Peduli ODHA di Aceh, YPAP Masuk Kandidat LKS Terbaik

Konten Media Partner
28 Juli 2019 11:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tim dari Dinsos Aceh berfoto bersama dalam kunjungannya ke Panti Pemulihan Adiksi Narkoba Permata Atjeh di Desa Ujong Blang, Kota Lhokseumawe. Foto: Dok. YPAP
zoom-in-whitePerbesar
Tim dari Dinsos Aceh berfoto bersama dalam kunjungannya ke Panti Pemulihan Adiksi Narkoba Permata Atjeh di Desa Ujong Blang, Kota Lhokseumawe. Foto: Dok. YPAP
ADVERTISEMENT
Tim Bidang Pemberdayaan Sosial Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Aceh pada Sabtu (27/7) melakukan kunjungan ke Yayasan Permata Atjeh Peduli (YPAP) di Kota Lhokseumawe, Aceh. Kunjungan tersebut untuk melihat langsung keberlangsungan program pengendalian HIV/AIDS (Human Immunodeficiency Virus/Aquired Immunodeficiensy Syndrome) yang selama ini dilakukan oleh YPAP.
ADVERTISEMENT
Ketua YPAP, Chaidir, menyampaikan tim yang hadir dari Dinsos Aceh masing-masing Farida Zuraini dan Firdaus D Nyak Idin. Di Kantor YPAP di Lhokseumawe, keduanya bertemu langsung Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) dan LGBT (lesbian, gas, biseksual dan transgender).
Dalam pertemuan tersebut, kata Chaidir, mereka berdiskusi membahas seputar "meningkatnya kasus penularan HIV di Aceh dan strategi YPAP dalam penjangkauan sejak 2011-2019". Tim yang hadir dari Dinsos Aceh menyatakan YPAP masuk dalam 3 kandidat Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) terbaik di Aceh untuk dipilih ke tingkat nasional.
Diskusi tim penilai dari Dinsos Aceh bersama ODHA dalam kunjungannya ke kantor Yayasan Permata Atjeh Peduli di Kota Lhokseumawe. Foto: Dok. YPAP
"Tim yang juga praktisi sosial itu menyebutkan, pihaknya turun langsung ke lokasi untuk menjaring Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) terbaik di Aceh. Alhamdulillah YPAP masuk dalam 3 kandidat LKS terbaik untuk menuju nasional," kata Chaidir menyampaikan paparan tim dari Dinsos Aceh.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, ia menambahkan, kunjungan penilaian dari Dinsos Aceh kemudian dilanjutkan ke Panti Pemulihan Adiksi Narkoba Permata Atjeh di Desa Ujong Blang, Kota Lhokseumawe, untuk memastikan keberlangsungan proses rawat inap. Dalam kegiatan ini turut dihadiri oleh Kepala Dinas Sosial Kota Lhokseumawe, Anggota DPRK Lhokseumawe, aparatur desa setempat serta keluarga residen.
Di sisi lain, Chaidir berharap agar tim dapat menilai LKS secara objektif. "Program kami jelas dan nyata telah memberdayakan dan memfasilitasi masyarakat pinggiran," imbuhnya.
Peluncuran warga peduli HIV/AIDS dan Narkoba (WPA) salah satu kegiatan yang telah dilakukan Yayayan Permata Atjeh Peduli di Gampong Lancang Garam, Kota Lhokseumawe. Foto: Dok. YPAP
Chaidir juga menyebutkan bahwa pihaknya telah sukses membentuk tiga kelompok dampingan sebaya (KDS) di 9 kabupaten/kota di Aceh. "Kami serahkan ke tim untuk menentukan, kami ingin yang terbaik," tuturnya.
Disebutkan di laman resmi lembaganya, Yayasan Permata Atjeh Peduli yang berdiri pada 30 November 1996 fokus pada program yang berhubungan dengan HIV-AIDS. YPAP berpartisipasi dalam pencegahan dan penanggulangan HIV-AIDS dan narkoba di Aceh.
ADVERTISEMENT
Reporter: Abdul Hadi