Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.97.0
Konten Media Partner
Ziarah ke Makam Mantan Panglima GAM Teungku Abdullah Syafie di Pidie Jaya
22 Juli 2021 16:19 WIB
ยท
waktu baca 1 menit![Makam mantan Panglima GAM, Tgk Abdullah Syafie, istrinya dan rekannya di Cubo, Pidie Jaya. Foto: Habil Razali.](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1626944748/dvot1ekno6sxvl5lcxxs.jpg)
ADVERTISEMENT
Iduladha menjadi momentum berziarah ke makam mantan Panglima Gerakan Aceh Merdeka atau GAM , Teungku Abdullah Syafie, di Desa Meunasah Blang Sukon, Kemukiman Cubo, Kecamatan Bandar Baru, Pidie Jaya, Aceh. Almarhum yang lebih dikenal dengan Teungku Lah, merupakan sosok panglima karismatik semasa konflik Aceh .
ADVERTISEMENT
Lokasi pusara berjarak sekitar tujuh kilometer arah selatan Jalan Nasional Banda Aceh-Medan. Perjalanan ke Cubo salah satunya dapat ditempuh dari Paru Keude atau lebih dikenal Simpang Cubo, Pidie Jaya . Bila ingin jalur lain bisa juga ditempuh melalui Lueng Putu dan Panteraja.
Berada di balik pegunungan Bukit Barisan, menuju Cubo harus melewati jalanan yang naik turun karena membentang di punggung bukit. Setiba di sana, bangunan makam sudah terlihat dari jalan karena berada di seberang areal persawahan, yang memang mendominasi kawasan Cubo. Makamnya hanya berjarak puluhan meter dari jalan utama di Cubo.
Makam Teungku Abdullah Syafi'ie terlindung dalam bangunan tak berdinding. Di samping pusara Teungku Lah , terdapat makam Teungku Muhammad, pengawal; M Daud, penasehat, dan Ummi Fatimah, istri Teungku Lah. Mereka meninggal setelah terjebak dalam kontak senjata dengan TNI di hutan Jiem-Jiem, Alue Mon, Cubo, pada 22 Januari 2002.
ADVERTISEMENT
Ketika acehkini berziarah pada Rabu (21/7), tidak ada aktivitas dalam kompleks makam. Tapi hampir semua dinding bangunan dalam kompleks itu ada tempelan kertas bertuliskan nama keempat mendiang, menandakan ada doa bersama di sana beberapa waktu lalu. Dalam bangunan makam juga tersedia Al-Qur'an dan sajadah untuk digunakan peziarah. []