Pelajar di Banda Aceh Belajar Merawat Nisan dan Naskah Kuno

Konten Media Partner
26 Oktober 2022 8:53 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Membersihkan nisan kuno sambil belajar pelestarian budaya. Foto: Disbudpar
zoom-in-whitePerbesar
Membersihkan nisan kuno sambil belajar pelestarian budaya. Foto: Disbudpar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Seratusan pelajar di Banda Aceh mendapat kesempatan belajar merawat nisan kuno, cagar budaya warisan leluhur Aceh. Kegiatan digelar Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh melalui UPTD Museum Aceh, di Kompleks Bapperis dan Museum Aceh, Selasa (25/10/2022).
ADVERTISEMENT
Agenda tersebut berkolaborasi dengan bersama Perhubungan Kodam Iskandar Muda (Hubdam IM), Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Aceh, dan komunitas pecinta cagar budaya.
Para pelajar turut diedukasi terkait cara membersihkan cagar budaya batu nisan dan naskah kuno peninggalan sejarah. “Kami mengajak seluruh adik-adik untuk terus berbuat hal positif untuk Aceh, salah satunya dengan cara menjaga kebersihan dan melestarikan cagar budaya,” kata Almuniza Kamal, Kadisbudpar Aceh.
Palajar membersihkan nisan kuno di kompleks Museum Aceh.
Menurutnya, Aceh banyak menyimpan sejarah dan rahasia-rahasia tentang keislaman. Berbagai bukti sejarahnya masih tersimpan. “Alhamdulillah, di bumi Serambi Makkah ini bukti sejarah Aceh masih tersimpan, seperti dalam bentuk makam, bangunan masjid, batu nisan, dan naskah-naskah kuno, masih tersimpan di Museum Aceh dan koleksi beberapa masyarakat Aceh,” ungkap Almuniza didampingi Kepala UPTD Museum Aceh, Mudha Farsyah.
ADVERTISEMENT
Oleh sebab itu, melalui tagline ‘Lestarikan Budaya, Majukan Pariwisata’, pihaknya berkomitmen terus melakukan aksi nyata melalui upaya-upaya pelestarian cagar budaya.
Kahubdam IM, Kolonel Jun H Mastra, menyambut baik kolaborasi yang terjalin dalam kegiatan tersebut. “Terima kasih Disbudpar Aceh atas kepercayaannya, dan telah diberikan kesempatan untuk ikut membimbing para siswa-siswi. Saya harap kegiatan ini dapat dilaksanakan lebih masif dan intensif lagi, guna menjamin terjaganya situs-situs penting yang tersebar di seluruh penjuru wilayah Provinsi Aceh,” katanya. []