Terapkan Jaga Jarak Fisik, Traffic Light di Aceh Dibuat ala Starting Grid MotoGP

Konten Media Partner
15 Juli 2020 12:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Marka garis henti di Aceh yang sekilas mirip starting grid MotoGP. Foto: Dok. Ditlantas Polda Aceh
zoom-in-whitePerbesar
Marka garis henti di Aceh yang sekilas mirip starting grid MotoGP. Foto: Dok. Ditlantas Polda Aceh
ADVERTISEMENT
Sejumlah cara dilakukan agar masyarakat mematuhi jaga jarak atau physical distancing guna memutus penyebaran virus Corona (COVID-19).
ADVERTISEMENT
Di Aceh, jalan aspal di sejumlah traffic light (lampu lalu lintas) mulai dicat. Sekilas garis itu mirip dengan starting grid di lintasan MotoGP. Nantinya, pengendara motor yang berhenti di lampu merah bisa menerapkan jaga jarak.
Pengecatan marka garis henti untuk sepeda motor itu dilakukan Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Daerah Aceh. Itu dilakukan agar pengendara motor menerapkan protokol kesehatan dalam rangka mencegah penyebaran virus Corona.
Pengedara mulai jaga jarak sesuai marka yang telah dibikin ala starting grid MotoGP. Foto: Ditlantas Polda Aceh
Dirlantas Polda Aceh, Kombes Pol Dicky Sondani, mengatakan jajarannya akan membubuhi tanda physical distancing di setiap traffic light jalan raya di Provinsi Aceh.
"Tanda physical distancing itu dibubuhi dengan pengecatan di setiap traffic light di jalan raya, dengan tujuan agar pengendara kendaraan khususnya untuk tetap menjaga jarak dalam mencegah penyebaran dan memutus mata rantai COVID-19 di Provinsi Aceh," kata Dicky kepada jurnalis, Rabu (15/7).
ADVERTISEMENT
Ia menjelaskan, sebagai pilot project-nya, pengecatan garis physical distancing itu dilakukan di Kota Banda Aceh dan Lhoksukon Aceh Utara. "Selanjutnya akan dilakukan di kota-kota lain yang jalannya memiliki traffic light," sebutnya.
Personel Lantas Polda Aceh saat membuat garis physical distancing di tarffic light. Foto: Ditlantas Polda Aceh
Dengan adanya tanda physical distancing di setiap lampu merah, kata Dicky, diharapkan akan menjadi suatu edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat di Aceh untuk menerapkan protokol kesehatan dalam rangka mencegah penyebaran virus Corona.
"Kemudian dengan adanya tanda phyisical distancing itu, masyarakat diharapkan akan lebih disiplin secara masif untuk menjaga kesehatan dan mematuhi aturan terkait pencegahan COVID-19," ujar Dicky.
Hingga saat ini, angka positif COVID-19 di Aceh sudah mencapai 110 kasus per Selasa (14/7) sore. Dari jumlah itu, sebanyak 64 orang di antaranya sudah sembuh, 5 orang meninggal dunia, dan sisanya masih menjalani perawatan.
Dirlantas Polda Aceh, Kombes Pol Dicky Sondani, saat meninjau pembuatan garis jaga jarak di traffic light. Foto: Dok. Polda Aceh