Tim SAR Aceh Evakuasi WN Filipina yang Alami Kecelakaan Kerja saat Berlayar

Konten Media Partner
14 Maret 2023 21:32 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tim SAR Gabungan mengevakuasi WN Filipina kru kapal kargo MV Herta yang mengalami kecelakaan kerja saat berlayar dari Singapura menuju Terusan Suez, Mesir. Evakuasi dilakukan di perairan Selat Benggala, Aceh Besar, Selasa (14/3/2023). Foto: Dok. Basarnas
zoom-in-whitePerbesar
Tim SAR Gabungan mengevakuasi WN Filipina kru kapal kargo MV Herta yang mengalami kecelakaan kerja saat berlayar dari Singapura menuju Terusan Suez, Mesir. Evakuasi dilakukan di perairan Selat Benggala, Aceh Besar, Selasa (14/3/2023). Foto: Dok. Basarnas
ADVERTISEMENT
Tim SAR Gabungan di Aceh melakukan evakuasi medis (medevac) terhadap seoran kru kapal kargo MV Herta berbendera Portugal di perairan Selat Benggala, Kabupaten Aceh Besar, Selasa (14/3/2023).
ADVERTISEMENT
Kru kapal bernama Gillesfie Gasa Sta Ana (51 tahun) asal Filipina itu dievakuasi ke daratan Aceh karena mengalami kecelakaan kerja saat berlayar dari Singapura menuju Terusan Suez, Mesir.
"Korban mengalami gangguan penglihatan dan pusing disertai sakit kepala akibat terkena trail block rantai mesin bagian salah satu kapal yang terlepas dan menghantam pelipis/alias mata bagian kanan saat melakukan pengecekan dan pekerjaan pada bagian mesin kapal," kata Kepala Kantor Basarnas Banda Aceh, Al Hussain.
WN Filipina kru kapal kargo MV Herta yang mengalami kecelakaan kerja saat berlayar dari Singapura menuju Terusan Suez, Mesir, dievakuasi ke RS di Banda Aceh untuk penangan medis lebih lanjut, Selasa (14/3/2023). Foto: Dok. Basarnas
Ia mengatakan, Tim SAR Gabungan berhasil mengevakuasi korban dengan menggunakan KN SAR Kresna 232 dan melakukan pemeriksaan medis serta pengecekan dokumen oleh pihak Karantina Kesehatan KKP Banda Aceh, Imigrasi, dan Bea Cukai.
"Pukul 09.40 WIB, KN SAR Kresna 323 bersama Tim SAR Gabungan tiba di Pelabuhan Ulee Lheue, kemudian korban direncanakan dievakuasi ke RSUDZA Banda Aceh untuk penanganan medis lebih lanjut," ujar Al Hussain.
ADVERTISEMENT