Konten dari Pengguna

Merangkai Warisan Geologi dan Budaya Krakatau Untuk Masa Depan

Acep Purqon
Dosen Fisika FMIPA ITB
20 September 2021 11:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Acep Purqon tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

"you know in US, every child knows Krakatau"

ADVERTISEMENT
Purino Wisata geopark Global dan Wisata Langit (WG2WL) Institut Teknologi Sumatera mengadakan kegiatan webinar yang berjudul “Merangkai Warisan Geologi dan Budaya Krakatau Untuk Masa Depan”, Sabtu, 18 September 2021. Menghadirkan tokoh masyarakat Lampung dan pemerhati budaya Ir. Anshori Djausal, M.T, Dr. Ir. Citra Persada, M.Sc., selaku Planolog dari Ikatan Ahli Perencana (IAP), Dr. Eng. Mirzam Abdurrachman seorang Vulkanolog, Asosiasi Vulkanologi Indonesia, juga Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang diwakili oleh Susti Rumianti, S.E., M.H.
ADVERTISEMENT
Acara dibuka oleh Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM ITERA) Acep Purqon, Ph.D. yang menekankan amanat pemerintah mendirikan ITERA yaitu untuk percepatan teknologi dan inovasi di sumatera. ITERA pun menjawab dengan slogal ITERA for sumatera dan mendirikan 14 purino (pusat riset dan inovasi). “Salah satunya adalah dengan cara menggugah bersama terkait warisan Geologi dan Budaya, sebagai pewaris tentu diharapkan dapat merawat warisannya dengan maksimal untuk masa depan.” Sambung Acep. Lebih jauh Acep menekankan pentingnya kerjasama pentahelix untuk mewujudkan hal tersebut, yaitu Academic, Business, Government, Community, Media (ABG-CM). Mengutip paparan ahli ekonomi korea, “sektor pariwisata diperkirakan akan jadi sektor pertama yang menggeliat pasca covid-19 ini”, ujarnya.
Krakatau sangat terkenal di dunia, bagi Indonesia harus dimaksimalkan untuk menjadi global geopark yang bisa menguatkan keunggulan biodiversitas, geologi dan budaya serta mengangkat ekonomi lokal yang menjaganya.
Sementara itu Ir. Anshori Djasual, M.T. yang juga pemerhati budaya Lampung menyampaikan bahwa Gunung Krakatau adalah nama yang sangat popular di masyarakat Lampung dan gugusan Kepulauan Krakatau sudah menjadi bagian dari Provinsi Lampung sejak akhir tahun 80-an. Bahkan ada cerita ilmuwan Amerika Serikat yang datang sengaja ke Indonesia dengan destinasi Krakatau padahal baru 1 jam mendarat di Jakarta langsung menuju Krakatau. Ketika ditanya kenapa buru-buru? Dia menjawab “you know in US, every child knows Krakatau”.
ADVERTISEMENT

belum ke Indonesia kalau belum mengunjungi Krakatau.

Materi dilanjutkan oleh Dr. Ir. Citra Persada, M.Sc., selaku Planolog dari Ikatan Ahli Perencana (IAP). Materi yang beliau sampaikan berkaitan dengan potensi dan pengembangan geopark, peningkatan kapasitas masyarakat dalam pengembangan geopark krakatau terutama di bidang pariwisata dan kesiapsiagaan bencana, dan Bagaimana masyarakat mempersiapkan ini. Di Indonesia telah terdapat beberapa Global Geopark yang luar biasa dan ke depan diharapkan Krakatau yang berada di Provinsi Lampung dengan warisan geologinya menjadi salah satunya.
integrasi tiga pilar komponen alam dan budaya yaitu warisan geologi, biologi dan budaya
Materi terakhir disampaikan oleh Dr. Eng. Mirzam Abdurrachman seorang Vulkanolog, Asosiasi Vulkanologi Indonesia. Beliau menyampaikan bagaimana kondisi Krakatau dahulu, sekarang dan bagaimana bersikap terhadap letusan Krakatau yang akan datang sehingga bisa disinergikan oleh berbagai kepentingan yang berkaitan erat dengan Krakatau. Tujuan dari hal ini adalah bagaimana kita bisa hidup harmonis di Negeri Gunung Api karena Krakatau adalah gunung api yang sangat aktif. Karena hal ini Krakatau paling banyak diminati oleh para peneliti.
ADVERTISEMENT
Untuk mensinergikan kegiatan multidisiplin ini, LPPM ITERA mempunyai program yang melibatkan ribuan mahasiswa untuk KKN (Kuliah Kerja Nyata) dengan tiga program utamanya yaitu Basic Science, Melek IT, dan Tangguh bencana. Diharapkan generasi muda faham betul keberadaan posisi istimewa Krakatau ini yang pasti hadir memberi kesejahteraan bagi masyarakat sekitarnya jika dikelola dengan baik. Geopark akan optimal dengan mensinergikan pendekatan keunggulan geologi, keunggulan biodiversitas, dan keunggulan budaya yang bertugas merawat keberadaannya, serta kegiatan ekonomi-sosial yang bisa menggerakan sektor ril bisa bergeliat kembali atau pemulihan ekonomi. Ada banyak inovasi juga terkait ini misalnya untuk mitigasi dengan cara early warning berbasis komunitas. Juga pemanfaatan jejaring rumah-rumah ibadah sebagai rangkaian simpul-simpul sistem mitigasi bencana dll.
ADVERTISEMENT