Pengusaha Migas Berharap Penerbangan Aceh-Malaysia Buka Lagi

Konten Media Partner
17 Mei 2022 12:23 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bandar Udara Internasional Sultan Iskandar Muda, Blang Bintang, Kabupaten Aceh Besar, Aceh. Foto: Suparta/acehkini
zoom-in-whitePerbesar
Bandar Udara Internasional Sultan Iskandar Muda, Blang Bintang, Kabupaten Aceh Besar, Aceh. Foto: Suparta/acehkini
ADVERTISEMENT
Pengusaha minyak dan gas bumi di Aceh, Nahrawi Noerdin, berharap penerbangan internasional Aceh-Malaysia dibuka lagi usai lebih dari dua tahun ditutup karena COVID-19. Menurutnya, rute itu dibutuhkan agar perjalanan Aceh-Malaysia tidak perlu melalui Medan atau Jakarta.
ADVERTISEMENT
"Pemerintah harus membuka kembali jalur penerbangan internasional ke Aceh. Sekarang kalau kita mau ke Malaysia harus ke Medan dulu, dari Medan baru bisa ke Malaysia," kata Nahrawi, Selasa (17/5).
Ketua Perhimpunan Wiraswasta Minyak dan Gas Bumi Nasional (Hiswana) Aceh tersebut mengatakan rute Aceh-Malaysia sangat dinanti wisatawan dan pebisnis. Hal itu akan berpengaruh ke pertumbuhan ekonomi Aceh. "Orang Aceh dan Malaysia saling berkunjung, baik untuk tujuan wisata maupun bisnis," ujarnya.
Pengusaha minyak dan gas bumi (migas) di Aceh, Nahrawi Noerdin, saat melihat tabung elpiji yang telah direparasi di SPBE miliknya, Sabtu (23/10/2021). Foto: Suparta/acehkini
Penerbangan dari Aceh ke Malaysia atau sebaliknya yang harus lewat Medan selama ini memakan waktu panjang dan mahal. "Kita berharap Pemerintah Aceh dan DPRA bisa mencarikan solusi. Mungkin [bisa] dengan menyurati atau berkoordinasi dengan kementerian terkait," tuturnya.
Selama ini, menurut Nahrawi, ada pebisnis dan wisatawan dari Malaysia datang ke Aceh melalui Medan atau Jakarta. Ia memperkirakan kunjungan warga negeri jiran akan meningkat bila ada penerbangan langsung ke Aceh.
ADVERTISEMENT