Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.1
Konten Media Partner
Potret Siswa SD di Aceh Besar Kembali Belajar Tatap Muka Meski Pandemi
23 September 2020 18:56 WIB
![Siswa SD Negeri Garot di Aceh Besar diwajibkan memakai masker saat proses belajar tatap muka berlangsung dalam kelas, Rabu (23/9). Foto: Suparta/acehkini](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1600858904/xvoxdvl4hyh5gcsxf0et.jpg)
ADVERTISEMENT
Sekolah Dasar Negeri Garot di Kecamatan Darul Imarah, Kabupaten Aceh Besar , Aceh, kembali menggelar kegiatan belajar secara tatap buka meskipun virus corona masih mewabah. Sekolah tatap muka di SD Negeri Garot itu dibuka kembali sejak tiga hari lalu mulai Senin (21/9), setelah sekolah itu ditutup karena pandemi COVID-19 sejak Maret lalu.
ADVERTISEMENT
Kegiatan belajar mengajar secara tatap muka itu dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan pencegahan penularan COVID-19 secara ketat. Selama sekolah siswa wajib memakai masker, mengikuti pemeriksaan suhu tubuh, mencuci tangan sebelum masuk kelas, menjaga jarak serta membawa bekal makanan sendiri.
"Anak-anak tidak ada jajan, tidak ada dibuka kantin, membawa sendiri makanan dari rumah. Dan di dalam kelas setiap kelas kami menyediakan air minum," ujar Wardiani, seorang guru SD Negeri Garot pada hari ketiga belajar tatap muka, Rabu (23/9).
Selain itu, kata Wardiani, jumlah siswa dalam satu kelas juga dibatasi paling banyak 18 siswa dan tiap harinya dibagi dalam dua sif. Durasi mata pelajaran juga dipersingkat menjadi 30 menit dari biasanya selama 40-45 menit.
ADVERTISEMENT
"Kami mengadakannya dua sif. Sif pertama mulai pukul 08.00 hingga 09.30 WIB kemudian dilanjutkan sif kedua mulai pukul 10.00 hingga 11.30 WIB. Senin kemarin kelas 5-6, Selasa kelas 3-4, hari ini kelas 1-2," jelasnya.
Ia menyampaikan, kegiatan belajar tatap muka di SD Negeri Garot sudah ada kesepakatan bersama dengan orang tua siswa. "Pada hari pertama sekolah, setiap siswa diberikan satu masker. Dan sebelum buka sekolah, kami sudah memberi edukasi kepada orang tua murid terkait apa saja yang menyangkut protokol kesehatan serta menyebarkan pamflet-pamflet terkait protokol kesehatan," ujar Wardiani.
Sebelum memulai sekolah tatap muka tersebut, kata Wardiani, setiap siswa harus ada pernyataan persetujuan dari orang tua. "Bila tidak, kami minta siswa untuk pulang dulu ke rumah. Kalau orang tuanya sdh setuju, baru kami terima," sebutnya.
Ismuha, pengawas pendidikan di Kabupaten Aceh Besar, mengatakan pembukaan sekolah tersebut sesuai dengan surat edaran yang menyatakan bahwa kepala sekolah diberikan hak wewenang untuk melakukan proses pembelajaran tatap muka dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.
ADVERTISEMENT
"Itu pun dilaksanakan seizin orang tua, buat surat penyataan. Kalau orang tua tidak memberikan izin, sekolah tidak boleh memaksa," sebutnya.
Dedi Safriadi, salah seorang orang tua siswa menyambut baik proses belajar mengajar secara tatap muka di SD Negeri Garot. "Lebih bagus diberlakukan (pembelajaran tatap muka). Yang penting protokol kesehatan tetap dijalankan mulai dari rumah," ujarnya.
Sementara itu, kasus COVID-19 di Aceh masih belum menunjukkan tanda-tanda penurunan. Per Rabu (23/9), dilaporkan terdapat tambahan 50 kasus positif baru. Pasien yang meninggal akibat corona juga bertambah 3 orang.
Dengan penambahan itu, maka kini total kasus COVID-19 di Aceh mencapai 3.834 kasus. Rinciannya, sebanyak 1.832 orang dalam penanganan tim medis di rumah sakit rujukan atau di tempat isolasi, 1.857 orang dinyatakan sembuh, dan 145 meninggal dunia.
ADVERTISEMENT
Berikut potret siswa SD Negeri Garot di Kabupaten Aceh Besar yang kembali belajar secara tatap muka di sekolah.
ADVERTISEMENT