Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Fenomena Korean Wave dan Selera Khalayak Indonesia
19 Juli 2023 15:37 WIB
·
waktu baca 7 menitDiperbarui 4 Agustus 2023 12:06 WIB
Tulisan dari Achmad Fadhilah Irawan Putra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Shim (2006, dalam Putri et al., 2019) mengatakan bahwa Hallyu atau Korean wave adalah sebuah istilah yang merujuk pada fenomena populer budaya Korea Selatan yang telah menyebar ke berbagai negara di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Ini menggambarkan popularitas yang luas dari musik K-pop, drama televisi Korea (K-drama), film Korea, fashion, kosmetik, dan gaya hidup Korea Selatan yang telah mempengaruhi dan menciptakan minat yang besar di antara masyarakat global.
ADVERTISEMENT
Sebagai bagian dari usaha memperluas pasar Korean wave di tingkat internasional, telah dilakukan persiapan yang sesuai dengan dukungan penuh dari pemerintah, terutama sejak masa kepemimpinan Presiden Kim Dae Jung (1998-2003) yang mengusung slogan politik "Creation of the New Korea" (Putri et al., 2019). Ketika berbicara tentang Korean wave, hal yang umumnya diketahui orang adalah K-Pop.
K-Pop merujuk pada genre musik pop Korea, yang secara harfiah merupakan singkatan dari Korean Pop. K-Pop telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari budaya populer Korea Selatan, dan tidak hanya terbatas pada aspek musiknya. Tarian yang ditampilkan oleh setiap penyanyi di Korea Selatan juga menjadi daya tarik khas dan menjadi “selling point” yang menarik perhatian.
ADVERTISEMENT
Fenomena Korean wave memiliki hubungan erat dengan selera khalayak di Indonesia. Selera khalayak mengacu pada preferensi dan penilaian yang umumnya dimiliki oleh sekelompok besar orang atau masyarakat secara luas. Ini mencakup berbagai aspek kehidupan, termasuk seni, hiburan, dan gaya hidup.
Faktor-faktor seperti budaya, tren, pengaruh sosial, dan perkembangan zaman dapat mempengaruhi selera khalayak. Popularitas dan tren suatu hal sering kali mencerminkan selera khalayak di kalangan banyak orang.
Budaya tidak hanya muncul dari kebiasaan lokal suatu daerah, tetapi juga telah terpengaruh oleh arus global yang tidak dapat dihindari, terutama dalam era globalisasi saat ini. Bahkan, pengaruh tersebut dianggap sangat signifikan dan penting bagi perkembangan budaya setempat. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika budaya memiliki peran yang sangat penting di tengah-tengah era globalisasi dalam mempengaruhi perkembangan suatu negara. (Romadhon, n.d.).
ADVERTISEMENT
Di era globalisasi yang sekarang, budaya tidak hanya diwariskan melalui tradisi dan aspek turun-temurun lainnya. Budaya telah menjadi semakin terbentuk melalui media dan telah membentuk budaya populer yang baru. Proses penyebarannya juga beragam, melalui berbagai media seperti film, musik, dan makanan. Budaya pop Korea Selatan, termasuk K-Pop, K-drama, dan fashion Korea, telah mendapatkan popularitas yang besar di Indonesia.
Banyak orang Indonesia menyukai musik K-Pop, menonton K-drama, mengikuti tren fashion Korea, dan menggunakan produk kecantikan Korea. Dalam beberapa tahun terakhir, konser K-Pop di Indonesia juga menjadi acara yang sangat dinantikan oleh penggemar setia. Selera khalayak Indonesia terhadap Korean wave mencerminkan daya tarik dan pengaruh budaya Korea Selatan yang signifikan di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan penjelasan di atas, salah satu fenomena budaya populer yang sedang populer di berbagai negara di seluruh dunia adalah budaya populer Korea atau yang dikenal sebagai Hallyu/Korean wave. Saat ini, pengaruh Hallyu sudah memasuki berbagai negara, termasuk Indonesia, dan pengaruhnya tidak bisa diabaikan.
Hal yang menarik, Hallyu atau Korean wave disebarkan melalui berbagai media modern dan global seperti musik K-Pop, film, makanan, dan drama Korea. Inilah yang membuat Hallyu begitu diminati oleh berbagai kalangan, terutama remaja perempuan. Pengaruh ini juga mengakibatkan banyak orang menjadikan Korea sebagai sumber inspirasi dalam berbagai hal, mulai dari gaya berpakaian, tampilan make up, sampai penggunaan bahasa.
Menurut Simbar (2016) dalam (Ri’aeni et al., 2019) menyatakan bahwa Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang terkena demam Korea, yang sudah terlihat melalui tayangan televisi, majalah, dan internet di Indonesia. Saat ini, banyak yang berlomba-lomba untuk menayangkan atau menginformasikan berita-berita seputar Korea.
ADVERTISEMENT
Pengaruh yang signifikan dari K-Pop dan K-Drama yang sedang populer telah membuat banyak orang jatuh hati pada industri hiburan Korea Selatan. Indonesia juga terkena dampak dari Korean wave ini. Berbagai budaya Korea, termasuk drama, film, musik, acara televisi, festival budaya, masakan khas Korea, produk elektronik, fashion, gaya hidup, dan kosmetik serta produk kecantikan seperti makeup dan skincare, semakin dikenal oleh masyarakat Indonesia.
Korean wave menawarkan berbagai bentuk hiburan populer, seperti musik K-Pop, drama Korea (K-drama), film Korea, dan beragam aspek budaya populer Korea lainnya. Konten-konten ini didesain dan dikemas dengan memperhatikan preferensi dan keinginan selera khalayak, baik dalam hal musik, cerita, gaya, dan visual. Selera khalayak memainkan peran penting dalam kesuksesan Korean wave.
