Pemprov Aceh Tandatangani Kontrak Proyek APBA 2022 Senilai Rp 1 Triliun

Konten Media Partner
11 Maret 2022 16:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sekda Aceh Taqwallah didampingi Kepala Bappeda Aceh Teuku Ahmad Dadek saat menyaksikan penandatanganan kontrak bersama kegiatan strategis APBA Tahun 2022 di Anjong Mon Mata, Banda Aceh, Jumat (11/3). Foto: Humas Setda Aceh
zoom-in-whitePerbesar
Sekda Aceh Taqwallah didampingi Kepala Bappeda Aceh Teuku Ahmad Dadek saat menyaksikan penandatanganan kontrak bersama kegiatan strategis APBA Tahun 2022 di Anjong Mon Mata, Banda Aceh, Jumat (11/3). Foto: Humas Setda Aceh
ADVERTISEMENT
Pemerintah Aceh menandatangani kontrak bersama kegiatan strategis Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh (APBA) Tahun 2022 senilai Rp 1 triliun 8 miliar, dengan total 714 paket proyek yang tersebar di 35 Satuan Kerja Perangkat Aceh (SKPA) Pemprov Aceh.
ADVERTISEMENT
Penandatanganan kontrak proyek yang bersumber dari APBA 2022 senilai lebih dari Rp 1 triliun itu berlangsung di Anjong Mon Mata, Banda Aceh, disaksikan langsung oleh Sekretaris Daerah Aceh, Taqwallah, pada Jumat (11/3/2022).
Ketua Tim Percepatan dan Pengendalian Kegiatan (P2K) APBA, Teuku Ahmad Dadek, mengatakan, kontrak yang ditandatangani bersama tersebut terdiri dari E-katalog 470 paket/Rp 558,5 miliar, Tender 244 paket/Rp 449,9 miliar. Semua paket strategis tersebut berada pada 35 SKPA Pemerintah Aceh.
Dadek menyebutkan, jika percepatan penandatanganan kontrak tahap pertama itu sesuai dengan arahan Gubernur Aceh Nova Iriansyah, dan sudah dilakukan sejak pemenang tender diumumkan. "Penandatanganan kontrak tahap dua nanti akan dilakukan 30 Maret," kata Dadek.
Penandatanganan kontrak proyek APBA Tahun 2022 di Anjong Mon Mata, Banda Aceh, Jumat (11/3). Foto: Humas Setda Aceh
Sementara itu, Sekda Aceh Taqwallah saat membacakan sambutan Gubernur Aceh Nova Iriansyah, mengatakan bahwa penandatanganan bersama itu merupakan bagian dari upaya Pemerintah Aceh untuk membangun sistem transparansi dan akuntabilitas publik dalam keseluruhan proses pembangunan di Aceh.
ADVERTISEMENT
"Sehingga ikhtiar kita untuk mewujudkan pemerintahan yang kompeten dalam pelayanan dan bersih serta berwibawa dalam pemerintahan, good governance and clean government, dapat tercapai,” ujarnya.
Sebelumnya, Pemerintah Aceh telah menetapkan Program Strategis dalam APBA 2022 yang ditetapkan dalam Qanun APBA pada 30 November 2021 lalu. Adapun paket-paket strategis yang telah diumumkan pada 7 Januari lalu, berjumlah sebanyak 1.689 paket, yang nilainya hampir mencapai Rp 2 triliun.
Per 63 hari sejak paket strategis tersebut diumumkan, penandatanganan tahap pertama pada hari ini dilakukan. Secara bertahap penandatanganan kontrak akan terus dilakukan dan ditargetkan tuntas pada akhir Maret 2022.
"Selamat kepada seluruh pihak terutama rekanan, atas terselenggaranya kontrak bersama ini. Saya tentu berharap, ke depan kualitas kegiatannya dapat memenuhi standar mutu dan administrasinya cukup waktu,” kata Taqwallah.
ADVERTISEMENT
Ia meminta agar para rekanan atau mitra kerja untuk mengupayakan menyelesaikan pekerjaan dengan penuh amanah dan jujur, yang mencerminkan nilai-nilai syariat Islam dalam keseluruhan proses pelaksanaan proyek pembangunan Aceh. "Jangan melakukan kebiasaan buruk, misalnya dengan menarik uang muka lalu proyek dijual kepada orang lain," sebutnya.
Sekda Aceh juga mengingatkan rekanan agar menjaga kualitas setiap pekerjaan dan menyelesaikan pekerjaan tepat waktu sesuai jadwal pelaksanaan. Kepada jajaran SKPA dan BPBJ/Pokja, gubernur meminta agar meningkatkan dan mempertahankan stamina kerja, supaya seluruh tahapan pengadaan barang dan jasa itu tuntas sesuai target, yakni pada akhir Maret 2022.
"Kepada seluruh elemen masyarakat, termasuk organisasi massa, lembaga swadaya masyarakat, NGO, dan media massa agar mengawal dan melakukan pemantauan secara bersama-sama agar dalam pelaksanaannya tidak terjadi penyimpangan," demikian Taqwallah. []
ADVERTISEMENT