Pasien COVID-19 Meninggal di Aceh Bertambah Sembilan, Total Jadi 552 Orang

Konten Media Partner
26 Mei 2021 8:12 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga melaksanakan salat jenazah untuk Mantan Gubernur Aceh Prof Syamsuddin Mahmud yang meninggal dunia di RSUDZA Banda Aceh, Sabtu (22/5). Foto: Suparta/acehkini
zoom-in-whitePerbesar
Warga melaksanakan salat jenazah untuk Mantan Gubernur Aceh Prof Syamsuddin Mahmud yang meninggal dunia di RSUDZA Banda Aceh, Sabtu (22/5). Foto: Suparta/acehkini
ADVERTISEMENT
Pasien positif virus corona di Aceh yang meninggal dunia bertambah sembilan orang dalam 24 jam terakhir. Dengan demikian, total pasien COVID-19 yang meninggal menjadi 552 orang.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, juga ada penambahan kasus baru terkonfirmasi positif COVID-19 sebanyak 185 orang, dan pasien yang sembuh bertambah 151 orang.
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Pemerintah Aceh Saifullah Abdulgani mengatakan, semua pihak seyogianya proaktif menghadang penyebaran virus corona untuk mencegah jatuh korban berikutnya.
"Penghadangan penyebaran virus dalam masyarakat hendaknya dilakukan secara individu dan berkolaborasi dengan elemen masyarakat yang lain," ujar Saifullah dalam keterangan tertulisnya, Selasa (25/5) malam.
Jubir Satgas Penanganan COVID-19 Pemerintah Aceh Saifullah Abdulgani (SAG). Foto: Abdul Hadi/acehkini
Pria yang akrab disapa SAG itu menjelaskan, secara individual menerapkan protokol kesehatan secara ketat dan disiplin untuk melindungi diri dari ancaman virus corona yang ada di sekitarnya. Apabila merasa diri kontak erat dengan seseorang yang telah terkonfirmasi positif hendaknya memberitahukan kepada petugas kesehatan terdekat, meski tidak merasakan sesuatu gejala penyakit.
ADVERTISEMENT
"Seseorang yang merasakan gejala demam tinggi dan disertai batuk kering sangat dianjurkan segera memeriksa diri ke pusat pelayanan kesehatan terdekat. Tindakan ini, selain untuk melindungi diri dari ancaman gejala penyakit yang lebih serius, juga melindungi orang lain dalam keluarga dengan mengikuti prosedur medis yang dianjurkan," sebutnya.
Ia menambahkan, kemudian pada tingkat keluarga tidak membiarkan anggota keluarga yang mengabaikan protokol kesehatan. Virus corona tidak hanya mengancam seseorang yang abai pada protokol kesehatan, namun juga mengancam orang-orang lain dalam keluarganya.
Sedangkan pada tingkat komunitas gampong/desa, lanjut SAG, para geuchik (kepala desa) hendaknya segera membentuk Posko COVID-19 Gampong atau mengaktifkan kembali Posko COVID-19 di gampong, sebagai sarana pemberdayaan dan peran serta masyarakat dalam menghadang penularan virus corona dalam masyarakat.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, peran Posko COVID-19 gampong sangat strategis fungsinya dalam penyadaran masyarakat menjalankan protokol kesehatan, membantu tenaga kesehatan dalam melakukan testing dan tracing kasus dalam gampong, dan juga membantu mengawasi dan menyemangati penderita COVID-19 yang sedang melakukan isolasi mandiri.
"Gerakan individu dan masyarakat seperti relawan, akan lebih terorganisir dalam wadah Posko COVID-19, sehingga lebih efektif menghadang penyebaran virus corona di tengah-tengah masyarakat," kata SAG.
Lebih lanjut, SAG menyampaikan, secara akumulatif kasus Covid-19 di Aceh per 25 Mei 2021 telah mencapai 13.581 orang. Rinciannya, pasien yang sudah sembuh sebanyak 11.082 orang. Penderita yang kini dirawat (kasus aktif) 1.947 orang, dan meninggal dunia 552 orang.
"Angka tersebut termasuk penambahan kasus konfirmasi baru COVID-19 dalam 24 jam terakhir, pasien yang sembuh, dan meninggal dunia," ujarnya.
ADVERTISEMENT
SAG menyebut, 185 kasus baru konfirmasi positif COVID-19 yang bertambah tersebut meliputi warga Kota Banda Aceh sebanyak 49 orang, Aceh Besar 38 orang, Aceh Tengah 20 orang, warga Pidie dan Aceh Utara sama-sama 10 orang.
Kemudian warga Langsa delapan orang, Lhokseumawe tujuh orang, Aceh Barat lima orang, warga Aceh Timur, Bener Meriah, dan warga Bireuen masing-masing empat orang. Selanjutnya warga Aceh Tamiang tiga orang, dan warga Aceh Selatan dua orang. Sedangkan 21 orang lainnya warga luar Aceh.
Adv Pemerintah Aceh
"Sementara pasien COVID-19 yang sembuh bertambah 151 orang, yakni warga Banda Aceh sebanyak 76 orang, Pidie 29 orang, Aceh Tengah 13 orang, Bireuen 12 orang, dan Aceh Utara 10 orang. Kemudian warga Aceh Timur dan Lhokseumawe masing-masing tiga orang. Warga Gayo Lues dan Bener Meriah sama-sama dua orang. Sedangkan satu orang lagi merupakan warga Nagan Raya," sebutnya.
ADVERTISEMENT
SAG menambahkan, adapun tambahan pasien COVID-19 yang meninggal dunia sebanyak sembilan orang, meliputi warga Aceh Besar dan Banda Aceh masing-masing tiga orang. Kemudian warga Bireuen dua orang, dan satu lagi warga Pidie.
"Korban COVID-19 yang meninggal dunia di Aceh sudah mencapai 552 orang," sebutnya.