Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Sambut Jenazah Septia Ulfa Lestari, Istri Gubernur: Masyarakat Aceh Berduka
13 Juli 2021 20:21 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Ketua Tim Penggerak PKK Aceh Dyah Erti Idawati menyambut langsung jenazah Septia Ulfa Lestari (22), mahasiswi penghafal 30 juz Alquran asal Nagan Raya yang meninggal dunia di Kairo, Mesir, saat tiba di Bandar Udara Sultan Iskandar Muda (SIM), Blang Bintang, Aceh Besar, Selasa (13/7) pukul 14.55 WIB.
ADVERTISEMENT
Selain pihak keluarga dan kerabatnya, kedatangan jenazah Septia Ulfa Lestari di Bandara SIM juga ikut disambut oleh Bupati Nagan Raya, Jamin Idham; Anggota DPR Aceh, Edi Kamal; Kepala Dinas Sosial Aceh, Yusrizal; Sekda Kabupaten Nagan Raya dan Ketua Ikatan Alumni Timur Tengah (IKAT) Aceh, Muhammad Fadhillah; serta ustaz dari Dayah Insan Qurani.
Setelah jenazah tiba di Bandara SIM, Dyah Erti yang juga istri Gubernur Aceh itu meminta langsung rombongan dan keluarga almarhumah segera melanjutkan perjalanan ke Kabupaten Nagan Raya agar prosesi pemakaman bisa segera dilaksanakan. Jenazah dipulangkan dengan mobil ambulans milik Dinas Sosial Aceh.
Ketua TP PKK Aceh itu sudah menunggu setengah jam sebelum pesawat yang mengantarkan jenazah Septia Ulfa Lestari mendarat di Bandara SIM. Sambil menunggu, Dyah Erti dan Bupati Nagan Raya berbincang terlebih dahulu bersama keluarga almarhumah. Dalam kesempatan tersebut, mereka bercerita perihal kehidupan dan kenangan yang dijalani almarhumah.
ADVERTISEMENT
Kepada keluarga, Dyah Erti menyampaikan duka cita mendalam atas meninggalnya Septia Ulfa Lestari. Ia turut merasa kehilangan. Dalam kesempatan tersebut, ia meminta keluarga untuk tetap tabah dan sabar. Ia pun berdoa agar almarhumah ditempatkan di tempat terbaik oleh Allah SWT.
"Kami merasa bangga atas prestasi yang diraih Septia. Kami mendoakan agar almarhumah ananda Septia mendapatkan tempat di sisi Allah, dan keluarga yang ditinggalkan tetap tabah dan tentunya duka cita ini juga dirasakan oleh seluruh masyarakat Aceh lainnya," ujar Dyah lirih.
Bintoro, salah satu abang kandung dari almarhumah yang datang menjemput di Bandara SIM menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemerintah Aceh yang telah membantu untuk memfasilitasi pemulangan jenazah adik kandungnya itu. "Almarhumah anak yang baik dan patuh. Di sana dia selalu belajar dengan giat karena ingin membuat kami keluarganya bangga," sebutnya.
ADVERTISEMENT
Mujtahid, Guru Dayah Insan Qurani Aceh Besar, tempat Septia Ulfa Lestari menuntut ilmu sebelum ke Mesir, mengaku almarhumah adalah sosok yang rajin dan juga seorang tahfiz Al-Qur'an 30 juz. Almarhumah gigih menghafal Al-Qur'an dan belajar hingga bisa menempuh pendidikan tinggi di Mesir.
"Septia adalah angkatan pertama lulusan Dayah Insan Qurani. Dia anak yang berprestasi, kami bangga di usia dayah yang masih muda langsung melahirkan alumni yang mampu tembus ke Mesir," kata Mujtahid.
Menurut Mujtahid, almarhumah juga merupakan mahasiswi yang sangat giat dan rajin dalam bidang akademik. Dalam dua tahun terakhir menjadi salah satu mahasiswi Aceh yang mendapat Mumtaz (nilai istimewa) secara berturut-turut di tempatnya kuliah. Hal tersebut jarang diraih oleh mahasiswa Aceh lainnya.
ADVERTISEMENT
Septia Ulfa Lestari menghembuskan nafas terakhir pada Rabu malam, 7 Juli 2021 pukul 22.30 Waktu Kairo, di rumah sakit Bedayat, Mesir. Berdasarkan pengakuan rekannya di Kairo, almarhumah memang sudah memiliki riwayat sakit maag. Namun akhir-akhir ini karena sibuk dengan ujian di kampusnya, sehingga makannya tidak teratur.
Sebelum meninggal, Septia Ulfa tercatat sebagai mahasiswi Fakultas Ushuluddin Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir, angkatan tahun ke-3 (semester VI). Dia berasal dari Gampong Kuala Trang, Kecamatan Kuala Pesisir, Kabupaten Nagan Raya.
Berikut foto-foto saat jenazah Septia Ulfa Lestari tiba di Bandara SIM.
ADVERTISEMENT