Warga Tionghoa Bagikan 2.035 Paket Sembako Ramadan di Aceh

Konten Media Partner
11 Mei 2019 18:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pembagian paket sembako Ramadan kepada warga kurang mampu di depan kantor Yayasan Hakka Aceh di Peunayong, Banda Aceh, Sabtu (11/5). Foto: Suparta/acehkini
zoom-in-whitePerbesar
Pembagian paket sembako Ramadan kepada warga kurang mampu di depan kantor Yayasan Hakka Aceh di Peunayong, Banda Aceh, Sabtu (11/5). Foto: Suparta/acehkini
ADVERTISEMENT
Warga etnis Tionghoa yang tergabung dalam Yayasan Hakka Aceh membagikan 2.035 paket sembako Ramadan kepada masyarakat kurang mampu. Pembagian paket sembako gratis ini dilakukan di depan Kantor Yayasan Hakka Aceh di Peunayong, Banda Aceh, Sabtu (11/5).
ADVERTISEMENT
Pantauan acehkini di lokasi, pembagian paket Ramadan itu berlangsung tertib. Warga yang terdiri dari pria dan wanita diminta untuk membentuk dua barisan untuk mengambil sembako gratis tersebut. Pada pembagian ini turut dihadiri Camat Kecamatan Kuta Alam dan perwakilan Pemerintah Kota Banda Aceh.
Kepada warga yang mengantri dalam barisan juga diminta untuk memperlihatkan kupon yang telah dibagikan oleh keuchik masing-masing gampong atau koordinatornya. Mereka yang berhak menerima paket Ramadan tersebut merupakan hasil seleksi keuchik atau koordinatornya.
Ketua Yayasan Hakka Aceh, Kho Khie Siong yang akrab disapa Aky menyebutkan, seperti tahun-tahun sebelumnya Yayasan Hakka Aceh kembali membagi paket sembako kepada masyarakat kurang mampu. Pembagian paket Ramadan tersebut sebagai bentuk saling berbagi kebahagiaan.
ADVERTISEMENT
"Tahun ini, ada 2.035 paket yang kita bagikan kepada masyarakat kurang mampu yang ada di Banda Aceh, Aceh Besar, Aceh Utara, dan petugas kebersihan kota serta saudara-saudara kami penyandang disabilitas," ujarnya kepada jurnalis di sela-sela pembagian paket Ramadan 1440 Hijriah, Sabtu (11/5).
Ketua Yayasan Hakka Aceh membagikan paket sembako Ramadan secara simbolis kepada warga kurang mampu. Foto: Suparta/acehkini
Masyarakat kurang mampu yang mendapat paket sembako Ramadan itu tersebar dari Kota Banda Aceh sebanyak tujuh gampong, Kabupaten Aceh Besar tujuh gampong dan Kabupaten Aceh Utara satu gampong. Selain itu, sebut Aky, paket tersebut juga dibagikan kepada 640 pekerja kebersihan di Kota Banda Aceh dan sejumlah penyandang disabilitas.
"Ini sudah berlangsung selama 8 tahun mulai berdirinya Yayasan Hakka Aceh kita sudah melakukan aksi sosial bagi paket Ramadan," sebut Aky. Dirinya berharap kepada yang menerima paket agar merasa bahagia dan gembira dalam menyambut bulan suci Ramadan.
ADVERTISEMENT
Isi paket sembako Ramadan terdiri dari tiga kilogram beras, 10 bungkus mie instan, dua kaleng susu kental, satu botol kecap manis dan satu liter minyak goreng.
Aky menyebutkan, paket yang dibagi-bagikan tersebut bersumber dari donatur dan keluarga besar Yayasan Hakka Aceh yang berada di Surabaya, Medan, Banda Aceh dan Meulaboh yang setiap tahunnya berbuat amal. "Mereka masih ingat membantu masyarakat di kota kelahirannya," ujarnya.
Di sisi lain, dengan kegiatan sosial ini Aky berharap komunikasi sesama warga dan juga antar etnis serta antar agama yang telah terjalin selama ini semakin kuat. Juga semakin memperkokoh rasa toleransi antar umat beragama. (Ingin tahu proses pembagiannya, tonton video di bawah ini)
Keuchik Gampong Peunayong, T Sabri Harun menyampaikan bahwa partisipasi warga etnis Tionghoa di Banda Aceh sangat antusias dalam membantu warga kurang mampu. "Semua yang yang telah keluar dari Gampong Peunayong dan telah sukses di tempat barunya kembali ke Peunayong untuk membagi paket sembako kepada warga miskin di sini," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Sehingga dirinya sebagai Keuchik Gampong Peunayong merasa bangga dan bersyukur karena warganya itu masih ingat kampung halamannya. "Alhamdulillah kita Gampong Peunayong gampong keberagaman, yang membantu kita dari tahun ke tahun meningkat. Semua yang telah sukses kembali ke Peunayong membagi paket untuk orang miskin," sebut Sabri.
Ia juga menyebutkan toleransi antar etnis dan antar agama di Gampong Peunayong selama ini berlangsung sangat erat. "Yang namanya memiliki KTP Peunayong itu warga saya, jadi kita tidak melihat pada perbedaan," pungkasnya.
Reporter: Husaini Ende