Tinjau Sekolah di Pulau Terluar, Senator Aceh Temukan 2 Guru Mengajar 6 Kelas

Konten Media Partner
5 Maret 2021 12:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Senator Aceh, Fadhil Rahmi meninjau SD Lampuyang, Pulo Aceh. Dok. pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Senator Aceh, Fadhil Rahmi meninjau SD Lampuyang, Pulo Aceh. Dok. pribadi
ADVERTISEMENT
Senator DPD RI asal Aceh, HM Fadhil Rahmi, berkesempatan meninjau aktivitas pendidikan di beberapa sekolah di Pulau Breuh, Kecamatan Pulo Aceh. Di pulau terluar Indonesia itu, pada salah satu sekolah, Fadhil menemukan hanya ada 2 guru yang mengajar sekaligus pada 6 kelas.
ADVERTISEMENT
“Saya melakukan kunjungan ke sana pada Rabu (3/3) lalu, melihat kondisi pendidikan di sana, seusai melakukan aksi penanaman pohon mangrove di Desa Lampuyang,” katanya kepada acehkini, Jumat (3/5/2021).
Menurut Syech Fadhil -sapaan akrabnya- pada Rabu pagi, bersama rombongan meninjau Sekolah Dasar (SD) Negeri Lampuyang, Kecamatan Pulo Aceh. Mereka disambut oleh Wakil Kepala Sekolah dan seorang guru honorer. “Kedua guru ini mengajar untuk enam kelas pada hari yang sama,” katanya.
Ada beberapa guru lainnya yang tidak masuk. Usai berbicara dengan dua guru ini, Syech Fadhil kemudian minta izin untuk bertemu dengan para siswa kelas 6 yang sebentar lagi lulus.
Senator Aceh ini meminta para siswa untuk terus semangat belajar dan melanjutkan pendidikan ke tingkat SMP sederajat. Mereka yang berprestasi agar melanjutkan sekolah ke dayah. "Kalau kalian lulus dengan nilai tinggi dan mau melanjutkan ke dayah, saya bantu," katanya memotivasi siswa, sambil memberikan sejumlah dana untuk fasilitas olah raga.
ADVERTISEMENT
Dari SD Lampuyang, Syech Fadhil kemudian berkunjung ke SMA Negeri 2 Pulo Aceh. Di sekolah ini, dia juga memotivasi para siswa agar melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi. Pasalnya, berdasarkan keterangan dari guru setempat, minat siswa untuk melanjutkan pendidikan tinggi masih sangat minim di sekolah itu.
"Tahun lalu, dari 20-an siswa yang lulus, tak ada satupun yang kemudian melanjutkan studi ke perguruan tinggi," kata salah seorang guru.
Syech Fadhil berharap hal tersebut bisa berubah di tahun-tahun mendatang. "Karena saya juga berasal dari keluarga yang seperti kalian," ujarnya kepada siswa.
Berkunjung ke SMA 2 Pulo Aceh. Dok. pribadi

Pulo Aceh Jarang Dikunjungi Pejabat

Dalam kunjungan ke Pulo Aceh, Syech Fadhil turut berbincang-bincang dengan warga sekitar. Warga di sana mengaku jarang dikunjungi politisi.
ADVERTISEMENT
"Bupati (Aceh Besar-red) baru sekali mampir ke Pulo Aceh. Demikian juga gubernur," kata Abdurrahman, salah seorang warga.
"Kalau DPR Aceh itu sekali sama pak gubernur, beberapa waktu lalu. Nah, kalau DPR RI belum pernah sama sekali. Kalau DPD RI baru Syech Fadhil," sambung nelayan tersebut.
Sementara itu, Muhajir, warga Lampuyang, Pulo Aceh, mengatakan tak pernah menyalahkan siapapun terkait minimnya perhatian para pejabat dari segala tingkatan untuk datang ke Pulo Aceh. "Karena secara matematika-nya, penduduk kita (Pulo Aceh-red) memang minim. Politisi biasanya lebih memilih datang ke tempat yang ramai penduduk demi memperoleh dukungan suara daripada ke tempat ini,” kata dia.
Terkait hal ini, Syech Fadhil mengaku lebih mempercayai 'matematika' Tuhan dibandingkan hitung-hitungan manusia. "Jangan berbuat karena jumlah pemilih, saya lebih percaya pada matematika Tuhan daripada hitung-hitungan manusia. Kecil 'pemilih' di sini, Tuhan akan memberikan 'lebih' di tempat lain. Yang penting bekerja ikhlas saja," kata mantan Ketua Ikatan Alumni Timur Tengah (IKAT) Aceh. []
ADVERTISEMENT