Ramai Ikut Vaksin di Kota Subulussalam Setelah Penyekatan Perbatasan Aceh-Sumut

Konten Media Partner
15 Juli 2021 13:55 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pos penyekatan di Kota Subulussalam, Aceh yang berbatasan dengan Provinsi Sumatera Utara. Foto: Yudiansyah/acehkini
zoom-in-whitePerbesar
Pos penyekatan di Kota Subulussalam, Aceh yang berbatasan dengan Provinsi Sumatera Utara. Foto: Yudiansyah/acehkini
ADVERTISEMENT
Partisipasi masyarakat untuk mengikuti vaksinasi COVID-19 di Kota Subulussalam dalam sepekan terakhir, meningkat. Salah satunya dipicu pengaktifan kembali Pos Penyekatan di jalur perbatasan Aceh-Sumatera Utara (Sumut) dalam wilayah Subulussalam.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Puskesmas Penanggalan, Kota Subulussalam, Dr. Sarifin Usman Kombih kepada awak media di sela-sela kegiatan vaksinasi COVID-19 untuk jurnalis di aula Puskesmas setempat, Kamis (15/7/2021).
"Karena adanya beberapa aturan untuk masuk ke dalam satu wilayah harus menunjukkan sertifikat vaksin dan ada juga mahasiswa yang mau masuk kuliah harus memiliki sertifikat vaksin. Partisipasi terus meningkat seminggu ini," ujarnya.
Penyekatan perbatasan Aceh-Sumatera Utara dilakukan untuk mencegah penyebaran COVID-19, menyusul status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro di Subulusaalam dan seluruh Aceh.
Menurut Usman, per harinya jumlah masyarakat yang melakukan vaksin di Puskesmas Kecamatan Penanggalan mencapai 80-100 orang, sebelumnya hanya 30-40 orang per hari. “Datang dari berbagai macam elemen, seperti dari lembaga vertikal pemerintahan hingga organisasi wartawan,” jelasnya.
Seorang jurnalis di Kota Subulussalam ikuti vaksinasi. Foto: Yudiansyah/acehkini
Usman berharap seluruh pihak ikut serta berperan untuk mengakhiri pandemi ini dengan mengikuti protokol kesehatan dan melakukan vaksinisasi di tempat pelayanan kesehatan. "Jangan percaya hoaks, sejauh ini tidak ada orang yang selesai vaksin mengalami gejala berat, mari kita berpartisipasi untuk untuk memutuskan mata rantai penyebaran COVID-19," tutupnya. [] Yudiansyah
ADVERTISEMENT