Konten Media Partner

Warga Potong Rambut Terduga Pencuri Perempuan, KontraS Aceh: Polisi Harus Usut

18 Juni 2020 18:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aksi potong rambut perempuan diduga pencuri. screenshot video warga
zoom-in-whitePerbesar
Aksi potong rambut perempuan diduga pencuri. screenshot video warga
ADVERTISEMENT
Peristiwa penangkapan terduga pelaku pencurian, perempuan asal Sumatera Utara berinisial YL, pada Rabu (17/6) di Pasar Ule Gle, Pidie Jaya, Aceh, mendapat perhatian serius dari Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) Aceh. Setelah ditangkap warga, perempuan tersebut dipertontonkan dan mengalami tindak kekerasan, dipotong paksa rambutnya dengan memakai pisau.
ADVERTISEMENT
KontraS Aceh menilai, peristiwa ini menunjukkan lemahnya proses penegakan hukum oleh aparat negara terhadap kejahatan yang dilakukan secara massal selama ini. “Pihak kepolisian harus segera bertindak, untuk membuktikan bahwa setiap kejahatan walaupun dilakukan secara massal tetap akan berhadapan dengan proses hukum,” kata Azharul Husna, Ketua Divisi Kampanye dan Advokasi KontraS Aceh, Kamis (18/6/2020).
“Apa yang terjadi di Pasar Ulee Gle itu juga menunjukan betapa lemahnya sensitifitas sebagian kita terhadap kemanusiaan, sehingga perilaku demikian dianggap lumrah,” sambungnya.
Peristiwa amuk warga terhadap terduga pencuri tersebut ikut diabadikan dalam video yang kini tersebar luas di media sosial. Dalam video tersebut, tampak YL dalam kondisi tak berdaya usai dikepung massa yang didominasi laki-laki.
ADVERTISEMENT
Jilbabnya ditarik paksa oleh seorang warga, lalu beramai-ramai orang menjambak rambutnya sambil berteriak memaksa rambutnya dipotong saja. Tak lama, massa menghakimi YL dengan cara memotong rambutnya menggunakan pisau. “Hal ini jelas menunjukan bahwa masyarakat tersebut melakukan persekusi terhadap YL,” kata Husna.
KontraS Aceh menilai peristiwa itu kemudian menyisakan kontroversi, benarkah demikian cara menindak pelaku pencurian? Sebagian pihak memaklumi reaksi masyarakat yang marah, dengan dalih bahwa perempuan itu memang kepergok sedang mencuri. Namun, tak sedikit yang menyayangkan perilaku sejumlah warga dalam video itu yang terlihat semena-mena terhadap YL. Mereka menyesalkan, Aceh yang notabenenya daerah Syariat Islam, tapi malah merespon sebuah tindakan dengan cara-cara yang tidak islami.
Semestinya, bagi masyarakat yang sadar hukum ketika mendapati seorang yang melakukan kejahatan maka wajib diserahkan kepada aparat hukum. Namun, pelaku malah diperlakukan tidak manusiawi. Ini menunjukkan betapa rendahnya pengetahuan masyarakat mengenai hukum.
ADVERTISEMENT
Menurut KontraS Aceh, alih-alih membawa pelaku ke kantor polisi terdekat, masyarakat malah main hakim sendiri. "Tidak ada yang menyangkal bahwa mencuri adalah perilaku kriminal. Tetapi membuka jilbab dengan paksa, menjambak lalu memotong rambut perempuan tersebut di tengah pasar merupakan tindakan penyiksaan dan tidak manusiawi serta merendahkan martabat manusia," kata Husna.
Di sisi lain, masyarakat kita, sambungnya, patut berkaca dari peristiwa penganiayaan yang pernah menimpa seorang warga Aceh, di Tangerang, Banten. "Jika kita hendak mundur ke belakang, ingatkah kita penganiayaan dan pembakaran yang menimpa warga Aceh di Tangerang terkait tuduhan pencurian? bukankah ramai-ramai kita mengecamnya?" tegas Husna.
Kala itu, masyarakat mendesak agar baiknya ada pembuktian terlebih dahulu. Namun ini paradoks dengan yang terjadi saat ini di Aceh. Ia mempertanyakan, mengapa saat kejadian yang hampir serupa terjadi, sebagian dari masyarakat menjadi lupa? malah menganggapnya sebagai sebuah kepantasan.
ADVERTISEMENT
Kepada pihak kepolisian, KontraS Aceh mendesak agar para pelaku persekusi di Pasar Ulee Glee, Pidie Jaya itu agar segera diproses secara hukum. "Ini penting diusut, agar kejadian serupa (main hakim sendiri) tidak terulang lagi di masa depan," pungkasnya.
Sebelumnya, Kapolsek Bandar Dua, Iptu Faisal, mengatakan kejadian itu terjadi pada Rabu (17/6) sekitar pukul 09.00 WIB. Kala itu perempuan YL mendatangi pasar Keude Ulee Gle, lalu berpura-pura hendak belanja. Namun saat pedagang lengah dia diduga melakukan pencurian.
Setelah ketahuan mencuri, warga yang marah kemudian memotong rambut perempuan itu dengan sebuah pisau. Selanjutnya polisi datang dan mengamankan perempuan tersebut. "Sebelum kami sampai di lokasi, rambutnya sempat dipotong sama warga," ujar Faisal. []
ADVERTISEMENT