Konten Media Partner

Waspada Corona, Pengunjung Warung Kopi di Banda Aceh Mulai Menurun

21 Maret 2020 12:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Salah satu warung kopi di Banda Aceh. Foto: Habil Razali/acehkini
zoom-in-whitePerbesar
Salah satu warung kopi di Banda Aceh. Foto: Habil Razali/acehkini
ADVERTISEMENT
Seruan untuk menghindari keramaian guna pencegahan Virus Corona atau COVID-19 di Aceh, membuat sejumlah warung kopi di Banda Aceh mulai kekurangan pengunjung, kendati tidak terlalu signifikan.
ADVERTISEMENT
“Terasa sedikit berkurang (pengunjung), terutama di pagi hari,” kata Chairul, pemilik sebuah warung Kopi di kawasan Lampineung, Banda Aceh, Sabtu (21/3).
Menurutnya, ini sangat dipengaruhi oleh kebijakan penutupan sekolah di seluruh Aceh, serta imbauan waspada Virus Corona di kantor-kantor, dan menghindari keramaian. Sebelumnya, pengunjung di pagi hari didominasi pegawai kantor yang menikmati kopi sebelum berangkat kerja.
Selain itu, kata Chairul, banyak juga pengunjung yang tidak mau berlama-lama di warung. “Bahkan sebagian membeli kopi untuk diminum di rumah atau di kantor,” katanya.
Amatan acehkini pada malam hari di beberapa warung kopi di Banda Aceh, pengunjung tetap ramai. Warung-warung kopi pada malam hari didominasi anak muda, seperti mahasiswa. Saat ini, beberapa kampus di Aceh juga telah menghentikan aktivitas kuliah tatap muka.
ADVERTISEMENT
“Kalaupun menurun, mungkin hanya sedikit saja. Tak sampai 20 persen,” kata Edi, salah seorang pecandu kopi. Dia mengakui, masih sering keluar malam untuk ngopi di warung.
Pengunjung di salah satu warung kopi di Banda Aceh. Foto: Adi Warsidi/acehkini
Hasanuddin, salah seorang pecandu kopi mengaku lebih memilih membeli kopi atau membuat di rumah untuk mengindari keramaian. “Awalnya saya tidak terlalu peduli, tapi lama-lama khwatir juga setelah terlalu banyak membaca berita,” katanya.
Sejauh ini, Provinsi Aceh masih bebas dari warga yang positif terjangkit Virus Corona. Pemerintah Aceh dan Kabupaten/Kota di Aceh terus melakukan upaya pencegahan dengan menggugah kepekaan masyarakat Aceh terhadap wabah tersebut. Seruan untuk mengindari keramaian dan sejumlah lainnya terus disosialisasi.
Beberapa kebijakan pencegahan yang diambil selain menutup sekolah, juga menutup sejumlah tempat wisata serta menunda kegiatan-kegiatan yang mengumpulkan banyak orang. Kemudian melakukan penyemprotan disinfektan di sejumlah lokasi rawan penyebaran Virus Corona.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah mengatakan untuk meminimalisir kerugian usaha-usaha masyarakat seperti pasar, cafe dan warkop, pihaknya menawarkan sejumlah opsi, di antaranya membatasi waktu operasional atau menerapkan metode pesan bawa pulang atau take away.
“Seluruh SKPA harus bergerak bersama, sampaikan secara simpatik kepada para pelaku usaha, tawarkan opsi. Meminimalisir kontak langsung adalah upaya paling mungkin dilakukan untuk menekan sebaran COVID-19,” kata Nova.
“Alhamdulillah, Aceh masih nol. Tidak ada kasus positif COVID-19. Semua konsep telah kita matangkan, terus jalankan dan lakukan evaluasi setiap saat, apa yang harus dilanjutkan, apa yang harus direvisi. Semua harus bergerak bersama sebagai super tim,” katanya. []