Pesan Peringatan Nuzululquran di Aceh: Jadikan Alquran Pedoman Hidup

Konten Media Partner
22 Mei 2019 9:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Teungku Muhammad Yusuf menyampaikan tausiah pada peringatan Nuzululquran di Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, Selasa (21/5). Foto: Mardha Kurnia
zoom-in-whitePerbesar
Teungku Muhammad Yusuf menyampaikan tausiah pada peringatan Nuzululquran di Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, Selasa (21/5). Foto: Mardha Kurnia
ADVERTISEMENT
Teungku Muhammad Yusuf dalam tausiah peringatan Nuzululquran di Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, menyampaikan bahwa kunci kesuksesan dunia dan akhirat adalah berpedoman kepada Alquran. Kebahagiaan dalam sebuah rumah tangga pun, kata dia, akan didapatkan apabila pemimpin dalam rumah tangga mampu menerjemahkan Alquran dalam sikap kehidupan.
ADVERTISEMENT
“Aceh khususnya di masa lalu, mampu menjadikan Alquran sebagai kebijakan pemerintah. Mereka telah sukses menerjemahkan Alquran di dalam kepemimpinan,” ujar ulama yang akrab disapa Tu Sop itu, Selasa (21/5).
Umat Islam, kata Tu Sop, tidak akan maju apabila meninggalkan Alquran sebagai pedoman hidup. Ia mencontohkan, bagaimana kemajuan ilmu pengetahuan yang dikembangkan tokoh muslim masa silam tidaklah lepas dari pedoman dalam Alquran.
“Kita telah dapat kesempatan luar biasa, bagi rakyat Aceh khususnya, umat Islam umumnya. Di mana pelaksanaan Syariat Islam adalah lahan subur bagi kita menerapkan Alquran. Bagaimana kita jadikan lahan ini tumbuh, saat itulah kesuksesan akan terjadi,” sebut Tu Sop.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, dalam sambutannnya mengajak masyarakat, khususnya umat Islam, untuk menjadikan momentum peringatan Nuzululquran sebagai pembangkit gairah membaca dan menulis.
Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, saat memberikan sambutan pada peringatan Nuzululquran di Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh. Foto: Mardha Kurnia
Sebab, kata dia, isi Alquran sebagai pedoman hidup umat juga menekankan pentingnya peranan literasi. Hal tersebut tercermin dari wahyu pertama yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad Saw, yakni perintah membaca.
ADVERTISEMENT
“Membacalah agar kamu mengenal dunia dan menulislah agar engkau dikenal dunia,” ujar Nova saat mengutip salah satu pepatah bijak.
Nova menyebutkan fenomena yang terjadi hari ini dalam kehidupan masyarakat kian meresahkan. Sebab, minat membaca masyarakat, khususnya kaum muda, sangat minim ketimbang bermain game, nonton film, dan chatting. Akibatnya, ujar dia, berdasarkan penelitian menyatakan bahwa pertumbuhan minat terhadap literasi masih sangat rendah.
Dalam upaya menyikapi masalah tersebut, Pemerintah Aceh melalui program Aceh Carong telah mencanangkan pendidikan islami guna melahirkan masyarakat Aceh yang ber-akhlakul karimah dan berdaya saing tinggi.
Kemudian, pemerintah juga terus mengalokasikan dana pendapatan daerah untuk bidang pendidikan, seperti halnya untuk menyediakan buku bacaan. Langkah tersebut bertujuan untuk memantik minat baca dan budaya menulis dalam kehidupan masyarakat.
Warga Aceh melakukan salat Tarawih di Masjid Raya Baiturrahman pada malam peringatan Nuzulul Quran. Foto: Suparta/acehkini
Alquran, kata Nova, tidak hanya berbicara persoalan sejarah masa lalu dan hukum Islam. Namun juga mengandung ilmu pengetahuan modern untuk diterapkan dalam kehidupan masyarakat yang lebih baik. Untuk itu, ia mengajak masyarakat agar menjadikan momentum hari diturunkannya Alquran itu untuk kembali kepada membaca dan menulis.
ADVERTISEMENT
“Melalui momentum ini saya mengajak untuk menumbuhkan minat baca. Karena membaca merupakan sesuatu sangat berharga yang pernah diberikan kepada umat manusia. Sehingga gagasan universal yang diberikan Alquran (perintah membaca) dapat mendorong pembangunan bidang pendidikan, khususnya di negeri tercinta ini di Nanggroe Aceh,” tutur Nova.
Reporter: Husaini