Sejumlah RS Rujukan COVID-19 di Aceh Nyaris Penuh, Lampaui BOR Ketetapan WHO

Konten Media Partner
10 Agustus 2021 10:02 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pinere RSUD Zaoinoel Abidin, Banda Aceh. Foto: Suparta/acehkini
zoom-in-whitePerbesar
Pinere RSUD Zaoinoel Abidin, Banda Aceh. Foto: Suparta/acehkini
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sejumlah rumah sakit rujukan untuk pasien COVID-19 yang tersebar di beberapa kabupaten/kota seluruh Aceh, nyaris penuh. Hal ini ditandai dengan tingkat pengisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) melampaui ketetapan World Health Organization (WHO), yakni 60 persen.
ADVERTISEMENT
Di Ruang Pinere Rumah Sakit Umum dr Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh, tingkat pengisian tempat tidur sudah mencapai 95,6 persen. “RSUDZA Banda Aceh merupakan rumah sakit rujukan utama pasien COVID-19 maupun pasien penderita penyakit lainnya di Aceh,” jelas Saifullah Abdulgani alias SAG, Juru Bicara Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Aceh, Selasa (10/8/2021).
Ruang Pinere RSUDZA menyediakan 114 tempat tidur (bed) isolasi dan 45 bed Intensive Care Unit (ICU) bagi pasien Covid-19. Pasien di ruang isolasi Pinere sudah mencapai 109 orang dan di ICU Pinere sebanyak 40 orang. Tingkat pengisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) di Pinere sudah 95,6 persen.
Selain RSUDZA Banda Aceh, sejumlah rumah sakit lain di Aceh juga sudah melampaui BOR yang ditetapkan World Health Organization (WHO). Di RSUD yang BOR-nya sudah 76 – 100 persen, meliputi RSUD Meuraxa Banda Aceh, RSUD Subulussalam, RSUD Aceh Besar, RSUD Aceh Singkil, RSUD Datu Beru Takengon, dan RSUD Tgk Abdullah Syafi’i, Pidie.
ADVERTISEMENT
Kemudian, BOR RSUD Aceh Tamiang, RSUD Langsa, Rumkit Iskandar Muda (IM) Lhokseumawe, dan RS Jiwa Banda Aceh, antara 51 – 75 persen. Selanjutnya RSU dengan BOR 26 – 50 persen meliputi RSUD Cut Nyak Dhien Aceh Barat, RSUD dr Fauziah Bireuen, RSUD Cut Mutia Lhokseumawe, RSUD H Sahudin Aceh Tenggara, dan RSUD Tgk Chik Ditiro Sigli.
Selanjutnya RSUD Sultan Abdul Aziz Syah, Aceh Timur, Rumkit Kesdam IM Banda Aceh, RSUD Munyang Kute, Bener Meriah, RSUD Teuku Umar, Aceh Jaya, RSUD Pidie Jaya, dan RSUD dr Zubir Mahmud di Aceh Timur.
Sedangkan tujuh rumah sakit rujukan COVID-19 lain, BOR-nya masih sekitar 25 persen ke bawah, yakni Rumkit IM Meulaboh, RSUD Sultan Iskandar Muda Nagan Raya, RSUD Teungku Peukan Abdya, RSUD H Yulidin Away Aceh Selatan, RSUD Muhammad Ali Kasim Gayo Lues, RSUD Simeulue, dan RSUD Sabang.
ADVERTISEMENT
“Tingginya BOR di semua rumah sakit itu merupakan konsekuensi atas lonjakan kasus positif baru dalam tiga pekan terakhir di Aceh. Kasus-kasus baru dengan gejala sedang hingga berat, bahkan kritis, tidak tertutup kemungkinan bertambah lagi di semua daerah. Karena itu, setiap rumah sakit seyogyanya melakukan antisipasi sejak dini,” katanya.
Menurutnya, pasien COVID-19 yang dirawat inap di rumah sakit benar-benar pasien yang mengalami gejala sedang dan berat/kritis. Pasien positif COVID-19 dengan gejala ringan dapat direkomendasikan untuk isolasi mandiri atau isolasi di tempat khusus yang disediakan oleh pemerintah daerah, seperti tempat isolasi yang dimiliki Pemerintah Kota Banda Aceh.
Ia juga menyarankan agar semua RSUD kabupaten/kota segera melakukan alih fungsi ruangan dan bed yang ada untuk perawatan COVID-19, sebagaimana dalam Surat Edaran Menteri Kesehatan Nomor. HK 02.01/Menkes/11/2021. Surat Edaran (SE) tersebut mengharapkan semua rumah sakit pelayanan COVID-19 mengalihfungsikan bad yang ada sesuai zonanya.
ADVERTISEMENT
SE Menkes tertanggal 11 Januari 2021 itu menetapkan Aceh sebagai zona 3 (tiga). Setiap rumah sakit di zona ini diminta menambah kapasitas ruang rawat inap COVID-19 dengan mengkonversi minimal 20 persen dari total tempat tidur yang dimiliki, dan menambah kapasitas ICU sebanyak 10 persen dari kapasitas bed yang dikomersilkan untuk Covid-19.
“SE tersebut, selain ditujukan kepada gubernur, bupati, dan wali kota, juga kepada semua asosiasi rumah sakit di tanah air. Menkes meminta perhatian semua pihak untuk memberi pelayanan sesuai kebutuhan medis penderita COVID-19,” ujar SAG.
Petugas kesehatan di Ruang Pineere, RSUDZA Banda Aceh. Foto: Abdul Hadi/acehkini

Update Corona Aceh

Saifullah Abdulgani juga melaporkan terjadi penambahan kasus COVID-19 harian di Aceh tercatat 152 orang. Pasien yang sembuh bertambah 137 orang, dan penderita meninggal dunia bertambah 20 orang di Aceh, per 9 Agustus 2021.
ADVERTISEMENT
Sampai saat ini, total kasus COVID-19 Aceh tercatat 25.360 orang. Jumlah penderita yang sedang dirawat sebanyak 5.926 orang, para penyintas sebanyak 18.349 orang, dan meninggal dunia secara tercatat 1.089 orang.
Sementara data akumulatif kasus probable, yakni sebanyak 873 orang, meliputi 746 orang selesai isolasi, 51 orang isolasi di rumah sakit, dan 76 orang meninggal dunia. Kasus probable yakni pasien yang secara klinisnya menunjukkan indikasi kuat sebagai Covid-19 dan dalam proses pemeriksaan swab-nya.
Sedangkan kasus suspek secara akumulatif tercatat sebanyak 9.830 orang. Suspek yang telah usai isolasi sebanyak 9.653 orang, sedang isolasi di rumah 153 orang, dan sedang isolasi di rumah sakit sebanyak 24 orang sedang diisolasi di rumah sakit. []
ADVERTISEMENT