TKD soal Kalah Telak di Aceh: Kerja Nyata Jokowi Dikalahkan Fitnah

Konten Media Partner
18 April 2019 13:25 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemilih di Gampong Nusa, Kecamatan Lhoknga, Aceh Besar, memberikan suaranya dalam Pemilu 2019. Foto: Adi Warsidi/acehkini
zoom-in-whitePerbesar
Pemilih di Gampong Nusa, Kecamatan Lhoknga, Aceh Besar, memberikan suaranya dalam Pemilu 2019. Foto: Adi Warsidi/acehkini
ADVERTISEMENT
Hasil Pemilu 2019 di Aceh menunjukkan perolehan suara pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01, Joko Widodo (Jokowi)-Ma’ruf Amin, kalah telak dari calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Berdasarkan data yang dirilis oleh banyak lembaga survei, Jokowi-Ma'ruf memperoleh suara tak sampai 20 persen.
ADVERTISEMENT
Amatan Acehkini di beberapa TPS yang terpantau di Aceh, perolehan suara Jokowi-Ma'ruf kalah jauh dibandingkan dengan Prabowo-Sandi. Padahal, pada Pemilu 2014, Jokowi saat itu yang berpasangan dengan Jusuf Kalla hanya kalah sekitar 5 persen dari Prabowo yang berpasangan dengan Hatta Rajasa.
Menangapi hal tersebut, Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Aceh, Irwansyah, mengaku bertanggung jawab terhadap kegagalan dalam memenangkan Jokowi-Ma’ruf di Aceh. "Saya tidak menyalahkan siapapun, karena sebagai Ketua TKD, saya harus bisa menerima risiko itu,” katanya, Kamis (18/4).
Dia mengakui bahwa sejak awal memimpin TKD, pertarungan dalam memenangkan Jokowi-Ma’ruf di Aceh untuk dalam gelaran Pemilu 2019 sangatlah berat. “Bukti kerja nyata Pak Jokowi di Aceh bisa dikalahkan dengan fitnah,” sambungnya.
Ketua TKD Aceh, Irwansyah.
Menurutnya, TKD bersama Tim Kampanye Kabupaten/Kota (TKK) di 23 kabupaten/kota seluruh Aceh sudah bekerja maksimal untuk mensosialisasikan program-program dan keberhasilan yang telah dilakukan Jokowi di Aceh. Selain itu, pihaknya juga sudah mempromosikan program-program yang akan dilaksanakan Jokowi jika terpilih kembali jadi presiden.
ADVERTISEMENT
Irwansyah mengatakan Aceh bahkan disebut-sebut sebagai 'kampung' kedua Jokowi. Sebab, mantan Wali Kota Solo itu pernah tinggal di sana selama tiga tahun saat bekerja di Kota Lhokseumawe dan Kabupaten Bener Meriah.
Namun, kata Irwansyah, fitnah dan hoaks yang terus menerus menggempur Jokowi dan juga Ma'ruf Amin dinilai sebagai salah satu alasan tanpa dasar dan sikap warga Aceh untuk menentukan presiden pilihannya.
“Kencangnya fitnah dan hoaks itu, hingga kami tidak mampu membendungnya,” kata Irwansyah.
Kendati demikian, Irwansyah mengucapkan terima kasih kepada seluruh pemilih di Aceh, khususnya yang telah memilih Jokowi-Ma’ruf. Selanjutnya, dia juga berterima kasih kepada seluruh TKK di Aceh, relawan, dan tim pemenangan Jokowi-Ma’ruf lainnya di Aceh. Dia mengimbau untuk terus bekerja sampai mendapatkan C1 hasil pemilihan.
ADVERTISEMENT
“Kawal terus perolehan suara, walaupun kita kalah di Aceh, namun kita menang di nasional,” ujar Irwansyah. []
Reporter: Adi W