Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Konten Media Partner
Plt Gubernur Aceh: Jusuf Kalla Berjasa Besar Membangun Aceh
3 September 2019 10:49 WIB

ADVERTISEMENT
Kedatangan Wakil Presiden Indonesia, Jusuf Kalla, ke Universitas Syiah Kuala menjadi motivasi bagi Pemerintah Aceh untuk terus meningkatkan pembangunan di berbagai bidang. Kalla diharapkan terus memberikan dukungan untuk pembangunan Aceh, kendati nantinya tidak lagi menjabat sebagai Wapres.
ADVERTISEMENT
Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Aceh, Nova Iriansyah menilai Jusuf Kalla, adalah pribadi sosok yang punya andil besar mewujudkan perdamaian di Aceh. Ia merupakan tokoh perdamaian bagi Aceh dan Indonesia umumnya. "Untuk itu, kami menyampaikan ucapan terima kasih yang mendalam, atas jasa-jasa Bapak Jusuf Kalla bagi pembangunan Aceh," kata Nova dalam sambutannya menyambut kedatangan Wapres, Senin (2/9) kemarin.
Kedatangan Jusuf Kalla ke Aceh juga disambut dua tokoh Aceh lainnya, Wali Nanggroe Aceh, Malik Mahmud Al-Haythar dan Mantan Gubernur Aceh, Zaini Abdullah. Keduanya adalah mantan petinggi Gerakan Aceh Merdeka (GAM) saat konflik masih mendera Serambi Makkah.
Jusuf Kalla datang ke Aceh guna menghadiri ulang tahun Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) yang ke-58. Di Unsyiah, Wapres JK juga meresmikan gedung 7in1, proyek pembangunan yang didukung Kerajaan Arab Saudi lewat Yayasan Saudi untuk Pembangunan atau The Saudi Fond for Development.
ADVERTISEMENT
"Hari ini kita merayakan dua momen istimewa, yaitu Peringatan Hardikda, dan Milad Universitas Syiah Kuala. Mudah-mudahan, momentum ini semakin memperkuat semangat kita untuk terus memajukan pendidikan Aceh," kata Nova.
Nova menyebutkan, bersama UIN Ar-Raniry, Unsyiah merupakan pemasok utama bagi ketersediaan sumber daya manusia terdidik di Aceh. Karena itu Unsyiah (bersama UIN Ar-Raniry) bisa dikatakan, sebagai etalase bagi wajah SDM Aceh. Karenanya pemerintah Aceh bersama semua lembaga lain senantiasa kerja keras mendorong Unsyiah mencapai misinya sebagai universitas inonatif, mandiri, dan terkemuka dalam pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, humaniora, olahraga, dan seni.
Nova berharap agar Wapres Jusuf Kalla terus mendukung perkembangan Unsyiah. "Sampai kapanpun Bapak Jusuf Kalla tetap mendapat tempat mulia di hati rakyat Aceh. Karena itu kami berharap Bapak Jusuf Kalla senantiasa memberiperhatian bagi dinamika pembangunan yang berjalan di daerah kami ini," katanya.
ADVERTISEMENT
Wakil Presiden Indonesia, Jusuf Kalla, dalam orasi ilmiahnya mengatakan kemajuan zaman terjadi begitu cepat. Di zaman yang sangat dinamis ini, kata JK, sapaan Jusuf Kalla, perubahan terjadi begitu cepat. Karena itu, ia berharap agar mahasiswa dan akademisi terus menciptakan inovasi dan melakukan perubahan secara fundamental.
"Semua punya kemampuan teknologi, tinggal cara untuk menghadapi masa depan lebih baik. Program fundamental hanya dapat dicapai oleh kita yang mau berubah secara fundamental," kata Wapres JK.
Di Aceh, Jusuf Kalla dikenal sebagai tokoh perdamaian. Bersama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dulu, mereka merintis upaya perdamaian, menghentikan konflik Pemerintah Indonesia dengan Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Kesepakatan damai kemudian diraih pada 15 Agustus 2005, setelah perundingan kedua belah pihak di Helsinki, Finlandia.
ADVERTISEMENT
acehkini