Rekap Data 17 Kasus Positif COVID-19 di Aceh: Dari Jakarta Hingga Santri Magetan

Konten Media Partner
10 Mei 2020 6:09 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
IB, salah seorang pasien Positif yang sembuh saat dipulangkan dari rumah sakit. Foto: Suparta/acehkini
zoom-in-whitePerbesar
IB, salah seorang pasien Positif yang sembuh saat dipulangkan dari rumah sakit. Foto: Suparta/acehkini
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kasus posisitif COVID-19 atau virus corona dilaporkan pertama kali di Aceh pada Kamis, 26 Maret 2020, sesuai hasil pemeriksaan swab terhadap pasien berinisial AA (56 tahun). Saat terkonfirmasi positif, AA telah 3 hari meninggal dunia dengan status Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Beliau dimakamkan dengan prosedur penanganan jenazah COVID-19.
ADVERTISEMENT
Sejak saat itu, kasus positif COVID-19 terus bertambah di Aceh. Umunya para pasien punya riwayat perjalanan dari beberapa wilayah zona merah COVID-19 di Pulau Jawa.
Dari 17 kasus, hanya AA yang meninggal. Data terakhir sampai Minggu (10/5/2020), sebanyak 11 orang sudah dinyatakan sembuh, sementara 5 lainnya masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh dan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Simeulu.
Berikut riwayat lengkap para pasien kasus COVID-19 di Aceh:
Pasien 1. AA, Laki-laki, meninggal dunia Pasien berinisial AA (56 tahun) adalah kasus pertama sekali positif COVID-19 di Aceh. Dia meninggal dunia dalam perawatan di RSUDZA, dengan status PDP pada Senin (23/3) sekitar pukul 12.45 WIB. Dia mempunyai riwayat perjalanan sebelumnya ke Surabaya, Bogor dan Jakarta.
ADVERTISEMENT
AA dimakamkan dengan prosedur pasien positif COVID-19, sesuai standar WHO dan ketetapan dari Kementerian Kesehatan Indonesia. Hasil pemeriksaan swab pasien AA keluar pada Kamis (26/3) dengan status positif.
Pasien 2. IB, laki-laki, positif dan sembuh Pasien berinisial IB (60 tahun) mengeluh sakit setelah pulang dari wilayah zona merah COVID-19. Dia kemudian menjadi PDP dan sempat dirawat di RSUDZA Banda Aceh, dengan gejala batuk dan cegukan. Sampel swab-nya belum dikeluarkan saat kondisinya membaik dan diizinkan pulang untuk isolasi mandiri. Pada Kamis (26/3), sampel swab-nya diumumkan dan IB dinyatakan positif.
Dia kemudian dijemput oleh tim medis untuk dirawat kembali. Pada Minggu (5/4) dia dipulangkan setelah dinyatakan sembuh setelah pemeriksaan ulang, dan kembali pulang ke rumah. Beberapa anggota keluarganya ikut diperiksa, tetapi hasil swab-nya dipastikan negatif COVID-19.
ADVERTISEMENT
Pasien 3. IF, perempuan, positif dan sembuh Pasien berinisial IF (60 tahun) yang tinggal di Banda Aceh, mempunyai riwayat perjalanan ke wilayah zona merah, sebelum dinyatakan positif COVID-19, sesuai hasil swab pada 26 Maret 2020. Saat punya gejala, dia sempat dirawat di RSUDZA dan kemudian dipulangkan karena kondisi membaik.
Saat dinyatakan positif, dia dijemput kembali ke rumah bersama suaminya, pasien berinisial AJ, yang juga dinyatakan positif. Mereka kemudian dirawat di RSUDZA Banda Aceh. Setelah pemeriksaan kembali, IF dinyatakan sembuh dan diperbolehkan pulang pada Minggu (5/4).
