Rawan Bencana, Aceh Selatan Gandeng Universitas Susun Kajian Risiko

Konten Media Partner
1 Juli 2022 20:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bencana banjir melanda Aceh Selatan, Desember 2021. Dok. BPBA
zoom-in-whitePerbesar
Bencana banjir melanda Aceh Selatan, Desember 2021. Dok. BPBA
ADVERTISEMENT
Universitas Syiah Kuala (USK) melalui Pusat Riset Tsunami dan Mitigasi Bencana atau Tsunami and Disaster Mitigation Research Center (TDMRC) melakukan Perjanjian Kerja sama Sama (PKS) dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Selatan. Kerja sama yang dimaksud adalah penyusunan dokumen kajian dan peta risiko bencana. Kabupaten tersebut salah satu wilayah rawan bencana alam.
ADVERTISEMENT
Wakil Rektor IV USK, Taufiq Saidi, bersama Kepala Pelaksana BPBD Aceh Selatan, Zainal A menjadi perwakilan kedua belah pihak, yang membubuhkan tanda tangan dalam perjanjian Kerja sama di Balai Senat kampus setempat, Banda Aceh, Jumat (1/7/2022). "Dokumen Kajian Risiko Bencana (KRB) Banjir Aceh Selatan yang akan dibuat ini adalah sepenuhnya untuk kepentingan pemerintah dan masyarakat Aceh Selatan," kata Taufiq Saidi.
Taufik mengatakan, UPT Mitigasi Bencana/TDMRC USK sebagai suatu pusat unggulan IPTEK perguruan tinggi dalam bidang kebencanaan, fokus utamanya adalah sosialisasi kegiatan penelitian, pendidikan mitigasi, dan pengurangan risiko bencana di Indonesia, maupun negara-negara Asia lainnya yang rawan terhadap bencana. Maka USK merasa terpanggil untuk melaksanakan kegiatan penyusunan dokumen kajian dan peta risiko bencana banjir di Kabupaten Aceh Selatan.
ADVERTISEMENT
Taufik Saidi (ketiga kanan) dari USK bersalaman dengan Zainal dari Kepala BPBD Aceh Selatan. Foto: Humas USK
Menurutnya, mitigasi bencana merupakan hal penting untuk menjadi perhatian pemangku kepentingan. Sebagai manusia, bencana memang sunnatullah yang bisa terjadi kapan saja, namun dengan adanya pengetahuan, pencegahan bisa dilakukan sejak dini. Apalagi USK, yang pascatsunami Aceh menjadi rujukan dunia dalam hal mitigasi bencana.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Aceh Selatan, Zainal A, mengucapkan terima kasih kepada USK atas kesediaan melakukan kerja sama penting demi kemanusiaan, yang manfaat utamanya akan dirasakan oleh masyarakat Aceh Selatan.
"Aceh Selatan merupakan kabupaten yang rawan bencana, karena itu kerja sama ini dilaksanakan, sebagaimana (merujuk) peraturan BNPB nasional tentang pengkajian bencana; baik sebelum, pascadarurat dan setelah bencana," tutur Zainal. []