Warga Aceh yang Meninggal di RSUCM Lhokseumawe Dipastikan Bukan karena COVID-19

Konten Media Partner
31 Mei 2020 23:31 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ruang penanganan pasien COVID-19 di Aceh. Foto: Suparta/acehkini
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ruang penanganan pasien COVID-19 di Aceh. Foto: Suparta/acehkini
ADVERTISEMENT
Seorang warga Aceh berinisial AM (62) dilaporkan meninggal dunia dalam peratawan di Rumah Sakit Umum Cut Meutia (RSUCM) Kota Lhokseumawe, Minggu (31/5). Namun, AM dipastikan meninggal dunia bukan karena virus Corona atau COVID-19.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut sebagaimana disampaikan Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Aceh, Saifullah Abdulgani alias SAG, menjawab isu liar yang menyebar luas terkait seorang pasien di RSUCM Lhokseumawe yang hasil pemeriksaannya dengan rapid test menunjukkan reaktif.
"Almarhum sudah lama sakit, meski rapid test-nya reaktif, namun hasil pemeriksaan swab dengan RT-PCR terkonfirmasi negatif COVID-19," kata SAG usai berkoordinasi dengan unsur terkait di Banda Aceh dan Aceh Utara, dalam keterangannya pada Minggu (31/5) malam.
Menurutnya, hasil pemeriksaan rapid test yang menunjukkan reaktif belum tentu penderita COVID-19. Setiap hasil rapid test yang reaktif harus dikonfirmasi dengan uji swab cairan tengorokan dan hidung dengan sistem real time polymerase chain reaction (RT-PCR) yang spesifik mendeteksi virus corona.
Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Aceh, Saifullah Abdulgani alias SAG. Foto: Suparta/acehkini
SAG menjelaskan, berdasarkan informasi Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Gugus Tugas COVID-19 Aceh, dr Hanif, dan Ketua Pusdalop COVID-19 Aceh Utara, Amir Hamzah, pasien reaktif rapid test yang meninggal Minggu (31/5) pagi sekira pukul 05.30 WIB di RSUCM, berinisial AM (62). "Almarhum tidak memiliki riwayat ke daerah penularan virus corona, juga tidak memiliki riwayat kontak dengan pasien COVID-19," sebutnya.
ADVERTISEMENT
Ia menyebut, pemeriksaan dengan rapid test terhadap AM dilakukan karena memiliki gejala sesak nafas dan hendak dirujuk ke RSUD dr Zainoel Abidin di Banda Aceh. Begitu hasil rapid test AM diketahui reaktif, tim medis mengambil swab cairan tenggorokan dan hidung untuk keperluan pemeriksaan konfirmasi dengan RT-PCR di laboratorium Balai Litbangkes Aceh pada Sabtu (30/5).
"Ternyata hasil pemeriksaan swab tersebut, AM terkonfirmasi negatif COVID-19. Artinya, almarhum meninggal dunia karena penyakit yang sudah lama dideritanya yakni hepatitis, dan sama-sekali bukan karena COVID-19," ujar SAG.
SAG menambahkan, almarhum meninggal Minggu pagi dan fardhu kifayah tentu harus segera dilaksanakan. Sementara laporan hasil pemeriksaan swab dengan RT-PCR baru diterima pihak RSUCM sekira pukul 16.00 WIB. Karena itu, pemularasaan jenazah dilakukan sesuai protokol COVID-19.
ADVERTISEMENT
"Gugus Tugas COVID-19 bersama RSUCM melakukan pengamanan optimum sesuai protokol kesehatan karena rapid test-nya reaktif. Alhamdulillah, terkonfirmasi kemudian bukan COVID-19. AM meninggal akibat hepatitis, bukan karena serangan virus corona," ucap SAG.
Update COVID-19 Aceh
Sementara itu, SAG menyampaikan kondisi terakhir percepatan penanganan COVID-19 oleh Gugus Tugas Pemerintah Aceh dan kabupaten/kota per 31 Mei 2020 pukul 15.00 WIB. Ia menyebut total Orang Dalam Pemantauan (ODP) di Aceh berjumlah 2.049 kasus setelah hari ini ada penambahan 8 orang.
Update data COVID-19 di Aceh per 31 Mei 2020 pukul 15.00 WIB di laman Dinas Kesehatan.
"Dari 2.049 ODP tersebut, sebanyak 54 orang masih dalam pantauan petugas kesehatan. Sedangkan 1.995 orang telah selesai menjalani proses pemantauan atau karantina mandiri," kata dia.
SAG menambahkan, adapun jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 106 kasus. Dengan rincian, sebanyak 6 orang sedang dirawat, 99 orang telah sembuh, dan 1 orang meninggal dunia pada Maret 2020 lalu.
ADVERTISEMENT
Sedangkan jumlah positif COVID-19 hingga saat ini sudah mencapai 20 kasus. SAG merincikan dari total jumlah tersebut, sebanyak 2 orang dalam perawatan di rumah sakit rujukan, 17 orang sudah sembuh, dan 1 orang meninggal dunia. "Pasien COVID-19 yang meninggal dunia ini juga pada akhir Maret 2020," pungkasnya.