Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten Media Partner
Warga Soal Perusakan Gerai Vaksinasi di Aceh: Keluar Masuk PPI Dicegat Petugas
28 September 2021 19:12 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Seorang pekerja di PPI Ujung Serangga yang menolak namanya dikutip mengatakan, perusakan gerai vaksinasi itu akumulasi kemarahan masyarakat yang beraktivitas di PPI. Sebab, petugas disebut mencegat siapa saja yang keluar masuk PPI untuk menanyakan bukti sudah vaksin.
Menurutnya, gerai itu dibuka dekat musala PPI Ujung Serangga sejak kemarin. Ia mengaku sempat dicegat polisi ketika pulang dari PPI sekitar pukul 11 siang kemarin.
"Ditanya sudah vaksin oleh polisi, karena belum divaksin kemudian diminta KTP. Petugas sampai memeriksa telepon seluler karena saya juga tak membawa KTP," ujarnya kepada acehkini, Selasa sore.
Saat mencegat orang keluar masuk, petugas disebut menutup satu dari dua pintu akses ke PPI dengan palang portal besi. Sedangkan pintu satu lagi dibuka dengan penjagaan petugas.
ADVERTISEMENT
Tadi pagi, kata dia, warga yang berada di kawasan PPI memaksa membuka palang portal besi itu yang menutup satu pintu itu. Kemudian, mereka menuju ke gerai vaksinasi dekat musala sehingga merusak semua peralatan vaksinasi .
"Warga di sana berteriak untuk sama-sama ke gerai vaksinasi. Tidak ada koordinator, murni masyarakat beramai-ramai," tuturnya.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Aceh Komisaris Besar Winardy mengatakan perusakan gerai vaksinasi itu bermula ketika sekitar 300 penjual ikan keliling marah karena menolak ikut vaksin. Gerai vaksinasi di PPI dibuka oleh Kepolisian Sektor Susoh, Komando Rayon Militer Susoh, Kepolisian Air dan Udara, dan Puskesmas Sangkalan.
"Kegiatan vaksinasi tersebut menyebabkan pengunjung di PPI Ujung Serangga sepi dan mempengaruhi pendapatan mereka," ujar Winardy, Selasa siang.
ADVERTISEMENT
Perusakan itu membuat seorang petugas vaksinasi COVID-19 atau vaksinator lebam dan 42 vial vaksin Sinovac serta peralatan lain rusak. Penyerangan itu dilakukan warga yang kesal dengan keberadaan petugas vaksinasi di PPI Ujung Serangga karena membuat orang takut ke sana sehingga ikan tidak terjual habis.