Pelaku Pembunuh Bayi Berluka Gorok di Subulussalam adalah Ibunya, Mengaku Khilaf

Konten Media Partner
8 Juli 2021 16:17 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ibu pembunuh bayinya sendiri di Mapolres Subulussalam, Aceh. Foto: Yudiansyah/acehkini
zoom-in-whitePerbesar
Ibu pembunuh bayinya sendiri di Mapolres Subulussalam, Aceh. Foto: Yudiansyah/acehkini
ADVERTISEMENT
Kepolisian Resor Kota Subulussalam akhirnya mengungkap pelaku pembunuhan bayi enam bulan di Kecamatan Runding, Subulussalam, Aceh, Kamis (8/7/2021). Pelaku adalah ibunya, berinisial Sw (19 tahun).
ADVERTISEMENT
“Melakukan aksinya dengan pisau cutter, lalu pisaunya dibuang di dekat kamar mandi, dan pisaunya telah ditemukan oleh penyidik,” kata Ajun Komisaris Besar Polisi (AKPB) Qori Wicaksono, Kapolres Subulussalam kepada jurnalis dalam konferensi pers di kantornya.
Qori menyebutkan dalam penyelidikan sementara, pelaku menggorok leher anaknya karena mengaku kesal dengan sikap suami yang kurang perhatian kepada keluarganya. "Ibu Sw sebagai pelaku mengaku suaminya kurang kepeduliaan terhadap keluarga, dimana korban sudah sakit selama tiga hari ini," jelasnya.
"Pelaku mengaku sadar dan hanya emosi sesaat,” sambung Kapolres Subulussalam.
Pelaku saat ini diamankan di Mapolres Kota Subulussalam untuk penyelidikan lebih lanjut. Sebelumnya, pelaku Sw diamankan di kantor Polsek Runding, tetapi meminta kepada polisi untuk dibawa ke Mapolres Subulussalam dengan alasan takut diamuk oleh keluarga.
ADVERTISEMENT
Korban adalah anak pertama pelaku dengan suaminya berinisial Sa (22 tahun). Kejadian pembunuhan berlangsung di rumah mertua pelaku. “Sampai saat ini pelaku masih syok,” jelas AKBP Qori.
Kapolres Kota Subulussalam memberikan keterangan kepada jurnalis. Foto: Yudiansyah/acehkini
Karena kesalahannya, kata Kapolres, Sw sementara masih disangkakan dengan Undang Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang Undang Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
Sebelumnya diberitakan pembunuhan bayi enam bulan terjadi sekitar pukul 08.30 WIB, saat bayi itu tinggal bersama ibu kandungnya di rumah, sementara sang ayah pergi berkerja di tempat reservasi elektronik (sebelumnya disebut pergi berkebun). Sekitar pukul 09.00 WIB, ibu kandung sang bayi memanggil seorang saksi untuk melihat anaknya.
"Kak tolong tengok anak ku entah kenapa," kata Qori menirukan perkataan ibu kandung bayi kepada seorang saksi.
ADVERTISEMENT
Saksi itu kemudian masuk ke kamar dan menemukan bayi dengan kondisi luka gorok di leher. Dia menggendong bayi itu ke ruang tamu. Selanjutnya meminta bantuan tetangga, dan kepala desa setempat lalu memanggil polisi dan tenaga kesehatan puskesmas. [] Yudiansyah