Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten Media Partner
Tim Kedokteran USK Pastikan Hewan Kurban Bebas PMK di Sejumlah Wilayah Aceh
8 Juli 2022 11:10 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala (FKH USK) Aceh membentuk tim untuk melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap hewan kurban Idul Adha. Tim Supervisi Pemeriksaan dan Penyembelihan Hewan Kurban (SPPHK) tahun 2022 resmi dilepas Rektor USK, Prof. Marwan, di kampus tersebut, Kamis (7/7/2022).
ADVERTISEMENT
Tim SPPHK USK melaksanakan tugas dan pengabdiannya di sejumlah daerah di Indonesia mulai 7 Juli sampai 13 Juli 2022. Mereka disebar ke Jakarta, Jambi, Riau, Bengkulu, Lampung. Sedangkan di Aceh Besar maupun Banda Aceh, tim bertugas di 27 gampong (desa), tepatnya di 40 titik, dengan total 404 peserta.
Dekan FKH, drh. Teuku Reza Ferasyi, M.Sc., Ph.D mengatakan, tugas tim supervisi tersebut melakukan pemeriksaan terhadap hewan kurban sebelum dan sesudah disembelih. Dengan tujuan memastikan kehalalan serta keamanan kesehatan hewan. “Di saat yang sama, tim dari USK turut memberikan penyuluhan tentang kesehatan hewan kepada masyarakat,” katanya dalam keterangan tertulis, Jumat (8/7/2022)
Menurutnya, kegiatan tersebut sudah berlangsung lama, hanya saja selama dua tahun terakhir, harus dilakukan dengan prokes yang ketat karena pandemi Covid-19. “Alhamdulillah tahun ini bisa dilaksanakan sebagaimana biasanya," kata Teuku Reza.
ADVERTISEMENT
Dalam menjalankan tugasnya, mereka telah melakukan persiapan selama sebulan terakhir. Kegiatan FKH USK ini didukung oleh segenap instansi, mulai dari Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, Dinas Peternakan Aceh, DP2KP Kota Band Aceh, MPU Aceh, swasta dan seterusnya.
Rektor USK, Prof Marwan, berharap kehadiran tim SPPHK USK bisa menjadi solusi dalam penanggulangan wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang belakangan sedang marak. "Sebab di Aceh saat ini, menurut laporan yang ada, level PMK terbilang parah," tutur Rektor USK.
Terkait situasi saat ini, ia menilai perlunya edukasi dan ketenangan untuk menanggulangi PMK. USK sendiri sudah ada satgas pengendalian PMK, dan telah bergerak lewat kunjungan ke desa-desa dengan membawa obat serta memberikan edukasi. []
ADVERTISEMENT