Tiga Kapal ‘Acehhebat’ Dibangun, Dinas Perhubungan: Tumbuhkan Ekonomi Kepulauan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Menurutnya, baik-buruknya ekonomi masyarakat sangat ditentukan oleh transportasinya, seperti masyarakat di Kepulauan Simeulue. Kehidupan masyarakat di sana sangat ditentukan oleh cuaca dan kondisi kapal.
"Di Sinabang (Ibu Kota Simeulue), suatu hari mungkin ekonomi masyarakatnya meningkat, tetapi begitu transportasinya bermasalah, ekonominya jatuh lagi, harga-harga menjadi mahal, begitu terus putarannya," kata Junaidi.
Untuk itu, lanjut Junaidi, kehadiran kapal KM Acehhebat 1, Acehhebat 2, dan Acehhebat 3 milik Pemerintah Aceh, bertujuan ingin mendorong agar tidak terjadi kesenjangan ekonomi antara wilayah daratan yang tumbuh baik dengan masyarakat kepulauan yang ekonominya naik turun.
ADVERTISEMENT
"Kita harapkan dengan transportasi yang baik, ekonomi masyarakat di kepulauan bisa tumbuh positif dan kesejahteraan masyarakat tercapai," ujarnya.
Dia menambahkan, potensi wilayah kepulauan di Aceh sangat bagus, terutama potensi perikanan, wisata, dan investasi yang diharapkan dapat tumbuh karena sudah memiliki transportasi yang baik. "Kita harap kesenjangan antar wilayah bisa cepat selesai," lanjut Junaidi.
Lintasan Kapal Feri
Aceh saat ini memiliki 9 lintasan penyeberangan kapal feri yang terdiri dari 8 lintasan dalam provinsi dan 1 lintasan antar provinsi. Kesembilan lintasan tersebut hanya dilayani 6 (enam) unit kapal.
Pelayanan kapal saat ini mencakup; Ulee Lheue – Balohan (Sabang), Ulee Lheue – Lamteng (Aceh Besar), Ulee Lheue – Serapong/Ulee Paya (Aceh Besar), Calang – Sinabang (Simeulue), Meulaboh – Sinabang (Simeulue), Labuhan Haji – Sinabang (Simeulue), Singkil – Sinabang (Simeulue), Singkil - Pulau Banyak, dan Singkil – Gunung Sitoli (Nias/Sumut)
ADVERTISEMENT
Kapal yang melayani penyeberangan di Aceh selama ini adalah; KMP BRR (911 GT), KMP Tanjung Burang (540 GT), KMP Papuyu (284 GT), KMP Teluk Sinabang (750 GT), KMP Labuhan Haji (753 GT), dan KMP Teluk Singkil (600 GT).
Mulai Tahun 2019-2020, Pemerintah Aceh melalui Dishub Aceh membangun 3 (tiga) unit kapal ro-ro untuk melayani tiga lintasan yaitu; KMP Acehhebat 1 berkapasitas 1.300 GT yang dibangun pada Galangan PT. Multi Ocean Shipyard di Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau, akan melayani lintasan Pantai Barat – Simeulue.
Selanjutnya KMP Acehhebat 2 berkapasitas 1.100 GT yang dibangun pada Galangan PT. Adiluhung Saranasegara Indonesia di Madura, Jawa Timur, akan melayani lintasan Ulee Lheue (Banda Aceh) – Balohan (Sabang).
ADVERTISEMENT
Dan terakhir KMP Acehhebat 3 berkapasitas 600 GT yang dibangun pada Galangan PT. Citra Bahari Shipyard di Tegal, Jawa Tengah, akan melayani lintasan Singkil – Pulau Banyak.
Diharapkan 3 unit kapal ini mampu memperkuat konektivitas maritim di Aceh untuk pengembangan potensi ekonomi wilayah, pariwisata dan mengurangi kesenjangan pembangunan antara wilayah daratan dengan kepulauan di Aceh.
Kata Junaidi, kehadiran 3 kapal tersebut juga sangat bermanfaat untuk kebutuhan evakuasi dan distribusi logistik kemanusiaan dari dan ke wilayah kepulauan di Aceh, meningat Aceh sebagai daerah yang rawan bencana. [*]