Konten Media Partner

Pemukulan Santri di Pesantren Bustanul Ulum, Bupati Aceh Besar Turun Tangan

31 Agustus 2022 17:57 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tim Pemerintah Aceh Besar berkunjung ke Pesantren Bustanul Ulum untuk menelusuri insiden pemukulan santri. Foto: Humas Aceh Besar
zoom-in-whitePerbesar
Tim Pemerintah Aceh Besar berkunjung ke Pesantren Bustanul Ulum untuk menelusuri insiden pemukulan santri. Foto: Humas Aceh Besar
ADVERTISEMENT
Seorang santri berinsial M dianiaya oleh seniornya di Pesantren Bustanul Ulum, Kecamatan Montasik, Aceh Besar, menyebabkan luka lebam di mata, videonya viral di media sosial. Insiden itu ditanggapi cepat oleh Pj Bupati Aceh Besar, Muhammad Iswanto, dengan membentuk tim lintas Forkopimda Aceh Besar untuk menelusurinya, Rabu (31/8/2022).
ADVERTISEMENT
Tim berada di bawah koordinasi Asisten Pemerintah Setda Aceh Besar, langsung turun ke lokasi. “Kami ingin agar persoalan ini selesai, karenanya saya meminta pihak terkait di Aceh Besar untuk turun langsung ke lapangan,” kata Muhammad Iswanto dalam keterangannya.
Iswanto juga menginstruksikan jajarannya untuk memperhatikan kondisi santri yang terkena pukulan itu. “Ingin agar semuanya selesai dan tuntas, termasuk kesehatan santri yang terkena pukulan. Semoga hal ini tak terulang di kemudian hari, dimanapun, baik pesantren hingga sekolah boarding school di seluruh Aceh Besar. Kita harus ambil pelajaran dari insiden ini, tanpa bermaksud menyalahkan dan memojokkan pihak mana pun,” jelasnya.
Tim gabungan yang turun ke lokasi, tidak hanya menjumpai pihak dayah, namun juga santri yang dipukul seniornya. Saat ini santri berinisial M asal Simeulue yang dianiaya seniornya telah keluar dari rumah sakit dalam kondisi sehat, namun mata masih memar dan menjalani perawatan rawat jalan.
ADVERTISEMENT

Berawal dari Candaan

Berdasarkan klarifikasi pihak pengelola Pesantren Bustanul Ulum Montasik kepada Tim Pemerintah Aceh Besar, insiden seperti itu baru pertama terjadi di pesantren tersebut.
Kejadian pemukulan terjadi pada Sabtu malam (27/08/2022). Awalnya, pihak pesantren telah menginstruksikan kepada semua santri, untuk tidur pada pukul 23.00 WIB. Ternyata santri M belum tidur dan pergi ke kamar lain dengan membawa ular plastik mainan, dan dilemparkan ke santri A, si santri A lempar ke B dan terakhir sampai ke santri C atau yang melakukan pemukulan.
Santri C menanyakan siapa yang melempar ular mainan tersebut, yang lainnya menjawab santri M. Selanjutnya santri C pergi ke kamar M dan melakukan pemukulan hingga menyebabkan lebam di bagian mata santri M.
ADVERTISEMENT
Menyadari bermasalah, santri C meminta santri M melapor kepada ustadz. Kemudian santri M dibawa ke Puskesmas setempat dan dirujuk ke Rumah Sakit Satelit di Indrapuri.
Pada saat yang sama, pihak pesantren sedang merancang acara perdamaian dan mengobati santri M serta akan memanggil kedua orang tua santri tersebut.
Belakangan diketahui muncul video pengakuan santri M dianiaya temannya sesama santri, hingga memar dan berdarah. []