Tradisi Baju Baru Untuk Hari Raya di Aceh: Dalam Bayang-bayang Corona

Konten Media Partner
17 Mei 2020 20:15 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Merapikan pakaian di toko. Foto: Suparta/acehkini
zoom-in-whitePerbesar
Merapikan pakaian di toko. Foto: Suparta/acehkini
ADVERTISEMENT
Membeli baju baru untuk dikenakan saat lebaran Idul Fitri, sudah menjadi tradisi yang sangat lama di Aceh. Semakin mendekati lebaran, toko serta lapak-lapak kaki lima yang menjual pakaian serta pernak-pernik lebaran makin menjamur.
ADVERTISEMENT
Tak terkecuali pada lebaran tahun ini, walau dalam suasana kekhawatiran akibat wabah corona. Lapak-lapak pakaian tetap diserbu pembeli, bahkan pada malam hari. Pasar Aceh di Banda Aceh misalnya, sejak sepekan terakhir selalu ramai, terutama usai salat tarawih.
Haji Muchtar seorang pedagang grosir pakaian di Pasar Aceh menyatakan, walau ada ketakutan orang-orang datang ke pasar karena wabah corona, omset penjualannya tidak berpengaruh besar dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Toko pakaian milik Muchtar. Foto: Suparta/acehkini
Muchtar, pemilik salah satu toko pakaian di Pasar Aceh, Banda Aceh. Foto: Suparta/acehkini
“Memang terasa lah (dampak corona). Paling dirasakan oleh para pedagang eceran, penjualan mereka down gitu. Tapi karena kami (grosir) banyak langganan di daerah, jadi tidak begitu terasa,” jelas Mucktar.
Menurut pemilik dua pintu ruko dengan 10 pekerja ini, jika dihitung rata-rata omset penjualannya tidak berkurang. Yang sempat jadi kendala baginya justru masalah pengiriman, karena pusat perbelanjaan di Jakarta tutup.
ADVERTISEMENT
“Tapi (sekarang) kita langganan langsung ke konfeksi, jadi barang-barang dikirim langsung dari industrinya. Kalau langganan di toko-toko Tanah Abang, sekarang susah. Alhamdulillah barang dari tempat konfeksi langsung lancar dan aman sampai sekarang.”
Suasana di salah satu toko pakaian di Pasar Aceh. Foto: Suparta/acehkini
Pembeli pakaian di lapak kaki lima kawasan Pasar Aceh. Foto: Suparta/acehkini
Anak-anak mencari mainan. Foto: Suparta/acehkini
Sementara Oki penjual pakaian eceran pada lapak kaki lima di Pasar Aceh mengeluh atas sepinya pembeli dibandingkan jelang lebaran tahun-tahun sebelumnya. “Kali ini penjualan memang sangat kurang, tidak seperti sebelum-sebelumnya. Biasanya sejak awal puasa sudah ramai, namun sekarang tujuh hari menuju lebaran baru agak ramai,” kata Oki
Dia menjelaskan, pada tahun-tahun sebelumnya omset penjualannya di lapak kaki limanya bisa mencapai 200 juta selama bulan puasa. “Sekarang gak tembus. Mungkin lebih 50 persen berkurang,” jelasnya
Meski sempat ditutup selama sepekan lebih di penghujung Maret 2020 untuk antisipasi penyebaran virus corona, kini pasar di jantung Kota Banda Aceh ini, kembali disesaki pengunjung. Umumnya mereka mencari pakaian muslim serta baju untuk anak-anak, selain pernak-pernik untuk lebaran. []
Lapak penjual kue di Pasar Aceh. Foto: Suparta/acehkini
Memilih pakaian baru. Foto: Suparta/acehkini
Aktivitas lapak penjual sepatu di Pasar Aceh, usai tarawih.. Foto: Suparta/acehkini