UNHCR Tangani Kebutuhan Dasar 184 Pengungsi Rohingya di Aceh Besar

Sebanyak 184 pengungsi Rohingya di Pantai Kuala Gigieng, Kecamatan Mesjid Raya, Aceh Besar, Aceh, Ahad (8/1/2023). Foto: Abdul Hadi/acehkini

Badan Persatuan Bangsa-Bangsa untuk Urusan Pengungsi (UNHCR) bakal menangani kebutuhan dasar 184 pengungsi Rohingya yang mendarat di Kuala Gigieng, Gampong Baro Lamnga, Mesjid Raya, Aceh Besar, Aceh, Ahad (8/1/2023) sore.

"Saat ini kami akan fokus ke kebutuhan dasar terlebih dahulu, tentunya dalam waktu dekat kami akan melakukan asesmen atau penilaian terkait dengan kebutuhan perlindungan internasionalnya," kata Diovio Alfath, anggota staf UNHCR Indonesia, Ahad sore.

UNHCR bekerja sama dan berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan daerah untuk menemukan solusi jangka panjang terkait Rohingya. Selain itu, koordinasi ini juga melibatkan Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM).

Penanganan pengungsi dari luar negeri ini merujuk ke Peraturan Presiden Nomor 125 Tahun 2016.

Sebanyak 184 pengungsi Rohingya di Pantai Kuala Gigieng, Kecamatan Mesjid Raya, Aceh Besar, Aceh, Ahad (8/1/2023). Foto: Abdul Hadi/acehkini

Ahad sore, 184 pengungsi Rohingya itu telah ditempatkan di gedung milik Dinas Sosial Aceh di Gampong Ladong, Mesjid Raya, Aceh Besar. Di sana, juga ada 57 pengungsi Rohingya yang mendarat pada Desember 2022.

Dari 184 orang tersebut rinciannya adalah laki-laki dewasa 69 orang, wanita dewasa 75 orang, kemudian anak-anak 40 orang. Anak-anak itu laki-laki 22 orang dan perempuan 18 orang.

"Kondisi mereka pada umumnya sehat, tapi di antara perempuan dewasa ini ada satu orang hamil dan ada 4 orang yang sakit," kata Komisaris Besar Fahmi Irwan Ramli, Kepala Kepolisian Resor Kota Banda Aceh, Ahad sore.

Kedatangan Rohingya ini ke Aceh yang kelima dalam tiga bulan terakhir. Dua kapal pada November 2022 di Aceh Utara dan Kota Lhokseumawe serta pada Desember 2022 satu kapal di Ladong, Aceh Besar dan satu di Laweung, Muara Tiga, Pidie. []