RUMAN Gelar Pelatihan Handycraft untuk Perempuan di Aceh Besar

Konten Media Partner
9 September 2019 19:54 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelatihan kerajinan tangan digelar RUMAN Aceh.
zoom-in-whitePerbesar
Pelatihan kerajinan tangan digelar RUMAN Aceh.
ADVERTISEMENT
Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Rumah Baca Aneuk Nanggroe (RUMAN) Aceh menggelar pelatihan handycraft (kerajinan tangan) bagi warga di Gampong Deah Mamplam, Kecamatan Leupung, Aceh Besar, Minggu (8/9/2019). Lembaga itu ikut memberikan hadiah bagi 10 orang peserta.
ADVERTISEMENT
Kegiatan dibantu oleh kelompok 1 Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) Universitas Iskandar Muda (UNIDA), Banda Aceh tersebut, diikuti 25 perempuan, mulai dari anak-anak, remaja hingga ibu-ibu rumah tangga (IRT).
Sekretaris Kelompok 1 KKM UNIDA Shelly S Adam, menuturkan selama menunaikan amanah kampus tersebut, mereka berusaha menghadirkan hal-hal baru yang bernilai positif dan ekonomis bagi masyarakat. “Keterampilan membuat kerajinan tangan seperti yang diajarkan RUMAN Aceh adalah hal baru. Dan, setahu kami, RUMAN Aceh telah membawa produk mereka ke even tingkat nasional sebagai wakil Aceh tahun lalu,” ujar Shelly.
Hal tersebut dibenarkan oleh Nur Hayati, salah seorang IRT yang mengikuti kegiatan tersebut. Masyarakat gampongnya belum pernah melihat produk kerajinan tangan yang diajarkan kepada mereka hari itu. “Kami sangat senang mengikuti acara ini. Awalnya kami pikir akan sangat susah cara membuat dan mahal bahannya. Ternyata, bisa dibuat dari sampah. Terima kasih adik-adik mahasiswa dan juga RUMAN Aceh,” ungkap Nur tersenyum.
Para perempuan dilatih membuat kerajinan tangan dari sampah.
Ketua PKBM RUMAN Aceh, Rizky Sopya mengatakan, pihaknya memberikan apresiasi positif kepada mahasiswa KKM UNIDA kelompok 1 yang memfasilitasi kegiatan ini bagi masyarkat umum.
ADVERTISEMENT
“Para peserta kami buka pikiran mereka agar mau mengubah limbah menjadi rupiah melalui produk kerajinan tangan. Bahan bakunya ada di sekitar kita yang seringkali dibiarkan begitu saja, padahal bernilai ekonomis”, kata Rizky.
Para peserta, kata Rizky, diajarkan cara membuat kreasi tempat pentul yang menjadi produk andalan pihaknya sehingga meraih peringkat ke-7 saat mewakili Aceh dalam ajang yang digelar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada Juli 2018 lalu di Pontianak, Kalimantan Barat.
Di akhir pelatihan seharian tersebut, PKBM RUMAN Aceh membagikan door prize kepada 10 peserta berupa jilbab dan bros pita. Sementara peserta lainnya menerima bros saja, plus tempat pentul yang telah mereka selesaikan. []
Mahasiswa KKM bersama peserta pelatihan.
acehkini