Peramu Obat Tradisional untuk Sapi Terserang PMK

Konten Media Partner
18 Juni 2022 17:23 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sapi diberi ramuan pengobatan PMK. Foto: Suparta/acehkini
zoom-in-whitePerbesar
Sapi diberi ramuan pengobatan PMK. Foto: Suparta/acehkini
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pada sebuah pondok, Masrizal (32 tahun) duduk berhadapan dengan aneka dedaunan, menyiapkan ramuan obat untuk diberikan pada sapi-sapi yang terserang Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
ADVERTISEMENT
Dedaunan dicampurkan dengan bubuk kunyit, telur bebek, dan manisan tebu. Ramuan tersebut kemudian dimasukkan ke dalam botol seraya menambahkan air putih. Setelah diaduk sampai menyatu, diberikan pada sapi.
“Ramuan ini telah memulihkan sapi-sapi kami yang sakit,” kata Masrizal saat mengobati sapinya yang terkena wabah PMK di Gampong Weu Krueng, Montasik, Aceh Besar, Sabtu (18/6/2022).
Menurutnya, sejak dinyatakan terjangkit PMK, mulut sapi-sapinya keluar busa, tidak mau makan, serta tidak mampu berdiri. “Ada 10 sapi milik kami, semua terserang penyakit yang sama. Tapi setelah dua minggu memberi ramuan ini, sapi sudah mulai makan dan bugar kembali,” kata Masrizal yang juga Ketua Kelompok Tani Ternak Blang Gunci, Montasik.
Ramuan untuk mengobati PMK pada sapi. Foto: Suparta/acehkini
Selain memberi ramuan setiap pagi, pada malam hari juga menggosok badan sapi-sapinya dengan remasan dedaunan, antaranya daun kapas, daun sirsak, dan beberapa jenis daun lainnya. “Ini tujuannya agar suhu tubuh sapi tetap dingin,” kata dia.
ADVERTISEMENT
Masrizal mengaku, pengetahuan meramu obat-obatan tradisional untuk sapi diketahuinya dari orang tua di kampungnya dan keluarga. “Saya dari kecil sudah jadi peternak, dulu jika ada sapi sakit obatnya ramuan seperti ini. Soal mana saja yang dicampur tergantung jenis sakit yang diderita sapi,” katanya.
Saat ini, sapi-sapi peliharaannya juga telah mendapat suntikan dari petugas medis peternakan Aceh Besar.
Masrizal memperlihatkan ramuannya untuk mengobati PMK. Foto: Suparta/acehkini
Miqsalmina, Petugas Para Medis Dinas Pertanian Aceh Besar, menyatakan, ada sekitar 500 sampai 700 ekor sapi di Gampong Weu Krueng, Montasik. “Mungkin 99 persen sapi di sini terjangkit virus PMK,” sebutnya.
Menurut Miqsalmina, sapi-sapi di wilayah itu umumnya telah disuntik obat penurun panas, vitamin, dan antibiotik. “Tapi banyak warga yang punya sapi berinisiatif mengobati secara tradisional. Ini juga sepertinya mempercepat penyembuhan dari sakit. Tidak ada sapi yang mati akibat PMK yang dilaporkan dari sini.”
ADVERTISEMENT
Kapolda Aceh, Irjen Ahmad Haydar, menyebutkan per tanggal 16 Juni 2022, terdapat 25.503 ekor sapi di Aceh terjangkit penyakit mulut dan kuku. “Dari jumlah itu, 208 ekor dinyatakan mati, 25 dipotong paksa oleh pemiliknya, dan 10.996 ekor dinyatakan sembuh,” katanya. []
Ramuan untuk PMK. Foto: Suparta/acehkini
Sapi-sapi milik Masrizal yang diobati. Foto: Suparta/acehkini