Peneliti Dunia Bahas Kebencanaan di Universitas Syiah Kuala, Aceh

Konten Media Partner
29 Juli 2022 17:40 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Siswa Sekolah Dasar melakukan simulasi penyelamatan siaga bencana di Banda Aceh, 19 Desember 2019. Foto: acehkini
zoom-in-whitePerbesar
Siswa Sekolah Dasar melakukan simulasi penyelamatan siaga bencana di Banda Aceh, 19 Desember 2019. Foto: acehkini
ADVERTISEMENT
Sejumlah peneliti dari berbagai perguruan tinggi di dunia, dan dosen Magister Ilmu Kebencanaan (MIK) Universitas Syiah Kuala (USK), Banda Aceh berkumpul untuk membahas manajemen kebencanaan (disaster management) dalam forum University Network for Disaster Risk Reduction and Management in Indian Ocean Rim (UN4DRR). Kegiatan berlangsung di kampus USK, pada 28-30 Juli 2022.
ADVERTISEMENT
Para peneliti tersebut berasal sembilan perguruan tinggi dunia di bawah koordinasi Erasmus+ Capacity Building in the Field of Higher Education (CBHE+). Kesembilan kampus tersebut adalah Vrije Universiteit Brussel (VUB) Belgia, Universitat Politecnica Valencia, University of Nicosia (UN) Cypurs, Universitas Studiorium Zagrebiennsis Kroasia, The Maldives National University, Institut Pertanian Bogor, USK, Paradeniya dan Colombo dari Sri Lanka.
Rektor USK Prof. Marwan, mengatakan pihaknya menyambut baik forum ilmiah tersebut. Hal ini sejalan dengan upaya Pengurangan Risiko Bencana (PRB) yang telah USK jalankan selama ini.
Menurutnya, sejak bencana tsunami Aceh pada 2004 silam, USK terus mengambil peran strategis dalam upaya rekonstruksi dan rekonsiliasi pasca-Tsunami. Di antaranya adalah mendirikan Pusat Penelitian Mitigasi Bencana dan Tsunami (TDMRC) pada tahun 2006 dan Program Studi Magister Ilmu Kebencanaan (MIK).
ADVERTISEMENT
Kehadiran Magister Ilmu Kebencanaan tidak hanya mengedukasi masyarakat terhadap bencana tsunami, tapi turut bencana lainnya dari berbagai aspek kehidupan seperti sosial, budaya bahkan agama.
Untuk itulah Rektor menilai forum UN4DRR ini sangat efektif untuk mendukung upaya PRB tersebut khususnya dalam pemanfaatan teknologi terkini. Forum ini juga berfungsi sebagai wadah sharing informasi terkait riset-riset kebencanaan.
“Karena kami ingin terus berkolaborasi, agar dalam jangka panjang dapat terus mengedukasi masyarakat tentang kebencanaan berdasarkan basis keilmuan,” ucap Rektor USK.
Para peneliti dari beberapa perguruan tinggi dunia melakukan foto bersama dalam acara UN4DRR di Balai Senat KPA, Darussalam, Banda Aceh. Foto: Humas USK
Project Coordinator for UN4DRR, Jonathan Cheung-Wai Chan, mengakui peran dan kualitas riset-riset kebencanaan dari USK selama ini. Oleh sebab itu, ia berharap forum UN4DRR ini bisa memberi kontribusi penting bagi pengembangan pengetahuan terkait disaster management, terutama dengan Magister Ilmu Kebencanaan.
ADVERTISEMENT
“Saya berharap forum ini bisa meningkatkan kapasitas kita di bidang kebencanaan. Kita bisa saling bertukar informasi, khususnya bagaimana pemanfaatan teknologi dalam mengurangi risiko bencana,” ucapnya.
Koordinator UN4DRR USK, Dr. Nizamuddin, menjelaskan ada tiga fokus utama USK pada program ini, yaitu peningkatan laboratorium GIS/RS pada laboratorium tepadu, modernisasi kurikulum pada Prodi MIK, dan peningkatan kapasitas dosen pengajar bidang GIS/RS dengan mengikuti training yang diadakan oleh kampus peserta program UN4DRR. []