Pasien 4. AJ, laki-laki, sembuh Pasien berinisial AJ (60 tahun) adalah Suami dari IF. Dia dinyatakan sembuh pada Minggu (12/4) dan dipulangkan Senin (13/4). Sama seperti istrinya, IF, pasien asal Banda Aceh ini memiliki riwayat perjalanan dari Padang, Sumatera Utara dan sempat transit di Medan, Sumatera Utara.
ADVERTISEMENT
Pasien 5. YRP, laki-laki, positif dan sembuh Pasien berinisial YRP (23 tahun), terjangkit usai pulang berbulan madu dengan istrinya dari Malaysia. Saat pulang, dia mengalami keluhan demam dan batuk, lalu melapor ke rumah sakit. Karena riwayat perjalannya, dia dirawat sementara dengan status PDP.
Beberapa hari dirawat, kondisinya membaik dan diizinkan pulang ke rumah pada 25 Maret 2020, untuk isolasi mandiri. Sementara hasil swab-nya sedang diperiksa Balitbangkes Jakarta. Pada Minggu (29/3), hasil swab-nya keluar, YRP dinyatakan positif. Tim medis menjemputnya untuk dirawat kembali di RSUDZA, Banda Aceh.
Setelah masuk kembali ke RSUDZA usai dinyatakan positif COVID-19, kondisi YRP sehat-sehat saja. Dia hanya diisolasi dengan makanan teratur dan vitamin, tanpa dirawat laiknya pasien sakit lainnya. YRP juga tidak mengalami keluhan apapun, hingga dinyatakan sembuh dan diperbolehkan pulang pada Minggu (5/4).
Tiga pasien yang dinyatakan sembuh pertama sekali di Aceh. Foto: Suparta/acehkini
Pasien 6. NS, laki-laki, sembuh Pasien berinisial NS (41 tahun) adalah ABK KM Kelud, yang baru pulang ke Kabupaten Gayo Lues, Aceh untuk menjenguk istrinya. Dia dinyatakan positif COVID-19 berdasarkan hasil swab pada Sabtu (18/4). NS sembuh pada Kamis (30/4) setelah menjalani perawatan di RSUDZA Banda Aceh.
ADVERTISEMENT
Sebelum dirawat, NS sempat menjalani isolasi di Balai Latihan Kerja (BLK), Gayo Lues. Karena ada keluhan demam dan batuk, NS dibawa Puskesmas Putri Beutong, Gayo Lues. Pihak Puskesmas merujuk NS ke RSUD Galus, dan dilakukan rapid test. Hasil rapid tes terhadap NS menunjukkan reaktif, sehingga diuji usap dahak.
Pasien 7. AI, laki-laki, sembuh AI (54 tahun) dinyatakan positif COVID-19 pada Minggu (19/4). Setelah dirawat di RSUDZA, AI dinyatakan sembuh pada Rabu (5/5). Warga Medan, Sumatera Utara, ini sebelumnya dinyatakan positif Corona berdasarkan hasil rapid test pada 9 April 2020 di Rumah Sakit Umum Daerah Teungku Chik di Tiro Sigli, Kabupaten Pidie.
Beberapa hari sebelum dilakukan tes cepat, AI mengeluh sakit demam, batuk, dan sakit tenggorokan usai kembali dari Medan. Setelah tes cepat, kemudian dilakukan pemeriksaan swab terhadap pasien tersebut dan dinyatakan positif. Dia sempat dirawat di Rumah Sakit Tgk Chik Di Tiro, Kabupaten Pidie.
ADVERTISEMENT
Pasien 8. MS, laki-laki, sembuh Laki-laki berusia 47 tahun ini dinyatakan positif COVID-19 pada 23 April 2020. MS sembuh pada Jumat (1/5). Sebelumnya MS berdasarkan hasil rapid test oleh tim medis Rumah Sakit Kesdam Banda Aceh menunjukkan gejala reaktif.
Setelah uji swab positif, ia langsung dirujuk ke RSUDZA Banda Aceh. Warga Aceh Besar ini memiliki riwayat perjalanan Jakarta dan Bandung, kemudian menunjukkan gejala batuk kering.
