Waspada, Penularan Virus Corona Masih Tinggi di Aceh

Konten Media Partner
22 Juni 2021 8:41 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Razia masker di Banda Aceh. Foto: Suparta/acehkini
zoom-in-whitePerbesar
Razia masker di Banda Aceh. Foto: Suparta/acehkini
ADVERTISEMENT
Kasus harian COVID-19 di Aceh turun di bawah 100 kasus dalam dua hari terakhir. Data terakhir per 21 Juni 2021 dilaporkan penambahan kasus hanya 47 orang, sementara tiga hari lalu penambahan tercatat 116 orang.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut disampaikan oleh Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Aceh, Saifullah Abdulgani alias SAG, kepada awak media, Selasa (22/6/2021). “Kendati kasus harian turun, tapi perkiraan penularan virus corona masih sangat tinggi dalam masyarakat, (ini) bukanlah mengada-ada,” ujarnya.
Ia menjelaskan, selama periode Januari 2021 hingga 15 Juni 2021, Balai Litbangkes Aceh, Badan Litbangkes Kemenkes RI melakukan pemeriksaan terhadap 7.641 sampel swab orofaring dan nasofaring dengan metode Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR). Hasilnya, 44,4 persen dari sampel tersebut terkonfirmasi positif COVID-19.
Menurut Kepala Balai Litbangkes Aceh, Dr Fachmi Ichwansyah, angka tersebut tidak mewakili angka positivity rate COVID-19 Aceh, karena sampel-sampel yang diperiksa di laboratorium RT-PCR lain di Aceh tidak diikut dalam perhitungannya. Namun, jumlah sampel positif yang mencapai 44,4 persen itu merupakan signal yang perlu diwaspadai.
ADVERTISEMENT
Sampel-sampel swab yang diperiksa pihaknya berasal dari 15 kabupaten/kota, meliputi Banda Aceh, Aceh Besar, Aceh Jaya, Aceh Barat, Nagan Raya, Aceh Barat Daya, Aceh Selatan, dan Subulussalam.
Kemudian, sampel-sampel dari Aceh Tamiang, Aceh Tenggara, Gayo Lues, Aceh Tengah, dan Bener Meriah. Kadang, ada juga masuk sampel swab dari Aceh Timur dan Pidie. “Setiap sampel yang dikirim ke Balai Litbangkes Aceh tetap diperiksa meski hingga larut malam,” tambahnya.
Mengambil sampel swab. Foto: Suparta/acehkini
Sementara sampel-sampel yang tidak dikirim ke Litbangkes Aceh, lanjut Fachmi, diperiksa di Laboratorium Kesehatan Daerah Aceh (Labkesda), Laboratorium RSUDZA Banda Aceh, Laboratorium PCR USK, Laboratorium Kesdam Iskandar Muda, dan Laboratorium Kesrem di Kota Lhokseumawe.
“Angka positif yang 44,4 persen itu hanya berdasarkan swab yang diperiksa di Balai Litbangkes saja, dan karena itu belum mewakili angka positivity rate yang sesungguhnya di Aceh,” tegas Fachmi.
ADVERTISEMENT

Update Corona Aceh

Saifullah Abdulgani melaporkan kasus akumulatif COVID-19 di Aceh, per 21 Juni 2021, tercatat 18.371 orang. Para penyintas yang sudah sembuh sebanyak 13.789 orang. Penderita yang sedang dirawat 3.848 orang, dan kasus meninggal dunia secara akumulatif sudah mencapai 734 orang.
Sementara kasus probable telah tercatat sebanyak 834 orang, meliputi 730 orang selesai isolasi, 20 orang isolasi di rumah sakit, dan 84 orang meninggal dunia. Kasus probable adalah kasus yang gejala klinisnya menunjukkan indikasi kuat sebagai COVID-19.
Sedangkan kasus suspek secara total tercatat sebanyak 9.529 orang. Suspek yang telah usai menjalani isolasi sebanyak 9.311 orang, sedang isolasi di rumah 184 orang, dan sedang isolasi di rumah sakit sebanyak 34 orang. []
ADVERTISEMENT