Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.0
10 Ramadhan 1446 HSenin, 10 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten Media Partner
Pemerintah Aceh dan Uni Emirat Arab Segera Bertemu Bahas Investasi
30 Januari 2020 22:36 WIB
Diperbarui 9 Maret 2020 10:48 WIB

ADVERTISEMENT
Pemerintah Aceh dan Uni Emirat Arab (UEA) bakal bertemu membahas rencana investasi di Aceh. Sinyal tersebut diketahui setelah Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, melakukan pertemuan dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia, Luhut Binsar Panjaitan, Kamis (30/1) di Jakarta.
ADVERTISEMENT
Pertemuan dengan Menteri Luhut digelar untuk menindaklanjuti kunjungan Presiden Joko Widodo ke Uni Emirat Arab beberapa waktu lalu, membahas rencana investasi UEA di Indonesia, termasuk di Aceh.
Dalam pertemuan dengan Menteri Luhut, Nova menjelaskan berbagai potensi investasi di Aceh, seperti perumahan dan perhotelan di wilayah Sabang dan Banda Aceh, kawasan pariwisata Pulau Banyak, Simeulue dan Dataran Tinggi Gayo. Selain itu juga potensi investasi di KEK Arun dan pembangunan jaringan pipa gas dari Lhokseumawe.
Setelah mendapatkan penjelasan, Menko Luhut langsung menghubungi Menteri Energi dan Industri UEA, Suhail al-Mazrouei guna mengatur waktu yang tepat untuk kembali bertemu dan membicarakan kelanjutan rencana investasi itu.
"Artinya, dalam waktu dekat Pemerintah Aceh akan bertemu dengan Menteri Energi dan Industri UAE, bertemu juga dengan adik Pengeran Muhammed Bin Zayed Al Nahyan, dan Managing Director Abudhabi Investment Authority," jelas Nova usai pertemuan.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, pada Rabu (15/1) lalu, Nova Iriansyah menargetkan dana investasi dari Uni Emirat Arab sebesar US$3 miliar atau sekitar Rp 42 triliun. Hal itu diketahui setelah Uni Emirat Arab menyepakati rencana investasi US$ 22,89 miliar atau setara Rp 314,9 triliun (kurs Rp14.000) dengan Indonesia. Kesepakatan dicapai setelah Presiden Joko Widodo berkunjung ke negara itu.
Sesuai arahan Presiden, kata Nova, Pemerintah Aceh akan menjemput bola dan mempermudah seluruh proses investasi masuk sesuai perundang-undangan. “Lebih cepat lebih baik, kita berharap 2020 sudah mulai perizinan,” kata Nova saat itu.
Kesepakatan kerjasama ekonomi antara Indonesia dan Uni Emirat Arab meliputi kerja sama antarpemerintah dan business to business di bidang pendidikan, pertanian, pendidikan agama, investasi dan berbagai bidang lainnya. []
ADVERTISEMENT