Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.0
ADVERTISEMENT
Data jumlah pasien sembuh dari COVID-19 di Provinsi Aceh mengalami kesimpangsiuran. Perbedaan data terlihat dari hasil rilis Tim Gugus Tugas COVID-19 Provinsi Aceh dengan data yang dikeluarkan Rumah Sakit Umum Daerah dr Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh, tempat pasien dirawat.
ADVERTISEMENT
Dalam rilis update data terbaru, Minggu (3/5), Tim Gugus Tugas COVID-19 Provinsi Aceh menyebut angka pasien sembuh sebanyak 8 orang dari total 12 pasien positif. Sementara RSUDZA pada Sabtu (2/5) malam menyatakan sudah ada 10 pasien sembuh.
Dua pasien yang dinyatakan sudah sembuh versi RSUDZA adalah AJ (20 tahun) asal Aceh Tamiang dan AI (54 tahun) warga Medan yang dirujuk dari Kabupaten Pidie. Dengan kesembuhan dua pasien ini, jumlah pasien positif di Aceh sempat nihil, sebelum bertambah kasus baru pada Minggu (3/5).
Instagram RSUDZA pada Sabtu (2/5) malam juga sempat mengunggah sebuah gambar grafis yang menyatakan angka pasien positif COVID-19 di Aceh menjadi nol dan sembuh 10 orang. Namun belakangan postingan ini dihapus tanpa unggahan terbaru.
ADVERTISEMENT
Sedangkan menurut Tim Gugus Tugas COVID-19 Provinsi Aceh, pasien AJ dan AI belum pulih dan masih dirawat di RSUDZA.
Menurut Juru Bicara Tim Gugus Tugas COVID-19 Provinsi Aceh, Saifullah Abdulgani, per tanggal 3 Mei 2020, jumlah kasus COVID-19 di Aceh menjadi 12 orang. "Rinciannya 3 orang dalam perawatan rumah sakit rujukan, 8 orang telah sembuh, dan 1 kasus meninggal dunia pada Maret 2020," sebut dia, Minggu (3/5).
Data yang disampaikan Saifullah tersebut sama seperti yang ditampilkan di laman resmi Dinas Kesehatan Aceh, dengan total pasien sembuh 8 orang.
Sementara itu, Direktur RSUDZA, DR. dr. Azharuddin, mengatakan kedua pasien tersebut telah sembuh dan kondisinya sudah membaik. Akan tetapi, kedua pasien itu belum dipulangkan dari RSUDZA. "Sudah sembuh dan baik-baik saja, mungkin belum dijemput. Enggak ada yang mengkhawatirkanlah," kata dia kepada acehkini, Senin (4/5).
Soal perbedaan data, Azharuddin menganggap hal itu memang sangat rumit karena terdapat perbedaan mendefinisikan pasien sembuh. "Hal-hal yang seperti itu kadang rumit, sudah sembuh tapi belum dijemput, sudah negatif mungkin nunggu sekali lagi ininya (swab). Definisi sembuh ini yang kadang ininya (susah)," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Azharuddin menolak berbicara lebih jauh soal simpang siur data pasien COVID-19 tersebut, sambil meminta acehkini untuk menghubungi Jubir Gugus Tugas COVID-19 Aceh, guna keterangan lebih lanjut. []