Konten dari Pengguna

Mereguk 'Kolam Susu' di Penjuru Negeri

22 Agustus 2018 16:01 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Robby Achirul tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Mereguk 'Kolam Susu' di Penjuru Negeri
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Bagi penikmat musik tanah air atau bahkan masyarakat awam sekalipun, lagu 'Kolam Susu' sangatlah identik dengan grup legendaris Koes Plus. Seringkali kolam susu diartikan sebagai metafora untuk menggambarkan Indonesia yang diberkati kekayaan alam melimpah. Namun ternyata kolam susu adalah tempat yang benar-benar ada di Kabupaten Timor Tengah Utara, Pulau Timor, Nusa Tenggara Tengah (NTT).
ADVERTISEMENT
Kolam Susuk adalah nama tepatnya. Kata ‘susuk’ sendiri berarti sarang nyamuk. Legenda setempat menyebutkan zaman dahulu kala Kolam Susuk disinggahi tujuh bidadari ‘titipan’ Raja Lifao dari Oecusse. Agar setelah mandi di kolam itu para bidadari tidak tertidur dan dimangsa pelayan-pelayannya, Raja Lifao mengirimkan pula nyamuk untuk memastikan mereka selalu terjaga.
Kini selain keindahan alam sekitarnya, Kolam Susuk dipenuhi ikan bandeng dan udang sebagaimana lirik lagu 'Kolam Susu': “Tiada badai tiada topan kau temui, ikan dan udang menghampiri dirimu”. Selain Kolam Susuk, Pulau Timor memiliki beragam potensi wisata unik lain, seperti Bukit Tuamese di Kabupaten Belu.
Bukit Tuamese memiliki pemandangan puncak bukit yang menorehkan kesan a la Raja Ampat di mata penulis, walau bagi orang lain tempat ini lebih mirip Pulau Padar di gugusan Pulau Komodo. Yang pasti Bukit Tuamese sangatlah unik berlatarkan semacam teluk berpasir putih dengan pulau kecil di tengah dan tanjung dikejauhan.
ADVERTISEMENT
Bukit ini juga dihiasi pohon kayu putih yang kontras dengan warna coklat rerumputan dan hijaunya hamparan pohon lontar di sekeliling bukit.
Mereguk 'Kolam Susu' di Penjuru Negeri (1)
zoom-in-whitePerbesar
Bukit Tuamese dapat dicapai setelah 1 jam berkendara dari Atambua, kota di tapal batas RI-Timor Leste. Sekitar 20 menit menjelang Bukit Tuamese, berjejer rumah khas Timor berdinding pelepah lontar dan beratap daun lontar, serta ternak sapi atau babi berkeliaran bebas di tepi jalan batu. Meski sederhana, namun rumah-rumah berpelataran luas itu banyak dipasangi antena parábola dan tidak ketinggalan tiang bendera merah putih di bulan Agustus ini.
Mereguk 'Kolam Susu' di Penjuru Negeri (2)
zoom-in-whitePerbesar
Selama berkunjung di Pulau Timor, terutama Kabupaten Belu sekitarnya, penulis merasa sangat terkesan dengan keunikan, keindahan alam, serta keramahan penduduknya. Perjalanan dari tempat ke tempat lancar bebas macet apalagi polusi udara. Sungguh sebuah oase bagi jiwa yang penat dengan hiruk pikuk dan kepadatan Jakarta.
ADVERTISEMENT
Bagi anda yang mungkin ingin seperti saya, ayo tunggu apalagi. Kemas ransel, rencanakan perjalanan, dan segera buktikan setelah 73 tahun merdeka kita masih bisa mereguk 'kolam susu' di negeri ini.