Konten Media Partner

Virus Corona yang Aneh: Fakta Seputar Pasien Positif COVID-19 di Aceh

8 April 2020 12:26 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tiga pasien positif virus corona yang telah sembuh di Aceh. Foto: Suparta/acehkini
zoom-in-whitePerbesar
Tiga pasien positif virus corona yang telah sembuh di Aceh. Foto: Suparta/acehkini
ADVERTISEMENT
Berada satu rumah dengan pasien positif virus corona atau COVID-19, tidak serta merta terjangkit virus tersebut. Sebagian orang dengan imun yang kuat, tidak bisa dijangkiti oleh virus ini atau tidak menampakkan gejala apapun.
ADVERTISEMENT
Mematuhi anjuran pemerintah untuk physical distancing atau jaga jarak adalah yang terbaik.
“Bagi sebagian orang yang imunnya kuat, tidak berpengaruh. Tapi dia bisa menjadi carrier (pembawa), bisa menularkan dan menjadi mimpi buruk bagi sebagian yang lain,” kata Dr. dr Azharuddin, Direktur Rumah Sakit Umum Daerah dr Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh, Minggu lalu (5/4), jelang pemulangan beberapa pasien positif virus corona yang telah dinyatakan sembuh.
“Logikanya begitu, kita tampak sehat-sehat tapi belum tentu ini (tidak terjangkit). Makanya jangan sombong yang sehat, saat disuruh jaga jarak,” kata menjawab acehkini.
Bahkan menurutnya, ada pasien positif yang tidak menampakkan gejala sama sekali atau disebut Orang Tanpa Gejala (OTG). Ada juga yang menunjukkan gejala ringan. Orang paling mudah menampakkan gejala berat akibat virus ini adalah anak-anak, usia lanjut, dan mereka dengan penyakit bawaan lainnya.
ADVERTISEMENT
Sepanjang wabah virus corona menghantam Indonesia, di Aceh sudah sudah tercatat 5 pasien positif dan puluhan Pasien Dengan Pengawasan (PDP) serta seribuan lebih Orang Dalam Pemantauan (ODP).
Dari jumlah pasien positif, tiga di antaranya telah dinyatakan sembuh. Sementara 1 orang masih dalam perawatan, satu lainnya telah meninggal dunia. Tidak semua orang yang berhubungan dengan pasien ini terjangkit.
Berikut fakta-fakta penyebaran virus corona di seputar mereka:

Pasien AA, Laki-laki, Meninggal Dunia

Pasien berinisial AA adalah kasus pertama sekali positif COVID-19 di Aceh. Dia meninggal dunia dalam perawatan di RSUDZA, dengan status PDP pada Senin (23/3) sekitar pukul 12.45 WIB. Dia mempunyai riwayat perjalanan sebelumnya ke Surabaya, Bogor dan Jakarta.
ADVERTISEMENT
AA dimakamkan dengan prosedur pasien positif COVID-19, sesuai standar WHO dan ketetapan dari Kementerian Kesehatan Indonesia. Hasil pemeriksaan swab pasien AA keluar pada Kamis (26/3) dengan status positif.
Keluarga AA, istri dan anaknya otomatis ikut diperiksa setelahnya. Tetapi setelah hasil swab dikeluarkan Balitbangkes Jakarta, istri dan anak dari almarhum bebas dari virus corona.

Pasien IB, laki-laki, positif dan sembuh

Pasien berinisial IB mengeluh sakit setelah pulang dari wilayah zona merah COVID-19. Dia kemudian menjadi PDP dan sempat dirawat di RSUDZA Banda Aceh, dengan gejala batuk dan cegukan. Sampel swab-nya belum dikeluarkan saat kondisinya membaik dan diizinkan pulang untuk isolasi mandiri. Pada Kamis (26/3), sampel swab-nya diumumkan dan IB dinyatakan positif.
ADVERTISEMENT
Lihat pesan IB dalam video berikut:
Dia kemudian dijemput oleh tim medis untuk dirawat kembali. Pada Minggu (5/4) dia dipulangkan setelah dinyatakan sembuh setelah pemeriksaan ulang, dan kembali pulang ke rumah. Beberapa anggota keluarganya ikut diperiksa, tetapi hasil swab-nya dipastikan negatif COVID-19.

Pasien IF, perempuan, positif dan sembuh

Pasien berinisial IF yang tinggal di Banda Aceh, mempunyai riwayat perjalanan ke wilayah zona merah, sebelum dinyatakan positif COVID-19, sesuai hasil swab pada 26 Maret 2020. Saat punya gejala, dia sempat dirawat di RSUDZA dan kemudian dipulangkan karena kondisi membaik.
Saat dinyatakan positif, dia dijemput kembali ke rumah bersama suaminya, pasien berinisial AJ, yang juga dinyatakan positif. Mereka kemudian dirawat di RSUDZA Banda Aceh. Setelah pemeriksaan kembali, IF dinyatakan sembuh dan diperbolehkan pulang pada Minggu (5/4).
ADVERTISEMENT
Keluarga IF dan AJ ikut diperiksa saat mereka berstatus positif, tetapi semua hasil sampel swab mereka, dinyatakan negatif dan bebas virus corona.

Pasien YRP, laki-laki, positif dan sembuh

Pasien berinisial YRP paling unik. Berumur 23 tahun, dia baru saja pulang berbulan madu denga istrinya ke Malaysia. Saat pulang, dia mengalami keluhan demam dan batuk, lalu melapor ke rumah sakit. Karena riwayat perjalannya, dia dirawat sementara dengan status PDP.
Beberapa hari dirawat, kondisinya membaik dan diizinkan pulang ke rumah pada 25 Maret 2020, untuk isolasi mandiri. Sementara hasil swab-nya sedang diperiksa Balitbangkes Jakarta.
Pada Minggu (29/3), hasil swab-nya keluar, YRP dinyatakan positif. Tim medis menjemputnya untuk dirawat kembali di RSUDZA, Banda Aceh. Bersamaan dengan itu istrinya juga diambil sampel untuk pemeriksaan swab.
ADVERTISEMENT
Lihat penuturan YRP dalam video berikut:
Setelah masuk kembali ke RSUDZA usai dinyatakan positif COVID-19, kondisi YRP sehat-sehat saja. Dia hanya diisolasi dengan makanan teratur dan vitamin, tanpa dirawat laiknya pasien sakit lainnya. YRP juga tidak mengalami keluhan apapun, hingga dinyatakan sembuh.
Sementara hasil swab terhadap istrinya, dinyatakan tidak pernah terjangkit COVID-19 atau negatif. Padahal mereka hidup serumah dan baru menikah.

Pasien AJ, laki-laki, dalam perawatan

Pasien berinisial AJ adalah satu-satunya pasien positif COVID-19 di Aceh saat ini. Suami dari IF ini, masih menjalani perawatan di RSUDZA, Banda Aceh. Dia punya riwayat perjalanan yang sama dengan IF.
Pemeriksaan terakhir terhadap AJ, dia belum terbebas dari virus corona. Menurut Direktur RSUDZA, Azharuddin, dimungkinkan terjadi karena respons imunitas tubuh atau antibodinya belum terbentuk dengan cukup baik, karena ada penyakit penyerta lainnya. []
ADVERTISEMENT
----------------------------------
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!