Konten Media Partner

Peduli Ulama Masa Perang, TNI-Polisi dan Warga Rawat Makam Tgk Chik Di Simpang

3 Desember 2021 8:57 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aksi gotong royong di makam Tgk Chik Di Simpang di Glumpang Tiga, Pidie. Foto: warga
zoom-in-whitePerbesar
Aksi gotong royong di makam Tgk Chik Di Simpang di Glumpang Tiga, Pidie. Foto: warga
ADVERTISEMENT
Puluhan personel TNI, polisi dan warga kemukiman Teupin Raya, Kecamatan Glumpang Tiga, Pidie, melakukan kegiatan meusaraya atau gotong royong di kompleks makam Tgk Chik Muhammad bin Ahmad Khathib Langgien alias Tgk Chik Di Simpang, ulama besar Aceh abad ke-19, yang terletak di Gampong Kruet Teumpeun.
ADVERTISEMENT
Keuchik (kepala desa) Gampong Kruet Teumpeun, Muhammad Rifki Abdullah, mengatakan aksi tersebut sebagai bentuk perhatian dan penghormatan kepada ulama besar di Aceh. “Sekaligus untuk sosialisasi kepada masyarakat bahwa makam ulama sebagai situs Cagar Budaya Aceh ini perlu direstorasi secara berkesinambungan,” katanya Kamis (2/12/2021)
Danramil 10 Glumpang Tiga, Pidie, Kapten Nazaruddin, mengatakan gotong royong bersama dilakukan pihaknya bagian dari kegiatan bakti sosial dan kepedulian kepada makam ulama yang terkenal semasa perang melawan kolonial Belanda.
“Semenjak peletakan batu pertama memulai pemugaran makam ini, saya hadir bersama jajaran dan terus mempelajari nilai-nilai sejarah dari makam Tgk Chik Di Simpang. Beliau banyak melahirkan karya-karya besar dan bermanfaat bagi masyarakat Aceh dan Asia Tenggara,” katanya.
ADVERTISEMENT
Dia mengajak generasi penerus bangsa untuk terus menghargai jasa para ulama dan tokoh Aceh masa lalu, salah satunya dengan merawat makam-makam kuno mereka. Kegiatan membersihkan makam tersebut juga diiringi dengan zikir dan doa bersama.
Membersihkan makam ulama besar Aceh abad ke-19 di Pidie. Foto: warga
Makam Tgk Chik Muhammad bin Ahmad Khathib Langgien mulai dipugar pada 26 Juli 2021 oleh Lembaga Rumoh Manuskrip Aceh, dengan sumber pendanaan dari salah seorang Hamba Allah. Peletakan batu pertama pembangunan pemugaran makam pada saat itu, dilakukan oleh Tgk Nurdin bin Abu Usman Kuta Krueng.

Ulama Besar Aceh Abad 19

Pemerhati sejarah dan budaya Aceh, Tarmizi A Hamid alias Cek Midi, mengatakan Tgk Chik Di Simpang merupakan salah satu ulama besar Pidie yang sangat aktif menulis dan mengarang beberapa karya monumental semasa hidupnya pada pertengahan abad ke-18, tepatnya pada masa Kesultanan Aceh Darussalam dipimpin oleh Sultan Mansyur Syah (1857-1870 Masehi).
ADVERTISEMENT
Era tersebut merupakan masa-masa kelemahan Kesultanan Aceh Darussalam karena pengaruh invasi Portugis dan Belanda. Dalam kondisi tersebut, Tgk Chik Di Simpang masih mampu menulis beberapa karya dan petuah bagi generasi Aceh berikutnya.
Tgk Chik Di Simpang dianggap sebagai tokoh penting bagi pendidikan pada era Kesultanan Aceh Darussalam sekaligus dikenal sebagai intelektual Islam terkemuka abad ke-19. Di antara karya yang ditulis oleh Tgk Chik Muhammad Khathib bin Ahmad Khathib Langgien berupa Naskah Kuno (Manuskrip Aceh) yakni; Tariqat Syatariah, Asraruddin Li Ahlul Musyahadah wal Yaqin, Ziya-ul Wara, Bustanus Salikin, Mafatih Al Ghuyub bi unillahi al Maliki ma'bud, Kay'usul Muhaqqiqin, Mi'rajus Salikin, Syifa-ul Qulub, Dawa'ul Qulub, dan beberapa judul manuskrip lainnya yang hingga saat ini masih dalam penjajakan keberadaannya oleh Lembaga Rumoh Manuskrip Aceh milik Tarmizi Abdul Hamid. []
ADVERTISEMENT