Riset USK: Virus Corona Varian Delta Sudah Terdeteksi di Aceh Sejak Juli 2021

Konten Media Partner
9 September 2021 21:04 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tim Riset USK bekerja sama dengan Lembaga Eijkman melakukan penelitian terkait virus corona varian delta di Aceh. Foto: Dok. Humas USK
zoom-in-whitePerbesar
Tim Riset USK bekerja sama dengan Lembaga Eijkman melakukan penelitian terkait virus corona varian delta di Aceh. Foto: Dok. Humas USK
ADVERTISEMENT
Riset Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, bekerja sama dengan Lembaga Biologi Molekuler Eijkman mendeteksi penularan virus corona varian delta di Aceh terjadi sejak Juli 2021. Hasil ini diketahui setelah mereka meneliti sampel usap dahak 49 warga Aceh.
ADVERTISEMENT
dr. Harapan, anggota tim riset Universitas Syiah Kuala, mengatakan, 49 sampel itu diambil dari Laboratorium dr Imai Indra, lalu dikirim ke Lembaga Biologi Molekuler Eijkman. Sampel itu milik pasien positif COVID-19 sejak Oktober 2020-Juli 2021.
Dari 49 sampel, kata dia, hanya 36 yang dapat diteliti untuk menentukan varian virus corona. Sementara 13 sampel sisanya gagal.
“Terdapat 5 (sampel) virus varian delta. Jadi bisa dikatakan, varian delta sudah masuk ke Aceh. Ini harus menjadi perhatian kita bersama,” kata Harapan, dalam keterangan tertulis kepada jurnalis, Kamis (9/9).
Tim Riset USK bekerja sama dengan Lembaga Eijkman melakukan penelitian terkait virus corona varian delta di Aceh. Foto: Dok. Humas USK
Lima sampel positif corona varian delta itu diklaim memiliki gejala klinis buruk. Satu sampel disebut milik pasien yang positif berulang.."Ini menunjukkan walau sudah pernah terinfeksi masih memiliki potensi terinfeksi kembali oleh varian delta,” tuturnya.
ADVERTISEMENT
dr Harapan mengatakan lima sampel terbukti terpapar corona varian delta berasal dari Kota Banda Aceh, kecuali satu sampel milik pasien dari Bantul, Yogyakarta. Empat warga Banda Aceh itu diambil sampel pada 26 Juli lalu dan warga Bantul pada 12 Juli lalu.
Atas temuan ini, Rektor Universitas Syiah Kuala Profesor Samsul Rizal berharap Pemerintah Aceh punya perhatian serius, terutama meningkatkan vaksinasi. Dia juga mengimbau masyarakat disiplin menerapkan protokol kesehatan, seperti menjaga jarak, memakai masker, dan menjauhi kerumunan.