ITERA, KNKT dan BRIN Membahas Keselamatan pada Jembatan Kereta Api

Acep Purqon
Dosen Fisika FMIPA ITB
Konten dari Pengguna
15 September 2021 19:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Acep Purqon tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

Purino Perkeretaapian

ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Rabu, 15 September 2021, Pusat Riset dan Inovasi Perkeretaapian ITERA mengadakan kegiatan studium generale bertajuk “Keselamatan dan Monitoring System pada Jembatan Kereta Api” dan menghadirkan Dr. Ir. Soerjanto Tjahjono, selaku Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi dan Ir. Dadan Moh. Nurjaman, M.T., selaku Plt. Kepala Organisasi Riset Pengkajian dan Penerapan Teknologi. Acara dihadiri juga Dr. Edi Nursalam, Direktur keselamatan perkerataapian DJKA Kemenhub, Prof. Wimpie , Peneliti Ahli Utama bidang transportasi BRIN dan sekitar 17 orang rombongan BRIN dari berbagai divisi terkait.
ADVERTISEMENT
Acara dilaksanakan secara hybrid di Gedung Perkuliahan Umum ITERA dan juga daring melalui zoom meeting yang dihadiri 280 orang dan dibuka oleh Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) ITERA, Dr. Acep Purqon. Pada pembukaannya Beliau menyampaikan bahwa ITERA diberikan amanah dari pemerintah untuk percepatan teknologi khususnya di Pulau Sumatera.
Untuk mendukung hal tersebut salah satunya ITERA memiliki Pusat Riset dan Inovasi (Purino) Perkeretaapian. ITERA juga mempunyai prodi Teknik Perkeretaapian yang merupakan prodi S1 pertama di Indonesia.“Diharapkan Purino Perkeretaapian dapat terus membangun dan berinovasi untuk kemajuan perkeretaapian di Sumatera. Selain itu kita juga tetap memerlukan kerjasama pentahelix untuk mendukung hal tersebut.” Ujar Acep Purqon. Dengan kontur wilayah yang unik di Indonesia menjadikan banyak jembatan dan bagaimana teknologi menjadi solusi untuk monitoring keamanan dan analisis pemeliharaannya (maintenance).
ADVERTISEMENT
Acara yang dipandu oleh Ir. Julison Arifin, M.Sc., Ph.D., IPU. Selaku Kepala Pusat Riset dan Inovasi Perkeretaapian dilanjutkan oleh materi pertama yang disampaikan oleh Ir. Dadan Moh. Nurjaman, M.T. dengan menyampaikan materi tentang prioritas riset nasional yang dilakukan Pusat Riset Pengkajian dan Penerapan Teknologi khususnya untuk bidang Teknologi Perkeretaapian. Ir. Dadan menambahkan, saat ini ada 10 Prioritas Riset Nasional (PRN) 2020-2024 dan salah satunya adalah dibidang transportasi. Bidang transportasi sendiri memiliki 3 fokus konsorsium yaitu teknologi perkereta apian, N219 Amfibi dan juga mobil listrik.

Structural Health Monitoring Systems (SHMS)

Acara dilanjutkan dengan pemberian materi oleh Dr. Ir. Soerjanto Tjahjono, selaku Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi . Dalam materinya, beliau membahas mengenai pentingnya memperhatikan Structural Health Monitoring System (SHMS) dalam membuat segala hal bahkan dari hal terkecil sekalipun, misalnya seperti fungsi swiper pada mobil hingga jeruji rantai pada kendaraan untuk menghindari kecelakaan yang lebih besar dikemudian hari. Soerjanto juga mengulas berbagai aspek terkait kecelakaan, contoh-contohnya dan mitigasinya.
ADVERTISEMENT
“Begitu pula dengan kereta api, tidak hanya mementingkan pembuatan kereta apinya saja, kita juga harus memperhitungkan mengenai jalur lintas kereta api baik itu rel maupun jembatan penghubungnya.” Sambung Dr. Ir. Soerjanto Tjahjono.
Studium Generale di ITERA bertajuk Keselamatan dan Monitoring System pada jembatan kereta api
Kepala LPPM ITERA Dr. Acep Purqon mendorong program terkait penelitian dan inovasi bersama pentahelix dalam bidang perkeretaapian.