Pelacakan Kontak Erat Positif Corona di Banda Aceh Kini Pakai SiLacak

Konten Media Partner
1 September 2021 13:08 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga Kota Banda Aceh menjalani pengambilan sampel swab untuk deteksi corona di Labkesda Aceh, Jumat (13/8/2021). Foto: Suparta/acehkini
zoom-in-whitePerbesar
Warga Kota Banda Aceh menjalani pengambilan sampel swab untuk deteksi corona di Labkesda Aceh, Jumat (13/8/2021). Foto: Suparta/acehkini
ADVERTISEMENT
Pelacakan kontak erat positif corona (tracing) di Kota Banda Aceh, Aceh, kini menggunakan aplikasi SiLacak milik Kementerian Kesehatan. Penelusuran dengan sistem digital ini diharapkan bakal menguatkan tracing (pelacakan), testing (pengetesan), dan treatment (perawatan).
ADVERTISEMENT
Selain tenaga kesehatan di puskesmas, pelacakan kontak erat dengan aplikasi SiLacak melibatkan tentara dan polisi. Mereka nanti akan menginput data pemantauan harian, kontak erat, dan kasus konfirmasi positif dalam SiLacak.
"Sudah (digunakan aplikasi SiLacak)," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh, Lukman, kepada acehkini, Rabu (1/9).
Kepala Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh, Lukman. Foto: Dok. Dinkes Banda Aceh
Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh, menggelar pertemuan dengan kepolisian, tentara, dan kepala puskesmas seluruh Banda Aceh, pada Senin (30/8). Persamuhan itu sebagai komitmen mereka meningkat pelacakan dan pengetesan kontak erat kasus corona.
Lukman mengatakan pelacakan dan pengetesan bertujuan mendeteksi kasus positif baru dengan cepat sehingga dapat mencegah penyebaran virus corona. Menurutnya, pengetesan adalah kunci menimalisir kematian akibat COVID-19.
Dia berharap masyarakat yang menjadi kontak erat dengan orang terkonfirmasi positif COVID-19 tidak menolak pada saat dilakukan tes cepat antigen. "Saat ini Banda Aceh sudah menyediakan 42 ribu rapid tes (tes cepat) antigen," katanya.
ADVERTISEMENT
Masyarakat juga harus mematuhi protokol kesehatan, yakni menjaga jarak, memakai masker, dan mencuci tangan.