Warga Aceh Diminta Tak Berkeliaran Usai Uji Swab COVID-19

Konten Media Partner
14 Agustus 2020 10:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi uji swab di Aceh. Foto: Suparta/acehkini
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi uji swab di Aceh. Foto: Suparta/acehkini
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan (Asisten II) Sekda Aceh, Teuku Ahmad Dadek, meminta jajarannya di Dinas Kesehatan Aceh untuk senantiasa mengingatkan masyarakat yang telah menjalani tes swab COVID-19 agar tidak berkeliaran, selama menunggu hasilnya keluaar.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut penting dilakukan guna menghindari potensi terjadinya penularan COVID-19 kepada orang lain. "Kita tidak tahu apakah dia positif atau negatif, karena itu sebaiknya selama menunggu hasil, pasien kita ingatkan untuk isolasi mandiri saja," kata Dadek dalam rapat penguatan alur informasi COVID-19 Aceh, yang digelar secara virtual, Kamis (13/8).
Rapat dihadiri Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Aceh, Muhammad Iswanto; Dekan Fakultas Kedokteran Unsyiah, Maimun; Kepala Balitbangkes Aceh, Fahmi, Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Aceh, Saifullah Abdulgani; Wakil Direktur Bidang Pelayanan RSUDZA, Endang Mutiawati; unsur RSUDZA dan unsur Dinas Kesehatan Aceh.
Dalam kesempatan itu, Dadek juga meminta agar pihak Dinas Kesehatan dan pihak Laboratorium penguji COVID-19 tidak menerima masyarakat yang ingin melakukan tes swab dengan double lokasi. Test swab, hanya boleh dilakukan di satu tempat saja.
ADVERTISEMENT
"Karena itu, setiap orang yang telah menjalani tes swab harus diinput data NIK-nya. Sehingga antara satu lab dengan lab lainnya dapat melakukan pengecekan terhadap pasien yang telah menjalani tes swab," jelasnya.
Teuku Ahmad Dadek. Foto: Abdul Hadi/acehkini
Selama ini, pemeriksaan swab untuk mendeteksi kasus COVID-19 di Aceh dilakukan pada dua lokasi; Laboratorium Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Aceh dan Laboratorium Penyakit Infeksi Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Aceh.

Update COVID-19 Hanya Lewat Jubir

Teuku Dadek juga mengingatkan para pihak terkait dalam penyebaran update informasi COVID-19 di Aceh. Informasi update seputaran COVID-19 di Aceh hanya boleh dikeluarkan oleh Juru Bicara Gugus Tugas (Jubir) saja.
"Ini penting kita ingatkan, agar update informasi COVID-19 keluar satu pintu. Sehingga tidak terjadi simpang siur informasi yang diterima masyarakat,” kata Dadek.
ADVERTISEMENT
Terhadap simpang siur data, LSM Masyarakat Transparansi Aceh (MaTA) ikut memberikan catatan kritisnya. MaTA mempertanyakan tata kelola terhadap data positif COVID-19, terjadi perbedaan antara yang dihasilkan oleh Laboratorium Penyakit Infeksi Unsyiah dengan data yang diupdate tiap hari oleh Pemerintah Aceh.
“Ini menjadi pertanyaan mendasar publik saat ini, semua pihak dibuat bingung dengan ekspose data yang beda-beda,” kata Alfian, Koordinator MaTA.
MaTA meminta Pemerintah Aceh serius dalam tata kelola data dan informasi, agar publik percaya bahwa ini bukan rekayasa untuk kepentingan ekonomi semata. “Saya menduga, ada resistensi Pemerintah Aceh terhadap data yang dikeluarkan oleh Unsyiah, sehingga data yang dilaporkan berbeda dengan yang diumumkan oleh Juru Bicara Gugus Tugas setiap harinya,” tutup Alfian. []
ADVERTISEMENT