Ritual Tolak Bala Wabah Corona di Aceh: Pawai Doa dengan Suluh

Konten Media Partner
29 Maret 2020 18:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ritual tolak bala wabah Corona di Desa Gla Meunasah Baro, Krueng Barona Jaya, Aceh Besar. Foto: Adi Warsidi/acehkini
zoom-in-whitePerbesar
Ritual tolak bala wabah Corona di Desa Gla Meunasah Baro, Krueng Barona Jaya, Aceh Besar. Foto: Adi Warsidi/acehkini
ADVERTISEMENT
Dua ratusan orang berkumpul bakda Isya di Meunasah Gampong (desa) Gla Meunasah Baro, Kecamatan Krueng Barona Jaya, Aceh Besar, Sabtu (28/3/2020) malam. Sebuah hajatan ritual sedang disiapkan, tolak bala wabah virus corona atau COVID-19.
ADVERTISEMENT
Lelaki tua dan muda serta anak-anak membentuk barisan. Beberapa memegang suluh atau obor, kertas doa dibagikan. Sementara kaum perempuan berdiam di meunasah, untuk melafazkan Surah Yasin.
Tuha Peut (tetua) Gampong, Fazilan memberi petunjuk dari pengeras suara. “Sambil berjalan keliling kampung, tetap menjaga jarak, jangan berdekatan,” katanya.
Tak lama kemudian, seorang pemuda memimpin di depan. Perlahan para peserta laiknya pawai berjalan perlahan untuk keliling kampung, lumayan berdekatan dan sebagian menjaga jarak di belakang. Doa-doa dilantunkan, sesekali rombongan berhenti dan muazin tampil mengumandangkan azan.
Warga menggelar ritual tolak bala. Foto: Adi Warsidi/acehkini
Salah satu surat Al-Quran yang selalu diulang-ulang adalah surat Al Isra ayat 81: Waqul jaa-al haqqu wazahaqal baathilu innal baathila kaana zahuuqan (Dan katakanlah telah datang kebenaran itu dan bakal lenyap yang batil. Sesungguhnya yang batil itu pasti akan lenyap).
ADVERTISEMENT
Berjalan keliling sekitar 2,5 kilometer, mereka kembali lagi ke meunasah. Tgk Zarkasyi, Imam Gampong Gla Meunasah Baro memberi tausiah. “Tadi kita sudah putar keliling kampung, membaca doa, dengan harapan semoga Allah ijabah doa, Allah kabulkan permohonan untuk menjauhkan penyakit wabah (Corona) yang sedang melanda negeri ini,” katanya.
Menurutnya, semua wabah dan penyakit yang muncul adalah kehendak Allah dan ada saham manusia di dalamnya. Oleh karena itu sudah sepatutnya, manusia meminta ampunan dan pertolongan hanya kepada-Nya.
***
Persiapan ritual telah dilakukan dua hari sebelumnya melalui rapat perangkat gampong. Seluruh masyarakat diimbau berpartisipasi, seluruh warung dan kedai diminta tutup selama ritual berlangsung.
Sebagian warga saling mengingatkan sesamanya, mereka yang pernah bepergian ke zona merah Virus Corona, maupun dari luar negeri diminta tak bergabung bersama masyarakat lainnya. Harus mengisolasi dirinya di rumah.
ADVERTISEMENT
Data acehkini, tidak ada satupun warga Gla Meunasah Baro yang berstatus Orang Dalam Pengawasan (ODP) maupun Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Corona.
Ritual ini sudah menjadi tradisi sejak ratusan tahun di Aceh, jika ada wabah penyakit maupun marabahaya lainnya. Salah seorang warga Glan Meunasah Baro, Husaini, mengakui pada tahun 1960-an, hal serupa pernah dipraktikkan di sana. “Dulu ada wabah seperti cacar yang setiap hari memakan korban, warga juga menggelar ritual ini,” katanya. []
***
*kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!