Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Komunikasi Pembangunan, Cerita Komitmen Kesejahteraan Rakyat Global dan Nasional
28 Februari 2022 22:18 WIB
Tulisan dari Acep Jamaludin (Cepjam) tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Dunia sedang melakukan kerja sistem dengan tujuan yang baik, karena pada dasarnya adalah Kesejahteraan Rakyat. Namun apakah situasi Rakyat Dunia maupun Indonesia mengalami kemajuan yang sesuai seperti diinginkan, Kita kira pertanyaan mengenai Komunikasi Pembangunan, cerita komitmen kesejahteraan rakyat global dan nasional adalah hal yang tidak sesuai.
ADVERTISEMENT
Kita akan bercerita mengenai adanya Sustainable Development Goals/Tujuan Pembangunan Berkelanjutan di mana pemerintah mengharapkan perusahaan untuk selalu berperan aktif dan ikut berkontribusi dalam rangka membantu dan mendukung program pemerintah melalui program - program yang termasuk dalam 4 (empat) Pilar Utama dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals).
ADVERTISEMENT
Pertama Pilar Sosial, dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Sosial Kehidupan Sehat dan Sejahtera (Good Health and Well - being), Pendidikan Berkualitas (Quality Education). Kedua Pilar Ekonomi, dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Ekonomi Energi Bersih dan Terjangkau (Affordable and Clean Energy), Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi (Decent Work and Economic Growth). Kedua Pilar Ekonomi, dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Ekonomi Energi Bersih dan Terjangkau (Affordable and Clean Energy), Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi (Decent Work and Economic Growth). Ketiga Pilar Lingkungan, dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Lingkungan Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan (Sustainable Cities and Communities). Keempat Pilar Hukum dan Tata Kelola dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan ini Perdamaian, Keadilan, dan Kelembagaan yang Tangguh (Peace & Justice Strong Institutions)
ADVERTISEMENT
Pemerintah sudah membuat dan melakukan penyeragaman program bersama untuk indonesia mencapai kemajuan 15 tahun kedepan, tetapi pada akhirnya kita merasakan betul adanya Pandemi salah satu penyebab terjadinya kelambatan dan bahkan kemunduran, namun jauh dari hal tersebut banyaknya opini yang digiring dengan substansi kondisi masyarakat sangatlah berbeda, seperti yang ditawarkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dengan 4 (Empat) Pilarnya, Dari Pilar Sosial saja Pendidikan dan Kesehatan mengalami keterlambatan yang signifikan, Pilar Ekonomi pun sama di mana keterjangkauan rakyat terhadap konsumsinya sangat luar biasa jauh termasuk pekerjaan yang layak yang berujung pada peningkatan ekonomi dunia dan indonesia telah gagal dalam melewati ini untuk menjadikan sebagai kemajuan, selanjutnya, Pilar Lingkungan di mana tambang, konflik tanah, dan penggusuran malah tidak membuat efektif bagi keindahan dan ketertiban lingkungan justru tercerabut dari akar sejahtera, terakhir, Pilar Hukum dan Tata Kelola yang menginginkan perdamaian, keadilan dan lembaga pemerintah yang tangguh malah demokrasi kita menuju kekuasaan yang oligarki, lagi - lagi dalam pilar ini kondisi kita tidak diuntungkan meskipun Presiden Indonesia terpilih sebagai Presiden G20.
ADVERTISEMENT
Terpilihnya Presiden Indonesia sebagai Presiden G20 dengan tujuan utama dibentuk sebagai Forum utama Kerja sama Ekonomi yang di gadang akan harapan baru bagi negara kita, tetapi yang malah kebalikannya sebagai salah satu produsen Sawit kita mengalami kelangkaan diakibatkan overnya produksi ekspor, dan masih banyak hasil produksi dalam negeri yang terlalu over dalam produksi untuk ekspor, namun kebutuhan utama rakyat sekarang adalah minyak yang notabene bahan dari sawit, disini negara kita belum mendapatkan keuntungan bagi tujuan utama yakni kesejahteraan rakyat, sedangkan investasi tidak dapat dibendung, selain itu kontribusinya para pemuda tidak dapat disalurkan karena lapangan yang disediakan tidak mencukupi dan malah tidak ada sama sekali.
