Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.1
Konten Media Partner
Serunya Festival Budaya Internasional di Henan University, China
2 November 2019 18:52 WIB
![Malam pertunjukan kesenian budaya di Henan University. Foto: Rizki Maulida/acehkini](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1572694243/nyuid7cbkwvoba4dxemx.jpg)
ADVERTISEMENT
Libur panjang musim panas telah berakhir. Tahun ajaran baru dimulai dengan menyambut para mahasiswa dari berbagai negara, siap menghuni kampus Henan University, China. Praktis wajah baru terlihat di asrama mahasiswa asing atau Shushe Dormitory.
ADVERTISEMENT
Para mahasiswa baru di Henan University dibenarkan untuk langsung mengikuti proses belajar sesuai jurusan masing-masing. Tegur sapa, saling melempar senyum, dan mengucapkan nihao, hallo, good morning, привет-privet (sapaan bahasa Rusia) atau mengucapkan assalammualaikum, lebih dari 5 kali setiap harinya, saya terima baik dari laki-laki maupun perempuan. Bahkan yang tak dikenal sama sekali.
Bahkan bagi laki-laki dari bagian Asia Tengah seperti Khazakstan, Tajikistan, Uzbekistan, Kirgistan, dan Turkmenistan, Turki, Pakistan dan wilayah Rusia dan Belarusia, mereka saling berjabat tangan dan berpelukan satu sama lain, saat bertemu.
Kebiasaan ini pun berlaku juga bagi mahasiswa asal Thailand, Vietnam, Eropa, Afrika, Amerika dan Amerika Latin. Sebagian mahasiswa asing berusaha mengucapkan ‘apa kabar’ jika bertemu saya, untuk memulai perkenalan.
Menyambut tahun ajaran baru, Henan University punya agenda rutin menggelar International Festival Kebudayaan Asing, yang difasilitasi Chinese International Studies Faculty. Tujuannya memberi ruang secara luas bagi mahasiswa asing untuk mengekspresikan kebudaayan negara asal masing-masing.
ADVERTISEMENT
Semua mahasiswa asing yang ingin menunjukan bagaimana kebudayaan, tradisi, atau kebiasaan dari setiap negara dipersilakan untuk menampilkan apa pun dalam kegiatan yang berlangsung sehari penuh, pada Minggu (27/10) lalu.
Ragam makanan dan minuman khas negara masing-masing ditampilkan pada stand-stand yang telah disediakan. Pada hari itu, perwakilan Indonesia menampilkan makanan pecal, sayur lontong dengan bumbu kacang, dan bubur kacang hijau dengan tambahan ketela kuning. Ini adalah menu yang simple juga ekonomis.
Negara-negara di Asia Tengah umumnya menampilkan menu makanan khas mereka, roti nan, dan nasi plov, dicampur daging, wortel dan bumbu khas mereka. wakil dari Sudan menampilkan aneka salad dan buah-buahan, juga daging pangan seperti bakso dengan saous tomat di atasnya, disebut kuftah.
ADVERTISEMENT
Stand Belarusia menghidangkan minuman khas mereka dari sari buah peach nan segar. Berbagai postcard, serta lembaran informasi negara dipajang di setiap stand. Bahkan, ada stand yang hanya tampil dengan bendera saja dan hiasan ringan lainnya.
Malam harinya, digelar puncak kegiatan seni di atas pangung auditorium Gedung Dalitang Henan University. Penampilan tarian opening gabungan dari mahasiswa asing diikuti perwakilan membawakan bendera asal negara masing-masing. Kemudian penampilan tarian asal Thailand dengan musik dan pakaian khasnya.
Belarusia menampilkan tarian dengan gerakan yang melompat-lompat juga berputar-putar seperti berdansa. Sementara wakil Kirsgistan tampil dengan tarian kisah kehidupan di wilayah bersuhu dingin itu.
Vietnam, menampilkan tarian dengan lagu kebangsaanya. Gaun merah menyala serasi dengan bendera Vietnam berlatar merah dengan bintang kuning di bagian tengah. Tidak ketingalan, mahasiswa Afrika tampil dengan tarian penuh semangat berirama lengkap dengan kostum khasnya berlatar musik yang dipopulerkan oleh Shakira “Waka-waka eee, This Time For Afrika.”
ADVERTISEMENT
Selain itu, siapa sangka dua mahasiswa asal Mesir mampu menyanyikan lagu bergenre hip-hop ala raper dengan lirik cepat dalam Bahasa China. Tak ketingalan penampilan drama singkat dari mahasiswa asal Pakistan dengan dialog mengunakan Bahasa China.
Salah seorang siswa asal Camerun juga menampilkan drama klasik China, berlatar karya sastra negeri tempat mereka menuntut ilmu saat ini. Semuanya tampil memukau penonton, meriah dalam suasana penuh keakraban. Begitulah tradisi menyambut mahasiswa baru di Henan University. [] Rizki Maulida