Pasien 9. AS, perempuan, sembuh Pasien 42 tahun asal Aceh Barat Daya ini dinyatakan positif COVID-19 pada Jumat (24/4). Ia sembuh pada Kamis (30/4) setelah menjalani perawatan di RSUDZA Banda Aceh. Dia tidak memiliki riwayat bepergian ke luar daerah.
AS sempat dinyatakan positif COVID-19 berdasarkan pemeriksaan rapid test atau pemeriksaan cepat di Rumah Sakit Umum Daerah Teungku Peukan, Blangpidie, Abdya. Pasien AS kemudian dirujuk ke RSUDZA Banda Aceh untuk diambil sampel swab, lalu dikirimkan ke Laboratorium Balitbangkes Kementerian Kesehatan, Jakarta. Hasil swab kemudian dikeluarkan pada 18 April 2020, status AS negatif COVID-19.
ADVERTISEMENT
AS kemudian dipulangkan dari RSUDZA ke tempat asalnya. Tak lama kemudian, paramedis kembali mengambil sampel swab pasien AS. Swab kedua ini diperiksa di Laboratorium Balitbangkes Aceh di kawasan Lambaro, Aceh Besar. Hasilnya, AS dinyatakan positif COVID-19.
Pasien 10. AJ, laki-laki, sembuh Pasien AJ (20 tahun) asal Aceh Tamiang dinyatakan positif COVID-19 pada Kamis (30/4). Dia dinyatakan sembuh pada Kamis (7/5). AJ adalah santri Pondok Pesantren Al-Fatah Temboro, Magetan, Jawa Timur yang baru pulang ke Aceh. Hasil rapid test AJ oleh Tim Gugus Aceh Tamiang menunjukkan tanda reaktif, dan AJ pun dirujuk ke RSUDZA Banda Aceh pada 26 April 2020.
Tim Medis Covid-19 RSUZA melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Selain diperiksa dengan sinar-X (rotgen thorak), AJ juga di-swab cairan tenggorokan dan hidungnya. Hasil pemeriksaan swab oleh Balai Litbangkes RI Aceh, AJ dinyatakan positif Covid-19, pada 30 April 2020, lalu.
ADVERTISEMENT
Pasien 11. MAH, laki-laki, sembuh Pasien MAH (19 tahun) asal Aceh Tamiang dinyatakan positif COVID-19 setelah hasil swab keluar pada Jumat (1/5). Padahal, dia telah dinyatakan sembuh pada Kamis (30/4). Ini dikarenakan sampel swab terhadapnya sempat tiga kali untuk diperiksa pada waktu berbeda. Sampel swab pertama hasilnya positif, sampel kedua dan ketiga hasilnya negatif. Hanya saja, hasil pemeriksaan sampel pertama keluar paling telat.
MAH adalah santri santri Pondok Pesantren Al-Fatah Temboro, Magetan, Jawa Timur. Saat kembali ke Aceh, tim Gugus Tugas COVID-19 Aceh Tamiang melakukan rapid test kepadanya dan hasilnya reaktif. Selain itu, MAH juga memiliki gejala pneumonia, dan perlu penanganan medis hingga dirujuk ke rumah sakit rujukan COVID-19, sejak 24 April 2020.
Peresmian penggunaan Laboratorium Balitbangkes Aceh untuk pemeriksaan swab. Foto: Suparta/acehkini
Pasien 12. MF, laki-laki, masih dirawat Pasien MF (19 tahun) asal Aceh Tamiang dinyatakan positif COVID-19 pada Minggu (3/5). Hingga Minggu (10/5) ia masih menjalani perawatan di RSUDZA Banda Aceh.
ADVERTISEMENT
MF adalah santri yang pulang dari Magetan, Jawa Timur. Ia dirujuk ke RSUDZA dari Aceh Tamiang, karena hasil rapid tes di RSUD Aceh Tamiang menunjukkan tanda reaktif dan memiliki gejala peneumonia.