ADVERTISEMENT
Permintaan yang tinggi dari khalayak global, termasuk di Indonesia, mendorong perkembangan dan evolusi industri hiburan Korea Selatan. Penyedia konten terus memahami dan menyesuaikan diri dengan selera khalayak, sehingga dapat memproduksi konten yang sesuai dengan preferensi mereka.
Selain itu, Korean wave juga memiliki kemampuan untuk mempengaruhi dan membentuk selera khalayak dengan membawa budaya, gaya hidup, fashion, kosmetik, dan tren dari Korea Selatan. Dengan eksposur yang terus menerus terhadap konten-konten Korea, selera khalayak dapat mengadopsi dan mengintegrasikan elemen-elemen ini ke dalam kehidupan sehari-hari mereka.
Dengan demikian, Korean wave dan selera khalayak memiliki hubungan saling menguntungkan. Korean wave memberikan konten yang diinginkan oleh khalayak, sementara selera khalayak memberikan dukungan dan permintaan yang mempertahankan pertumbuhan dan pengaruh Korean wave di tingkat global.
ADVERTISEMENT
Fenomena Korean wave di Indonesia tentu memiliki pengaruh yang besar. Pengaruh Korean wave di Indonesia telah memberikan dampak yang signifikan dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat. Dampak penyebaran Korean wave melibatkan faktor-faktor yang membuat generasi muda lebih tertarik dan memuji K-Pop daripada budaya lokal mereka. Dari sinilah, terjadi dampak negatif dan positif yang mempengaruhi remaja saat ini. (Lisa Anggraini Putri, 2020). Terdapat beberapa hal positif yang dapat ditemukan dari perkembangan pesat Korean wave, di antaranya adalah:
1. Korean wave menjadi sumber inspirasi yang besar dalam industri fashion global.
Minat yang tinggi dari generasi muda dalam mempelajari segala hal tentang budaya Korea telah memberikan inspirasi bagi mereka untuk mengadopsi dan meniru gaya berpakaian, serta mengikuti tren mode yang dijadikan oleh idola-idola yang mereka kagumi.
ADVERTISEMENT
2. Memberikan motivasi dan semangat pada generasi muda.
Dengan mengagumi unsur-unsur Korea, minat belajar bahasa Korea secara alami muncul, sehingga mereka dapat memperluas keahlian mereka dalam bahasa asing. Misalnya dalam musik K-Pop, menjadi sumber motivasi karena mendengarkan lagu-lagu K-Pop dapat meningkatkan semangat belajar. Selain itu, kisah hidup para idola juga menginspirasi mereka untuk mengekspresikan perasaan mereka melalui lagu-lagu yang mereka ciptakan.
3. Minat terhadap hal-hal berbau Korea memberikan manfaat emosional yang signifikan
Misalnya yaitu mampu memunculkan perasaan senang dan dapat mengurangi stres bagi para remaja yang merasa lelah akibat pekerjaan yang menumpuk atau tugas-tugas rumah yang harus mereka selesaikan.
Selain adanya dampak positif, pengaruh Korean wave juga dapat menimbulkan dampak negatif seperti:
1. Terjadi fanatisme pada generasi muda.
Fanatisme adalah sikap atau perilaku yang menunjukkan ketertarikan yang berlebihan terhadap suatu hal. Winston Churchill mengungkapkan bahwa individu yang menjadi fanatik sulit untuk mengubah cara berpikir dan keputusannya. (Wajiran, 2014). Sikap fanatisme remaja terhadap Korean wave adalah fenomena di mana remaja menunjukkan ketertarikan yang berlebihan dan kesetiaan yang tinggi terhadap budaya pop Korea. Hal ini dapat tercermin dalam penggemaran yang kuat terhadap musik K-Pop, drama Korea (K-drama), selebriti Korea, dan tren fashion Korea.
ADVERTISEMENT
2. Menghabiskan waktu dan uang untuk hal yang tidak berguna atau sia-sia.
Terkadang, remaja saat ini mengalami kehilangan pengendalian waktu karena terlalu terikat pada obsesi mereka terhadap idolanya, sehingga mereka melupakan kewajiban belajar dan istirahat yang penting. Mereka juga cenderung menghabiskan uang secara tidak produktif dengan membeli barang-barang yang tidak bermanfaat dan tergoda untuk membeli kuota internet yang berlebihan hanya untuk mengikuti perkembangan idola mereka secara online.
Dapat disimpulkan bahwa selera khalayak memainkan peran penting dalam popularitas dan pengaruh Korean wave di Indonesia. Korean wave, melalui berbagai bentuk konten seperti musik K-Pop, drama Korea, film, makanan, dan gaya hidup, telah berhasil menarik minat masyarakat Indonesia, terutama kalangan remaja perempuan. Pengaruh Korean Wave terhadap selera khalayak Indonesia terlihat dalam adopsi budaya populer Korea, gaya berpakaian, tampilan make up, dan penggunaan bahasa.
ADVERTISEMENT
Meskipun terdapat dampak positif, seperti memperkaya pengalaman hiburan dan memperluas pengetahuan budaya, terdapat juga dampak negatif, seperti fanatisme yang berlebihan dan penggunaan waktu dan uang yang tidak produktif. Oleh karena itu, penting untuk menjaga keseimbangan dan mengarahkan selera khalayak pada hal-hal yang bermanfaat dan sehat.
Dengan demikian, kaitan antara selera khalayak dan Korean wave di Indonesia merupakan fenomena yang saling mempengaruhi. Perubahan selera khalayak mencerminkan popularitas dan pengaruh Korean wave, sementara Korean wave memenuhi permintaan dan preferensi selera khalayak.