Konten dari Pengguna

Program Pendayagunaan Butuh SDM Berkualitas

Akademizi
Akademizi lahir dari sebuah visi besar yang ingin mendorong kemajuan gerakan filantropi Islam sekaligus mampu menjadi inspirasi bagi gerakan kebajikan dan pemberdayaan umat.
18 Maret 2024 10:15 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Akademizi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Nana Sudiana (Dok Pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
Nana Sudiana (Dok Pribadi)
ADVERTISEMENT
Oleh: Nana Sudiana (Direktur Akademizi, Associate Expert FOZ)
Banyak pimpinan Organisasi Pengelola Zakat (OPZ) menganggap bahwa urusan program pendayagunaan zakat itu mudah dibandingkan urusan lainnya. Anggapan ini keliru sebab urusan pendayagunaan jauh lebih rumit dan kompleks dan memerlukan waktu yang panjang. Diperlukan upaya serius OPZ untuk terus-menerus melakukan perbaikan program- program pendayagunaan yang telah disusun.
ADVERTISEMENT
Selain itu, butuh juga SDM berkualitas yang mumpuni untuk mengeksekusi program program yang disusun itu berikut kelanjutan programnya. Selama ini ada anggapan yang keliru bahwa suksesnya sebuah program adalah ketika launching dihadiri banyak pihak, termasuk muzaki, media massa, dan tentu saja para tokoh atau pejabat publik. Padahal, bila kita dalami, suksesnya sebuah program sejatinya bergantung pada target apa yang hendak dicapai pada masing-masing program.
Launching atau peresmian program itu langkah awal saja yang menjadi penanda bahwa program bisa dimulai dan semua komponen beserta variabel suksesnya program telah lengkap tersedia.
Dengan posisi pendayagunaan yang semakin penting, OPZ harus mulai memikirkan program pendayagunaan apa yang paling tepat untuk melayani kebutuhan mustahik. Bila seorang pimpinan OPZ menempatkan banyak kepala departemen pada divisi-divisi yang ada pada direktorat pendayagunaannya, bisa jadi malah akan lebih banyak diwarnai konflik ketimbang upaya implementasi meraih jumlah mustahik yang dibantu.
ADVERTISEMENT
Saat yang sama, pimpinan OPZ juga jangan pernah bersikap reaktif dalam menyikapi program-program OPZ lainnya. Justru yang sudah mulai dipikirkan adalah bagaimana ia bisa menjadi bagian dan turut menyempurnakan program-program yang telah ada sebelumnya. Hal ini menunjukkan kedewasaan organisasi di tengah dinamika gerakan zakat. Ini juga membuktikan bahwa bila OPZ memiliki kemampuan dan kekuatan serta memiliki core competency yang jelas, maka ia tak perlu cemas dan khawatir.
Apalagi bila OPZ tersebut sudah memiliki rencana dan sasaran jangka pendek dan jangka panjang organisasinya, maka program-program OPZ lainnya sama sekali bukan ancaman.