Di RSUDZA, tim medis mengambil swab pertama MF pada 26 April 2020. Pemeriksaan terhadap cairan tenggorokan dan cairan hidung MF tersebut hasilnya negatif. Tim Medis RSUDZA mengambil lagi cairan tenggorokan dan cairan hidung MF pada 30 April 2020. Pemeriksaan dengan sistem RT-PCR di Balai Litbangkes Aceh, ternyata MF positif Covid-19 pada 3 Mei 2020.
Pasien 13. IJ, laki-laki, sembuh Pasien IJ (16 tahun) asal Aceh Tamiang dinyatakan positif COVID-19 pada 29 April 2020. Dia dinyatakan sembuh pada Senin (4/5).
ADVERTISEMENT
IJ adalah santri yang pulang dari Magetan, Jawa Timur. Pada 23 Maret 2020, IJ diperiksa dengan rapid test oleh tim medis RSUD Aceh Tamiang dan hasilnya reaktif. Tim medis kemudian mengambil cairan tenggorokan dan hidung IJ untuk diperiksa di Balai Litbangkes Aceh. Pada hari yang sama IJ dirujuk ke RSUDZA Banda Aceh.
Tim Medis COVID-19 RSUDZA mengambil swab IJ sehari setelah dirawat, dan diambil swab berikutnya pada hari kedua perawatannya. Kedua swab itu dikirim ke Balai Litbangkes Aceh di Lambaro, Aceh Besar.
Namun pihak Balai Litbangkes Aceh ternyata menerima ketiga swab IJ itu pada hari yang sama dan langsung melakukan analisa dan diperoleh hasilnya pada 29 April 2020. Di mana hasil uji swab IJ dari RSUD Aceh Tamiang terkonfirmasi positif COVID-19. Sedangkan dua sampel swab dari RSUDZA menunjukkan hasil negatif.
ADVERTISEMENT
Melihat hasil yang berbeda tersebut, maka diputuskan uji konfirmasi dengan swab berikutnya. Pada 30 April 2020, IJ kembali diuji swab yang hasilnya keluar pada Senin 4 Mei 2020, dengan hasil negatif.
Pasien 14. BD, laki-laki, dirawat Pasien BD (24 tahun) asal Bener Meriah dinyatakan positif COVID-19 pada Senin (4/5). Saat ini dia masih dirawat di RSUDZA Banda Aceh. BD adalah santri yang baru pulang dari Magetan, Jawa Timur.
Pasien 15. SK, laki-laki, dirawat Pasien SK (18 tahun) asal Gayo Lues dinyatakan positif COVID-19 pada Senin (4/5). Saat ini dia masih dirawat di Gayo Lues. SK adalah santri yang baru pulang dari Magetan, Jawa Timur.
Pasien 16. AS, laki-laki, dirawat Pasien AS (20 tahun) asal Simeulue, dinyatakan positif COVID-19 pada Selasa (5/5). Dia masih dirawat di RSUD Simeulue. AS adalah santri yang baru pulang dari Magetan, Jawa Timur.
ADVERTISEMENT
Pasien 17. SB, laki-laki, dirawat Pasien SB (42 tahun) asal Simeulue dinyatakan positif COVID-19 pada Selasa (5/5). Dia masih dirawat di RSUD Simeulue. SB diketahui baru pulang dari Jawa Barat.
Di luar kasus positif, tercatat jumlah kasus Orang Dalam Pemantauan (ODP) di Aceh saat ini sebanyak 1.936 orang. Dari jumlah itu, sebanyak 89 orang masih dalam proses pemantauan, sedangkan 1.847 orang lainnya sudah selesai menjalani masa pemantauan.
Sementara jumlah kasus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 92 orang. Dari jumlah tersebut, 3 di antara masih dalam perawatan, 88 sudah pulang dan sehat, satu kasus meninggal dunia pada Maret lalu. []