Konten Media Partner

Polisi Meninggal dengan Luka Tembak di Aceh Ditemukan Kasat Narkoba

26 Agustus 2022 12:18 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi meninggal dunia. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi meninggal dunia. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Polisi meninggal dengan luka tembak di Aceh ditemukan oleh Kepala Satuan Reserse Narkoba Kepolisian Resor Aceh Timur, AKP Novrizaldi. Kepolisian Daerah Aceh mendalami orang-orang yang berada di lokasi saat kejadian.
ADVERTISEMENT
"Iya, pada saat itu Kasatres Narkoba yang menemukan pertama kali, kemudian melapor, langsung turun Inafis dan sebagainya. nanti kami dalami semua," kata Komisaris Besar Winardy, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Aceh, menjawab acehkini, Jumat (26/8).
Briptu WP, anggota Satuan Reserse Narkoba Kepolisian Resor Aceh Timur, Aceh, ditemukan meninggal dengan luka tembak di rumahnya, Kompleks Perumahan Avina, Gampong Seuneubok Punteut, Peudawa, Aceh Timur, Kamis (25/8) sekitar pukul 16.30.
Kabid Humas Polda Aceh, Kombes Pol Winardy. Foto: Suparta/acehkini
Hasil autopsi sementara ditemukan satu luka tembakan yang menembus kepala bagian kanan ke kiri.
Menurut Winardy, polisi masih menyelidiki siapa saja yang berada di rumah tersebut saat kejadian. Bidang Profesi dan Pengamanan Kepolisian Daerah Aceh telah turun ke Aceh Timur untuk memeriksa secara internal.
ADVERTISEMENT
"Kami lakukan pemeriksaan sampai temukan bagaimana kronologisnya. Kami akan melakukan crime scientific investigation untuk menentukan apakah yang bersangkutan betul menembak dirinya sendiri," ujarnya.
Penyebab kematian, kata dia, harus dibuktikan dengan pemeriksaan dari laboratorium forensik. "Apa benar jelaga yang ditemukan di tangan korban itu merupakan dari senjata korban sendiri," kata Winardy.
Tim Automatic Fingerprint System (Inafis) telah menyelidiki secara maraton dengan mengedepankan crime scientific investigation. Mereka menemukan serbuk atau pecahan di tangan korban. Sampelnya diambil untuk dikirim ke Laboratorium Forensik di Medan, Sumatera Utara.
Di lokasi juga ditemukan satu senjata api jenis Taurus dengan amunisi 5 butir, satu dompet, dua ponsel, satu proyektil, dan satu kotak amunisi cadangan.