Konten Media Partner

USK Aceh Luluskan 20 Dokter Spesialis, Wakil Rektor: Jadilah Manusia Bermanfaat

12 Januari 2023 19:31 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dekan FK USK Aceh, Prof. Maimun Syukri, memberikan arahan pada acara pelantikan profesi dokter dan dokter spesialis. Foto: USK
zoom-in-whitePerbesar
Dekan FK USK Aceh, Prof. Maimun Syukri, memberikan arahan pada acara pelantikan profesi dokter dan dokter spesialis. Foto: USK
ADVERTISEMENT
Universitas Syiah Kuala (USK) Aceh melalui Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Fakultas Kedokteran (FK) kembali meluluskan 20 dokter spesialis. Hal ini ditandai dengan pelantikan dan pengambilan sumpah terhadap dokter spesialis baru tersebut di aula fakultas, Rabu (12/1/2023).
ADVERTISEMENT
Selain meluluskan dokter spesialis, USK juga melantik 18 lulusan program profesi dokter. Pelantikan dipimpin oleh Dekan FK USK, Prof. Maimun Syukri.
20 dokter spesialis berasal dari 7 program studi yang ada di PPDS USK, yaitu 2 orang dari Ilmu Bedah, 2 orang dari Ilmu Penyakit Dalam, 1 orang dari Obgyn, 2 orang dari Ilmu Kesehatan Anak, 2 orang dari Neurologi, 2 orang dari Telinga, Hidung dan Bedah Kepala Leher, 7 orang dari Anestesiologi, serta 2 orang dari Jantung dan Pembuluh Darah.
Dalam sambutannya, Prof. Maimun berpesan agar mereka dapat menjaga almamater pendidikannya yaitu dengan mendedikasikan ilmu yang telah diperoleh untuk kemaslahatan masyarakat. Selama ini kehadiran PPDS USK telah memberikan kontribusi penting dalam memenuhi kebutuhan dokter spesialis khususnya di Aceh. Di mana saat ini PPDS telah memiliki 13 program studi dokter spesialis.
ADVERTISEMENT
”Alhamdulillah, saat ini alumni PPDS USK terus bertambah. Bisa dikatakan, seluruh rumah sakit di Aceh saat ini telah memiliki alumni PPDS USK, khususnya spesialis penyakit dalam,” ucap Maimun.
Pelantikan dokter spesialis di USK Aceh.
Wakil Rektor III USK, Prof. Mustanir, mengatakan selama ini profesi dokter kerap dipandang sebagai profesi yang paling diminati karena alasan remunerasi yang menjanjikan. Penilaian tersebut dinilai keliru karena dapat mengecilkan peran dokter yang sesungguhnya, yaitu berkaitan erat dengan keselamatan jiwa seseorang.
Oleh karena itu, dia mengingatkan kepada dokter baru ini untuk mengubah mindset tersebut, yaitu dengan bekerja sepenuh hati dan berintegritas dalam mendukung kesehatan masyarakat.
”Dengan profesi dokter inilah, kalian bisa menjadi sebaik-baiknya manusia seperti yang dikatakan Rasulullah yaitu manusia yang paling luas manfaatnya,” ucapnya. []
ADVERTISEMENT