Ramainya Y20 atau Youth 20 belakangan ini yang keberadaannya hasil dari G20 Forum ini adalah platform untuk pemuda dari semua negara G20 untuk berdialog, bernegosiasi, serta mengajukan solusi untuk isu - isu mendesak di dunia. Hasil utama dari Y20 Summit adalah rekomendasi kebijakan yang akan disampaikan kepada para pemimpin negara G20 lainnya. ini perlu diperhatikan dan dikawal jika benar, maka ini akan menjadi peluang bagi pemuda di indoensia.
ADVERTISEMENT
Dari semua keadaan Global dan Nasional yang sangat Krisis penulis ingin masuk dan fokus mengenai bagaimana pemuda sebagai generasi penerus bangsa dan pemilik era Bonus Demografi dapat mendorong dan menjamin kemajuan sesuai kapasitasnya. Sebelum itu saya ingin menegaskan jika Indeks Pembangunan Pemuda merupakan alat ukur pembangunan pemuda dilima domain dasar yaitu pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan, lapangan dan kesempatan kerja, partisipasi dan kepemimpinan, serta gender dan diskriminasi.
Demografi pemuda yang berjumlah 55% terkonsentrasi di Pulau Jawa harus poin utama pertimbangan penyusunan program kegiatan pembangunan pemuda. Pemerintah harus mendorong para pemuda untuk bermigrasi mengembangkan daerah daerah di luar Jawa melalui program kegiatan yang mampu menarik perhatian pemuda untuk pindah, tantangan pengukuran Indek Pembangunan Pemuda ke depan adalah, Pertama political will Koordinasi Strategis Lintas Sektor dan legal basis. Kedua pemahaman stakeholder baik di pusat maupun di daerah terhadap. dan Ketiga metode perhitungan, rumusan indikator, dan domain yang belum sempurna (PPN/Bappenas).
ADVERTISEMENT
Perlu menjamin dan merencanakan secara khusus dan ilmiah entah itu untuk pemerintah sebagai pemegang kendali kebijakan ataupun para pemangku kepentingan dan berhubungan langsung dengan target kemajuan para pemuda, jika lima domain itu harus benar - benar diketahui dan dibuat program oleh setiap stakeholder dalam lingkungan pemuda, termasuk jalinan komunikasi dan koordinasi, sebenarnya sudah cocok usulan mengenai lapangan kerja dengan membentuk daerah di luar jawa menarik untuk dijadikan tempat perkembangan para pemuda, sisanya keempat domain perlu kajian khusus secara komprehensif.
Selain itu, hadirnya Metaverse merupakan realitas digital yang menghubungkan aspek media sosial, game online, augmented reality (AR), virtual reality (VR), dan Cryptocurrency untuk memungkinkan pengguna berinteraksi secara virtual dan ini masa depan ekonomi digital namun penulis tidak akan terlalu jauh membahas ini.
ADVERTISEMENT
Dalam penutup penulis ingin menyampaikan bahwa kebijakan pembangunan yang tidak memperhatikan aspek kemanusiaan dan komunikasi akan menghadapi ketidak mungkinan menuju target kesejahteraan rakyat sebab dalam kehidupan rakyat yang disebut kesejahteraan adalah efektifnya komunikasi dan kemanusiaan itu sendiri, Maka adanya program Sustainable Development Goals, memagang kendali presiden G20, Y20 dan Bonus Demografi tidak akan menjamin kemajuan dan kesejahteraan jika Pembangunan hanya terjebak diSosial, Ekonomi, Lingkungan, dan Hukum saja tanpa mengutamakan faktor komunikasi dan kemanusiaan .